Tolong tinggalkan jejak. Kalian tahu kan ngetik + mikir itu butuh perjuangan. Hargai sedikit saja. Makasih
Happy reading❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aaaaa..."Bright menutup telinga nya rapat rapat saat Win teriak ketika berada di dalam sebuah rumah hantu.
Saint dan Zee yang juga ikut masuk menutup telinga mereka.
Ntah kenapa dia sendiri yang histeris padahal dia yang ngajak duluan buat main rumah hantu.
"Tadi siapa yang bilang gk serem? Pas kursi goyang langsung teriak"
Ejek Saint, Win hanya cengengesan toh Saint juga sama takutnya kek Win, tapi gak sampe teriak.
"Sstt..bunyi apa tuh?"
Bright nakut nakutin Win, sontak Win langsung pegangan tangan sama Zee yang kebetulan ada disampingnya.
"Heh apanih?"
Win gak sadar megang tangan Zee, Saint yang lihat langsung misahin Win Zee, ets jangan kalian kira Bright gak cemburu.
Si Bright langsung masang muka masam bak orang cemburu. Win yang liat cuman bisa nyengir doang. Ini si Win anjim bener dah orang cemburu gak peka peka')
"Jangan dekat dekat sama Zee, sini!"
Bright narik kencang tangan Win, Win mengaduh kesakitan.
"Kecang bener lu narik tangan nya, Bright"
Zee membela, ini nih kenapa sih anjim, Zee keknya cocok gtu sama Win:') mwehehe canda ye.
"Kalo lu kaget, pegang tangan gua aja jangan tangan Zee"
"Nyeh terserah gua"
"Udah pertikaian rumah tangga dilanjutin di Rumah aja, kita keluar dulu" Kata Saint. Ea bener juga.
Dengan usaha dan pejuangan yang keras akhirnya mereka bisa keluar dari rumah hantu dengan selamat lahir batin.
Win nyesel parah, kalo dia tau rumah hantu bakal nguji jantung sama tenggorokan dia mana mau masuk. Amit amit dah.
"Ada gak permainan yang adem anyem gitu? Tenggorokan gua sakit sumpah"
"Bentar"
Bright pergi ninggalin Win, Zee sama Saint ntah kemana. Mereka semua menatap satu sama lain dan menaikkan bahunya ke atas tanda tidak tahu sama sekali. Tapi beberapa menit kemudian Bright datang dengan 4 gelas minuman dingin.
"Peka banget lu kalo masalah ini"
Win langsung ngambil minuman yang dibawa Bright tanpa pikir panjang, dia meminumnya sampai tuntas dan membuang sampahnya sembarangan.
"Dilarang membuang sampah sembarangan"
"Oiya, hehehe"
Saint menegur Win, tetapi Win hanya menyengir, dia ingin mengambil sampah nya kembali tapi ditahan sama Bright.
"Lu diam aja, gua yang buang"
Dengan anggukan Win, Bright langsung ngambil sampah milik Win dan membuangnya ke tempat sampah yang cukup jauh dari mereka.
"Ohoo...romantis banget, kenapa gak pacaran aja?"
Bener kata Zee, kenapa gak pacaran aja? Awokawok
"Bener loh Win, pacaran gih"
"Enak bener mulut lu bilang gitu. Emang lu kata pacaran itu enak? Kaga!"
"Enak , buktinya kami"
Saint langsung megang tangan Zee dengan manja. Itu membuat Win bergidik ngeri.
"Terserah lu berdua dah lah ya, gua mau pergi"
"Heh Win, kemana lu? Ntar Bright nyariin gua musti jawab apa?!"
Teriak Saint ketika Win sudah cukup jauh darinya
"Terserah lu"
Win berjalan dengan santai menikmati pasar sendiri. Lebih baik sendiri daridapa dengan Bright yang aneh itu. Aneh menurut Win.
Dia berhenti ketika melihat seorang penjual gelang unik.
"Silahkan beli, gelang ini akan membuat hubungan mu dan pasangan mu abadi"
Seorang penjual pernak-pernik menawarkan Win sepasang gelang berwarna putih dan hitam.
Win tertawa, dia tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Menurut Win lolucon ini hanya mempan untuk anak sd yang sering membuang buang uangnya hanya untuk membeli barang yang Tidak berguna.
"Mustahil, paman. Gelang gak bisa menakdirkan nasib seseorang"
"Jika kamu percaya dan yakin, maka gelang ini mungkin akan menakdirkan nasib sesungguhnya"
"Gak, gak bener"
Win menggeleng lalu pergi meninggalkan penjual tadi. Win tidak tahu bahwa sendari tadi dia diikuti oleh Bright.
"Woww"
Mata Win berbinar ketika dia sampai inti dari pasar malam ini, penuh kelap kelip lampion menghiasi langit. Pemandangan yang tidak pernah Win lihat selama hidupnya.
Dia terkejut tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, dia langsung berpaling dan melihat siapa yang sudah mengejutkannya.
"Lu?"
"Mau bermain?"
Bright membawa dua buah lampion, dia memberikan satu kepada Win. Win dengan senang hati menyambutnya dan mulai menyalakan nya.
"Permohonan apa yang mau lu ucapin?"
"Rahasia"
"Kasih tau kek"
"Rahasia kalo dikasih tau bukan rahasia namanya"
Sungut Win. Ya, bener juga. Sabar ye Bright
Setelah mereka menyalakan lampion, mereka memberi permohonan masing-masing, kata orang kalo kita minta permohonan dengan menyalakan lampion dan menerbangkannya, maka permohonan kita akan sampai ke pada Tuhan.
"Gua harap, gua bisa jauh dari Bright"
"Gua harap, semua permohonan Win segera terkabul"
Pada hitungan ketiga, mereka menerbangkan lampion itu dan melihat kilauan nya dari jarak yang jauh, tidak ada yang tahu apa permohonan mereka. Yawlo kalo gini caranya gimana bisa happy ending:')
Mereka berdua tersenyum gembira. Hari ini hari yang indah yang gak akan pernah Bright Win lupakan. Mungkin Win sedikit jengkel karena keberadaan Bright, tapi dia juga senang karena bisa jalan-jalan keluar kek gini.
Bright meraih tangan kanan Win, dia memasang sebuah benda berwarna putih yang sendari tadi Bright genggam.
"Gelang?"
"Hm"
"Jangan bilang, ini gelang yang paman tadi tawarin buat gua? Lu percaya yang kya gituan?"
"Iya, gua beli karena warna nya bagus"
"Terus gelang satunya mana?"
"Ini"
Bright memperlihatkan gelang berwarna hitam bergelantung manis di tangan kirinya, dia meraih tangan kanan Win dan menyatukan tangan mereka berdua.
"Bagus gak?"
"Bagus, tapi ntar orang pada bilang klo kita berdua pacaran"
"Kalau gitu, kita halau pemikiran mereka jdi kenyataan"
"Maksudnya?"
"Ayo kita pacaran"
───✱*.。:。✱*.:。✧*.。✰*.:。✧*.。:。*.。✱ ───
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story || BrightWin
Historical FictionWarning !! Ini kisah Bright Bucin Vachirawit dengan Win Belagu Metawin. Bxb Boyslove Ada tokoh tokoh lain selain Bright dan Win. *Sinopsis singkat: "Hari ini, Win jalan sama gua" Omongan Win dipotong sama Bright. "Bright, kenapa lu masih disini" "Nu...