Chapter 4

1.2K 173 11
                                    

"Hei, ayo bermain setelah pulang sekolah..." ajak lisa yang memang teman sebangku tzuyu dari kelas 1sma.

"Kemana? Aku sepertinya tidak bisa..." jawab tzuyu.

"Ha? Kenapa tidak bisa? Bukannya jika kau dirumah selalu bermalas-malasan?" tanya lisa heran.

"Emmm... Anu... Pokoknya aku tidak bisa saja!"

"Yasudah kalau gitu aku ingin menginap dirumahmu, orang tuaku pergi lagi..." ucap lisa dengan sedih.

Tzuyu yang merasa iba sedang menimbang apakah ia menerima tawaran lisa.

"Baiklah... Baiklah... Tapi aku tidak lagi dirumah orang tua, aku dirumah abangku."

"Itu lebih bagus! Jadi aku mendapat pemandangan baru..."

"Okay..."

"Kau memang teman terbaikku tzu!"

🍫🍫🍫

Tzuyu menepati ucapannya menyetujui lisa menginap.
Sebelumnya mereka sudah kerumah lisa untuk mengambil buku pelajaran dan seragam.

Saat sudah sampai dirumahnya, lisa langsung melemparkan tasnya disofa rumah tzuyu tepatnya abangnya.

"aku mendengar tawa seorang bayi, tapi dari mana ya??" tanya lisa.

"Tetangga sebelah..." jawab tzuyu malas karena memang dia sudah lelah.

"Benarkah? Aku kesana ya??"

"Terserah."

Lisa langsung ngacir kerumah tetangga, yang ia lihat adalah jungsan sedang digelitiki papanya--jungkook--.

"Aaaa kiyowo!" pekik lisa sambil mencubiti pipi tembam jungsan yang sedang digendong papanya.

Jungkook mengernyit 'apa apaan dia? Seenaknya saja memegang anakku..' batin Jungkook.

Jungkook sengaja meninggikan gendongannya membuat lisa menjijit.

PLAK!!

Kepala lisa dipukul oleh Jungsan yang kesal, ia kira itu "mmama tzuyu-NYA".

"san-ie tidak boleh begitu..." nasihat Jungkook yang direspon tatapan tidak suka jungsan.

Lisa mengamati setiap titik wajah Jungkook "tampan" gumam lisa.

Karena memang jarak mereka berdekatan jadi jungsan dan Jungkook dengar gumaman lisa.

"NDAKK MAWUU!! TANTE MECUM!!! SANIE MAWUU MMA MA JUIII!!!" teriak jungsan sambil bergerak gusar di badan Jungkook.

Jungkook yang baru tahap untuk sembuh dari demam hanya mengikuti rontakan jungsan.

"Dari mana mesumnya? Kita baru kenal lhoo... Oh iya, pria tampan kenalKan aku lalisa sahabat tzuyu..." ucap lisa yang sama sekali tidak direspon Jungkook.

'Kok aku geli mendengarnya memanggilku pria tampan? Benar-benar mesum' batin tzuyu.

"Jungkook!" itu yeri, berdiri didepan pagar rumah Jungkook sambil menenteng paper bag.

Seketika lisa dan Jungkook jangan lupakan jungsan yang juga menoleh.

Yeri berjalan menuju Jungkook.
"Siapa lagi ini? Tetangga kanan? Atau tetangga kiri?" tanya yeri sinis.

"Kenalkan aku lalisa, pacar pria tampan didepanmu sekarang!" ceplos lisa sambil memasang wajah angkuh.

Jungkook hanya menggeleng namun tak ada yang melihatnya.

"Kau? Bocah ingusan sepertimu? Pacaran sama Jungkook? Bukan typenya sama sekali!" sinis yeri.

"Apa-apaan kau ini! Bahkan aku lebih cantik!"

"Aku imut!"

"Aku tinggi!"

"Aku mempunyai suara bagus!"

"Badanku kurus!"

"Kau jelek!"

"Kau lebih jelek!"

Jungkook dan jungsan hanya menatap malas dua perempuan didepannya ini...

Tanpa diketahui lisa dan yeri, tzuyu masuk ke halaman Jungkook dengan menjinjit.

Jungkook dan jungsan menoleh ke tzuyu dengan binaran kesenangan diwajahnya.

Tzuyu menunjuk rumah Jungkook mengisyaratkan agar Jungkook dan jungsan masuk.

Lisa dan yeri masih asik bertengkar sampai jambak-jambakkan, tidak menyadari Jungkook, Jungsan dan tzuyu yang sudah mengunci diri didalam rumah.

.
.
.
.
.

"Apa-apaan temanmu itu! Centil sekali!" dumal Jungkook saat sudah berada didalam rumah.

"Paman sudah sepenuhnya sembuh?" tanya tzuyu mengalihkan pembicaraan.

"Kepalaku sakit kembali melihat mereka bertengkar!" adu Jungkook.

Tzuyu hanya terkekeh lalu mengambil alih gendongan jungsan.

Lalu tzuyu mengeluarkan beberapa tablet obat dari dalam kantongnya.

"Ini, minum setiap mau tidur, ini mengandung obat tidur..." ucap tzuyu sambil menyodorkan.

"Terima kasih sudah banyak membantuku..." ujar Jungkook sambil tersenyum mengambil obat yang diberikan tzuyu.

"Sesama tetangga harus saling membantu bukan?"

"Hanya sebagai tetangga? Tidak lebih?"

"Apa maksud paman tidak lebih?"

"Tidak jadi!"

TBC

Kalian kesel gak kalo aku update setiap hari?

Disatu sisi aku takut kalian bosen karena aku keseringan update.

Tapi disisi lain aku takut kalian marah karena aku lama update.

Jadi aku harus update setiap hari atau 2 hari sekali nih?

Hai,Tzu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang