12|

5.6K 645 65
                                    


"but baby, you know we can't do that."

"i hate you."

"i love you, i'm so sorry."

harvey ngerengkuh dan ngedekap erat renjun seakan dia ga bakal ngelepasin orang yang ada dipelukannya. perlahan tapi pasti, renjun meluk harvey. lama kelamaan makin erat. renjun yang pikirannya udah ga karuan, langsung nangis didekapan harvey.

"babe, don't cry. did i hurt you? that much?" ucap harvey sembari mengelus punggung kecil renjun. renjun mengangguk dan menggesekkan hidungnya pada dada harvey. "u-uhm i just, i don't like you. you don't believe me as mate," lirih renjun.

"i'm sorry, darl. what do you want for lunch? a cake? some of junk food? or something else in here? hm?" ucap harvey. dia bener bener belajar dari kesalahan sebelumnya. dirasa pelukan makin erat dan tangisan renjun makin kenceng. dia gendong renjun dan jalan ke arah pohon.

dia duduk dan mangkun renjun sambil ngelus kepalanya, nyubit nyubit pipinya, atau cium dahinya biar ga nangis. "can i get huggie?" tanya renjun pelan. renjun beneran takut bikin harvey marah.

"yea, sure baby. you are mine and i'm yours," ucap harvey. "all day long?" ucap renjun dan dibalas anggukan semangat dari harvey.















"yah, udah baikan ga asik ah," ucap haechan kecewa. chenle langsung menimpali "ya bersyukur kak mereka masih bisa baikan, kalo ngga?" sebel chenle. jaemin yang ngerti percakapan keduanya langsung ketawa pelan. "nanti renjun hancur lagi kayak waktu itu hahaha."

-

kilas waktu
10 : 00 pm, england.


harvey menancapkan gasnya hingga kecepatan mobil tak stabil lagi. renjun disebelahnya hanya menatap khawatir, apa yang membuat kekasihnya semarah ini?

"injunnie," ucap harvey. jarinya mulai memutih karena cengkraman pada stir mobil, belum lagi rahangnya mengeras.

ngl, he is hot as fuck.

menyadari pikiran kotornya ada pada waktu yang salah, ia cepat cepat mengerjakan matanya. "yes, darling?" jawab renjun.

mobil berhenti karena adanya lampu merah, dengan cepat harvey membuka kaca dan merokok. renjun yang hanya memakai celana pendek, sedikit kedinginan dengan cuaca yang berangin.

"what the fuck is this?" ucap harvey sembari menyodorkan handphone yang menampilkan seorang pria mencium seseorang yang mirip dengan renjun.

"idk, who is he?" tanya renjun pelan. "is that you?" tanya harvey sekali lagi.

renjun menggeleng yang membuat harvey terkekeh pelan. ujung rokok ia sundutkan pada paha renjun yang sedang terekspos dengan bebasnya.

"aw," eluh renjun. harvey benar benar tertawa "I'm bored of your blood," ucap harvey dingin.

renjun tertegun.

-

sesampainya di rumah, harvey tidak henti hentinya untuk menarik nafas panjang untuk tenang. tetapi itu tidak berguna.

renjun yang masih kaget dengan ucapan harvey pun, memegang lehernya erat, menangis tersendat.

"tell me, what's wrong, hm? am i do something wrong, bae?" lirih renjun. harvey benar benar tergelak tawa.

"loren told me that you cheating on me."

"no, i never do that."

"in the club."

"I NEVER GO TO THE CLUB!"

"you lie."

"no, i'm not!"

"haha, you said you love. you're a liar cause you never ever did that to me."

"darling, listen to me i-"

"having sex, alcohol, drugs. that's all what you really need right? my dick won't fit anymore."

"no."

"go away, you douche. i hate you so good like i love you in the past."

"haha, aight. don't get jealous when i go to the club, again."

_


beauty inner | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang