18|

3.9K 475 5
                                    


haechan lagi keliling rumahnya yang udah kayak gedongan. beh lur luas.

"enam ratus enam puluh, enam ratus enam puluh, enam ratus enam puluh," gumam haechan.

tiba tiba mama ten memanggilnya dan menyuruhnya untuk makan, makanan buatan mama ten sangat lezat.

"sayang, berhenti menggumamkannya. anak mama sudah tidak sabar?" ucap ten sembari menaruh omelette. ten duduk lalu memperhatikan anak dan suaminya sedang memakan masakan buatannya.

sebentar lagi anaknya akan kuat.

_

pagi hari ini, chenle bener bener ngantuk dia pengen bobo tapi gatau senderan ke siapa. renjun yang kebetulan lewat dengan harvey yang pake jaket, topi, sama masker. harvey pasti mau bolos upacara lagi.

"kak chenle!" sapa wonyoung. adek kelas dengan logat sunda itu memanggil pemuda yang ada didepannya dan segera menghampirinya.

"kenapa dek?" ucap chenle lembut.

"anu, itu kak jisung sakit. sekarang di uks, katanya mau minta disamperin kakak. kakak dihubungi ga aktif," kata wonyoung dengan senyuman. "udah ya kak aku mau ke kelas, mau nyalon matematika," lanjut wonyoung lalu berlari kearah kelasnya.

meninggalkan chenle dengan raut khawatir.

"aduh gawat."

_

haechan lagi jalan bareng sama mark mau ke kantin lewat koridor. sebenernya gemes sih, cuma haechan daritadi gumamin enam ratus enam puluh satu bikin mark penasaran.

"itu apa sih chan, daritadi kayak ngitung," ucap mark. haechan yang sadar langsung kepikiran tentang tugas matematika wajibnya. "matematika kok, aku takut lupa aja kak."

"oh."

fiuh, selamat.

_

AKU BIKIN WORK BARU, CEK YAAAA

beauty inner | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang