12 • Murid Baru

119 13 29
                                    

"Menjadi baik itu mudah, dengan hanya diam maka yang tampak adalah kebaikan."

***

Khanza baru saja turun dari mobil kakaknya, setelah berpamitan ia langsung melangkahkan kakinya sembari bersenandung ria menelunsuri koridor sekolah yang lumayan ramai.

Para siswa yang berlalu larang kesana kemari dikoridor. Banyak dari mereka yang setiap kali berpapasan dengan Khanza melemparkan tatapan tidak sukanya.

Telinga Khanza terasa sangat panas karena tak sengaja ia mendengarkan bisikan-bisikan para murid, yang menjelek-jelekannya.

"Eh-eh guys, lihat deh itu bukanya cewek yang ada di vidio ini?"

Ujar cewek yang berada tidak jauh dari tempat Khanza sekarang sambil menyodorkan ponselnya pada teman-teman ceweknya. Cewek lainya ikut melihat Khanza dan layar ponsel secara bergantian.

"Iya anjir, dia orangnyaa!"

"Ihh kok bisa-bisanya sih kak Kevin mau gendong dia? Dilihat dari penampilanya—" cewek itu tidak melanjutkan perkataanya, seraya matanya sibuk memperhatikan penampilan Khanza dari bawah keatas. Lalu di detik berikutnya mereka tertawa.

Sang empu yang merasa diperhatikan melirik sekilas kearah tiga cewek yang tengah tertawa, mereka menyandarkan punggungnya diloker.

"Ck, gue semenarik itu kah, sampai-sampai semua orang liatin gue sebegitunya?" monolog Khanza.

Khanza kembali meluruskan pandanganya ke depan, berusaha bodo amat. Lagi-lagi bisikan para siswa terdengar ditelinganya. Baikalah kali ini bukan bisikan tapi secara terang-terangan.

"Cupu belagu! Mentang-mentang pernah digendong Kevin, sombongnya selangit!"

"Kevin pasti kena pelet dia kali ya? Mana mungkin most wanted boy mau gendong si cupu!"

"Kira-kira Kevin mandi 7 kembang gak ya, soalnya badanya udah kena virus si cupu!"

Gadis berkucir dua itu memejamkan matanya seraya mengambil napasnya dalam-dalam. Sungguh moodnya langsung bad sekitika, padahal ini masih pagi loh.

"Dasar manusia berisik!"

Karena terlalu fokus dengan dunianya sendiri Khanza sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang yang berjalan dari arah samping dan terjadilah adegan kayak di drakor.

GEEP!

BRUK!

"AKH SHIT!"

Khanza tersungkur dengan tubuh yang terduduk, gadis itu merasakan bokongnya yang berdenyut karena bertubrukan dengan ubin.

"Huftt, untung aja, berkasnya gak jatuh."

Khanza mendongkak ke atas ketika mendengar suara berat itu. Gadis itu melotot, bisa-bisanya cowok itu mementingkan berkasnya di banding dirinya yang kini tengah menahan sakit karena ulahnya.

"WOI MASNYA! PUNYA HATI GAK SIH? ORANG JATUH BUKANNYA DI BANTUIN MALAH KHAWATIRIN BERKAS SIALAN ITU!"

Cowok itu menundukan kepalaya ke bawah, di detik berikutnya ia cengengesan. Khanza yang melihatnya bergidik ngeri.

Me For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang