08 • Kue Keju

38 12 28
                                    

•Happy Reading•


***

Terlihat seorang gadis manis berkucir dua dengan memakai cardingan berwarna lilac berjalan menulunsuri koridor sekolah yang masih sepi, mungkin karena dirinya berangkat kesekolah terlalu pagi.

Gadis bername tag Khanza Aurelia Putri itu tidak henti-hentinya tersenyum sembari memandangi kotak bekalnya, di dalamnya ada kue keju yang dibuat khusus untuk Kevin sebagai tanda terimakasih karena sudah membantunya kemarin.

Perihal kue keju, Khanza memberikan kue keju pada Kevin bukan tanpa alasan, dirinya terlebih dahulu mencari tau apa makanan yang disukai dan tidak disukai cowok itu. Berdasarkan informasi yang di dapat cowok itu suka makanan yang berhubungan dengan keju sebaliknya dia tidak suka makanan yang berhubungan dengan coklat.

Aneh! Pikir Khanza bisa-bisanya cowok itu tidak menyukai makanan yang paling digemari oleh umat manusia. Ya contohnya dirinya menyukai makanan yang berbau coklat, misalnya pocky, dia sangat suka dengan camilan satu ini, selain enak pocky juga seru, soalnya pas digigit keluar bunyi krek-kreknya. Bahkan dia menstok banyak dirumah buat temen ngemil pas lagi nonton dracin.

Khanza menghentikan langkahnya ketika sudah sampai ditempat yang dituju, yaitu kelas XII-MIPA 1. Khanza perlahan masuk kedalam dengan mengendap-ngendap, mata sibuk melirik ke kanan-kiri, takutnya ada yang melihatnya. Sudah seperti maling saja!

Senyumnya terbit ketika dirinya berhasil menemukan bangku seseorang yang dicarinya. Dengan gerakan kilat Khanza segera menyimpan kotak bekal berwarna biru itu kedalam kolong meja, tidak lupa ia menyelipkan sepucuk surat disana.

"Semoga Kevin suka," guman Khanza dengan senyum mengembang.

Selesai dengan misinya gadis itu langsung pergi dari kelas tersebut yang kebetulan pada saat itu murid-murid sudah mulai berdatangan. Cari aman!

***

"Anjir, masih pagi loh ini kolong meja lo, Vin, udah kek stan coklat aja," ucap Revan begitu melihat kolong meja sahabatnya penuh dengan puluhan coklat bahkan saking banyaknya sampe berjatuhan dilantai.

Cowok yang dipanggil Vin itu melirik tanpa minat kolong bangkunya, baginya itu sudah biasa dan tidak ada yang menariknya sama sekali.

"Kapan ya gua bisa punya banyak fans ke lu, Vin?" kini Reza, cowok pemilik lesung pipi itu berbicara dengan tampang memelas seraya menatap kolong mejanya yang kosong dan hanya dihuni oleh sarang laba-laba saja. Mengsedih!

"AHAHAHAHA ITU MAH UDAH NASIB LO, ZA!" tawa pecah Revan seraya memukul-mukul meja. Sumpah ya gak ada yang lucu, tingkat humor Revan rendah emang!

"Kampret! Emang kolong meja lu banyak coklatnya, hah?!" tanya Reza sakras.

Revan menyugar rambutnya sombong. "Jelas lah banyak."

"Ck, pede banget lu! Belum juga dicek."

"Tanpa dicek juga, gue udah hafal jelas. Pasti sekarang kolong meja gue udah penuh oleh coklat melebihi punya si Kevin," ujar Revan kepedean.

"Gue gak percaya sebelum gue ngecek sendiri kolong meja, lu," kata Reza sembari berjalan menuju bangku paling belakang sebelah kanan dekat jendela, yang sudah dipastikan bangku itu milik Revan.

Me For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang