38. Rhea dan Lintang

305 81 58
                                    

Tanpa terasa Geng Jojoba telah menghabiskan waktu berlibur di Jogja hampir seminggu lamanya. Hari ini mereka berencana pergi ke pantai.  Dan Anka baru mengakui tidak bisa berenang.

"Serius, Ka, kamu nggak bisa berenang?" tanya Ara hampir tak percaya.

"Aku terakhir berenang saat masih SMP dan seingatku waktu itu belum lancar, masih suka kelelep. Sampai sekarang nggak pernah berenang lagi," jawab Anka.

"Hati-hati, Ka. Pantai di sini pantai selatan. Ombaknya ganas," kata Loli

"Kita ke pantai Glagah aja yang dekat dari sini. Sebenarnya pantainya biasa aja. Pasirnya hitam, tapi yang namanya pantai, tetap aja indah kan?" kata Rhea.

"Iya, aku sih ke pantai mana aja asyik aja," sahut Ara.

Pukul delapan pagi. Mereka sudah bersiap akan berangkat. Rhea bilang, ke Pantai Glagah sebaiknya di waktu pagi hari, saat gelombang belum terlalu tinggi. Semakin siang gelombang laut akan semakin kuat dan tinggi dan tentunya panas sekali.

Mereka sudah menyiapkan topi. Bahkan Anka yang mengenakan kerudung pun juga masih memakai topi pet untuk melindungi pandangan matanya dari silau sinar matahari.

Suara mobil yang berhenti di depan rumah Rhea membuat Rhea tertegun. Dia segera menuju ke halaman depan rumahnya melihat siapa tamu yang datang. Rhea tercekat saat melihat sosok yang keluar dari mobil SUV yang terparkir di halaman rumahnya yang tak berpagar.

"Mas Lintang?" gumamnya heran. Ada getaran halus terasa di dadanya.

"Kulonuwun," sapa Lintang seraya tersenyum setelah keluar dari balik kemudi mobilnya.

Gayanya kali ini trendi sekali. Celana panjang jeans hitam. Kaos polos berwarna putih, dilapis kemeja kotak-kotak bernuansa warna biru muda yang dia biarkan tanpa dikancing.

Lengan kemeja yang panjang dia gulung hingga ke siku. Dia mengenakan sun glasses. Membuat penampilannya terlihat semakin keren.

"Kresta..." ucap Anka pelan, sambil matanya hampir tak berkedip memandangi Lintang Aldebaran yang ada di hadapan mereka.

Rhea menoleh ke arah Anka yang tiba-tiba saja sudah ada di samping kirinya.

"Namanya Lintang, bukan Kresta," sahut Rhea menatap heran sikap Anka yang masih saja tak berhenti memandangi Lintang yang semakin mendekat ke arah mereka.

Lintang balas memandangi Anka juga dengan tatapan heran. Belum pernah dia dipandangi sedemikian rupa oleh seorang gadis.

Rhea tidak pernah memandanginya dengan cara seperti itu. Tatapan takjub bercampur terpesona seperti itu. Memunculkan rasa aneh yang menjalari sekujur tubuh Lintang, jengah, bangga, sekaligus khawatir.

"Ada tamu siapa?" tanya Ara yang ikut muncul dan langsung menubruk Rhea dari belakang.

"Woooww!" ucap Ara saat melihat sosok Lintang, lalu dia menoleh memandangi wajah Rhea dengan tatapan curiga.

"Eh, cowok yang waktu itu kan, Rhe?" tanya Loli yang juga ikut muncul disertai Kanya sambil ikut memandangi Lintang.

Lintang tampak sedikit tersentak melihat di hadapannya muncul lima gadis yang sudah berpakaian rapi dan semuanya menatapnya hampir tanpa berkedip.

"Wah, kumpul semua di sini?" tanya Lintang berusaha menghilangkan kegugupannya.

"Kenapa tiba-tiba datang ke sini?" sambut Rhea sama sekali tanpa sikap ramah.

"Aku kenal baik bapak dan ibumu. Aku memang sering datang ke sini sekadar melihat kabar mereka," jawab Lintang.

"Oh, jadi, memang bukan buat ketemu aku?" sindir Rhea.

JOJOBA : Jomlo-Jomlo BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang