02

3.1K 214 0
                                    

Deghh!!!

"Apa?!" ucap Yeri tak percaya.

"Aku ingin menikah mu" ucap Jungkook sekali lagi.

Yeri tak percaya. Ia mengerjakan matanya. Ia memegang kepalanya. Ia pun menatap Jungkook lagi.

"Setelah kamu menarikku kasar dan mengatakan aku menyebalkan, kamu ingin menikahi ku? Apa kamu memiliki gangguan kejiwaan?" Tanya Yeri.

Jungkook menatap sinis. Ia tak menyangka apa yang dikatakan wanita yang ada di depannya ini. Ia memalingkan kepalanya menatap sahabat nya yang sedari tadi sudah tertawa terbahak-bahak.

"Yaa..! Cukup jawab saja iya atau tidak" ucap Jungkook.

"Tidak. Maaf saya harus pergi." Ucap Yeri hendak meninggalkan Jungkook namun ditahan kasar oleh Jungkook.

Plakk!!!

Tamparan Yeri mulus mengenai pipi Jungkook. Seketika pipi Jungkook bermerah membentuk tangan mungil Yeri.

Jungkook menahan pipinya panas. Ia menatap Yeri tajam. "Brengsek!!" Ucap Jungkook lalu membanting tubuhnya Yeri hingga Yeri kehilangan kesadaran nya.

"Ckk.." Jungkook mengambil ponselnya dari sakunya lalu segera menelepon bodyguard nya.

...

Yeri POV

"Uhh.." desahku pelan. Aku bangkit dari tidurku dan memegangi kepalaku. Sangat pusing sekali. "Aww.." rintihku kesakitan saat merasakan benjolan kecil yang terdapat di belakang kepalaku .

"Sudah bangun ternyata" ucap seseorang dengan suara parau.

Aku tersentak kaget. Kulihat seorang yang menatap ku sedari tadi. "Siapa kamu! Kenapa kamu ada di kamarku?" Tanyaku kepadanya.

"Pfffft, kamarmu? Ini kamarku dasar brengsek!" Ucapnya kasar.

Akupun bingung. Aku melihat sekitar, ternyata ini bukan kamarku. Aku segera berlari menuju keluar.

"Mau kemana kamu!" Ucapnya segera menahan pergelangan tanganku.

"Lepaskan! Siapa kamu. Kenapa kamu membawa aku kesini!!" Bentak ku. Aku sangat takut. Siapa orang ini. Mengapa ia membawakan aku ke tempat ini.

"Kamu harus tanggung jawab!" Ucapnya sambil menunjuk pipinya yang ditutupi dengan perban kecil.

Aku melihat nya. Dan seketika aku sadar ternyata dia adalah orang yang semalam melamar nya.

"Kamu harus menikah denganku!" Ucapnya membuyarkan lamunanku.

"Aku tidak mau." Ucapku tegas memberanikan diri.

Dia menatap ku dengan sorot yang tajam. Ia menyentuh daguku melihat seluruh wajahku. " Kalau kamu menolak, kamu akan kehilangan pekerjaan mu.."

"Tidak apa-apa. Asalkan tidak menikahimu." Ucapku membalas. Dalam hatiku aku tidak tahan lagi. Demi menyelamatkan diriku aku harus kehilangan pekerjaan.

"Oh. Kamu berani juga ya." Balasnya. "Aku belum berbicara sayang. Setelah kehilangan pekerjaan mu, kamu juga akan kehilangan nyawamu." Ucapnya dengan memberi smirk yang membuatku meneguk air ludahku.

Aku menatap matanya, sepertinya ia bersungguh-sungguh. Aku meneteskan air mata ku. Sungguh aku ketakutan sekali.

"A-aku tidak mau! Kenapa memaksa ku? Aku juga tidak mengenalmu. Jadi jangan bertindak seperti orang bodoh." Ucapku berani.

Jungkook menatap ku sengit. "Kamu wanita pertama yang menolakku. Tapi maaf aku tidak menerima penolakan. Kamu ha...."

"Jungkookieeee!!!" Ucap seseorang membuka pintu kamar. Seketika kami berdua membeku. Wanita yang sudah berumur itu mendekati kami.

Fallin' Love With The BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang