Pulang sekolah ditandai dengan bell berbunyi. Dengan kondisi lemas tidak berdaya, Aku membereskan semua buku-buku dan alat tulis yang ada di meja. Teman sekelasku yang duduk di sebelah menatapku dengan pandangan heran. Aku hanya meliriknya sekilas sambil tersenyum singkat kemudian memasukkan barangku ke dalam tas.
"Kau tidak ke kamar mandi dekat gudang selatan kan?"
Mendengarnya bertanya begitu padaku, aku tentu saja langsung mendelik kesal. Dia menatapku dengan pandangan malasnya. Ah, aku tidak terlalu ingin menjawab pertanyaan yang sama sekali tidak aku lakukan.
"Kau seperti kerasukan setelah makan siang tadi. Ada masalah?"
"Tidak."
"Baik! Baik! Aku akan pulang. Selamat tinggal Irena. Jangan terlalu cinta dengan sekolah ya. Bahaya."
Aku hendak memukul pantatnya tapi dia buru-buru kabur sambil tertawa. Aku mendengus sebal. Cinta sekolah apanya?! Siapa juga yang cinta sekolah dan ingin berlama-lama disini? Aku akui, masa sekolah apalagi sekolah menengah atas memang sangat memorial bagi orang-orang yang sudah melewati masa itu. Tapi, memangnya memori mereka tentang kecintaan terhadap sekolah? Rata-rata memori mereka hanya tentang kejahilan seorang teman (seperti tadi) juga beberapa guru yang membuat mereka kesal dengan tugas yang banyak ataupun guru kesayangan.
Hah, rasanya tidak adil disebut cinta sekolah tetapi masih mengingat hal buruk saat sekolah.
Aku menghelah nafas lelah sambil menaikkan pegangan tas pada bahu lalu menatap sekeliling kelas yang sudah kosong. Ini semua karena perilaku Jeonghan tadi siang. Bisa-bisanya laki-laki itu duduk santai didepannya yang sedang menatapnya kaget sekaligus merona. Kami tidak saling bercakap, Jeonghan memang mengabaikanku. Tapi yang membuatnya heran, kenapa anak itu lebih memilih duduk didepanku sedangkan masih banyak kursi kosong yang lain!
Oh sial. Apakah Jeonghan akan menyatakan cinta tapi masih malu? Aku mengusak rambutku hingga kusut lalu memukul kepalaku sendiri agar menghilangkan pikiran sinting yang terlintas. Sudah tau dia punya kekasih dan kau masih mengharapkan hal itu terjadi?!
Lebih baik aku melupakannya daripada memikirkan hal yang tidak mungkin dan berujung dengan penyakit hati akibat lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine ; Yoon Jeonghan [✔]
Fanfictionberharap bukan hanya sekedar mengenal dan tertawa bersama, nyatanya harapan itu hanyalah harapan milikku saja. lain kali, jangan terlalu terbawa perasaan.