WAU? 1

2.8K 423 41
                                    

Siang ini Jake mengendarai motornya membelah jalanan kota Brisbane. Menghiraukan kemacetan yang terjadi di seberang jalan.

Dengan helm yang menutupi kepaladan jaket kulit yang melekat ditubuh, membuat dirinya menjadi tontonan banyak orang.

Tiinnn.. Tiinnn..

Jake menekan klakson motor hanya untuk memberi tanda bahwa dirinya sudah tiba. Tak lama pintu gerbang pun terbuka memperlihatkan rumah yang begitu megah dikawasan ini.

Setelah memarkirkan motornya, Jake langsung berjalan memasuki rumah.

"Grandma... Jake pulang.." Teriak Jake ketika menaiki tangga.

Tanpa menunggu jawaban dari orang rumah Jake langsung membanting tubuhnya dikasur. Tubuhnya terasa sangat lelah, padahal disekolah pun dia hanya bermalas-malasan di kelas.

"Jake? Sudah pulang?" Sosok wanita tua pun terlihat dibalik pintu kamar.

Satu-satu nya sosok yang tinggal bersama Jake adalah Grandma nya. Kedua orang tua serta Kakak laki-laki Jake menetap di Korea, menyisakan dirinya yang harus menemani sang Nenek yang sudah cukup berumur.

"Ya Grandma. Jake lelah sekali." Jake menutup kedua matanya. Menghiraukan lawan bicaranya yang hanya tersenyum memaklumi keadaan.

"Aish anak muda ini. Tadi mommy mu menelpon. Cepat sana hubungi dia lagi. Setelah itu makanlah, Grandma sudah menyiapkan mu makanan di meja." Sosok itu pun hilang bersamaan ditutupnya pintu kamar. Jake menghela nafas kasar, melirik sekilas ponsel yang tergeletak disisi lain kasur.

'Sepertinya mommy akan menyuruh ku pulang lagi.' gumamnya, lalu beranjak dari kasur dan membuat panggilan dengan seseorang.

•••

Lain halnya siang di kota Brisbane , pagi dikota Seoul memperlihatkan seorang pemuda sedang bersiap untuk berangkat menuju sekolah. Penampilan yang begitu rapih membuat dirinya terlihat sangat memukau dimata siapapun yang melihatnya.

Dengan langkah santai Sunghoon mengunci gerbang rumah. Karena kedua orang tua dan adiknya harus berpindah keluar kota, membuatnya harus tinggal sendiri dirumah besar ini. Dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan Sunghoon harus memastikan keadaan rumahnya aman untuk di tinggali.

"Sunghoonie? Sudah mau berangkat sekolah nak?" Suara perempuan paruh baya membuat dirinya berbalik sekedar melihat sosok dibalik suara itu.

"Ah iya Mom, Mommy ingin pergi berbelanja?" Ucapnya ketika melihat perempuan paruh baya itu menenteng tas belanja.

"Iyaa, akhir-akhir ini si Taehyung makannya banyak sekali. Jadi harus stock banyak makanan di rumah." Sunghoon tersenyum menanggapi ucapannya.

Sosok perempuan paruh baya itu orang tua dari Taehyung dan Jake.

5 bulan setelah Jake pergi ke Aussie, keluarga Sunghoon juga berniat pindah karena pekerjaan sang Ayah yang mengharuskan nya untuk pindah. Namun, Sunghoon enggan untuk pindah dan memutuskan tinggal sendiri dirumah itu. Akhirnya keluarga Jake sekaligus tetangga nya itu sering menengok keadaan Sunghoon dan sering melakukan kegiatan keluarga bersama.

Sering kali Sunghoon juga makan bersama dan menginap di rumah keluarga Shim. Semenjak itulah Sunghoon menjadi dekat dengan keluarga itu dan memanggilnya seperti orang tua sendiri.

"Ah iya hoon, malam minggu ini kamu sibuk gak? Mommy mau bikin acara makan malam bersama, sekaligus ada yang ingin mommy tunjukkan."

Sunghoon sedikit berpikir.

"Umm.. Sepertinya gak sibuk mom. Memang mommy ingin menunjukkan apa?"

"Ada lah sesuatu, gak kejutan dong kalo dikasih tau sekarang." Ucap nyonya Shim diakhiri senyum nya.

"Ah mommy kok gitu sih, aku kan ingin tau."

"Ahahaha nanti km juga tau, sudah sana berangkat nanti kamu ketinggalan bus."

Sunghoon langsung melirik jam di pergelangan tangannya.

'Sial dia bakal telat kalo gini.' batinnya

"Ah iya mom aku terlambat, aku pergi dulu ya mom. Sampai nanti~" Ucap Sunghoon lalu berlari meninggalkan halaman rumah.

•••

"Hoon hoon!" Jay tiba-tiba datang mengagetkan Sunghoon yang sedang sibuk berkutik dengan bukunya.

"Apaan si Jay, ngagetin aja." Ucap Sunghoon yang masih sibuk dengan buku nya.

"Ngapain sih lo? Nulis surat lagi?" Jay yang penasaran langsung mengambil buku yang dipegang Sunghoon lalu membacanya. Membuat Sunghoon dengan reflek memukul lengan Jay main-main.

"Kebiasaan, kepo banget. Sini balikin." Sunghoon mencoba merebut buku nya kembali.

Jay melihat sekilas lalu mengembalikan bukunya kepada Sunghoon.

"Nih."

"Lo masih nunggu Jake?"

Sunghoon berdeham menanggapi Jay.

"Gimana pun dia udah janji ke gue."

Jay menghela nafas, lalu mengacak rambut Sunghoon.

"Cewek lo nyariin lo dari tadi, gih sana samperin."

"Rambut gua Jay, ck udah ganteng juga." Sunghoon berdecak, kemudian bangkit dari duduknya.

"Dimana?" Tanya nya sebelum beranjak.

"Apanya dimana?" Jay bingung.

"Cewek gua dimana jaymet-_-"

"Ohh hehe dikantin hoon, lu mau ke kantin? Ikut donggg.." Jay kemudian berlari menyusul Sunghoon yang berjalan duluan.

•••

"Kamu lupa masih punya keluarga?" Ucap seseorang disebrang sana.

"Bukan gitu mom, nanggung kalo aku pindah sekarang. Nanti aja sekalian kuliah disana." Jake mengusak wajahnya lelah.

"Terakhir kamu juga bilang begitu. Nanti kalo mom suruh balik kamu bakal bilang begitu lagi."

Jake menghela nafas, menatap pemandangan didepan balkon kamarnya.

"Jake?" Panggilan disebrang sana menyadarkan Jake kembali.

"Iya mom aku akan pulang. Aku janji."

Kemudian Jake menutup sambungannya dan mengambil satu buah rokok dimeja.

Kedua mata Jake terpejam mencoba sedikit menenangkan pikirannya. Semenjak remaja Jake terlalu sering banyak pikiran. Kadang dia merindukan masa-masa kecilnya yang bebas tanpa masalah apapun.

Cling.

Suara notifikasi diponsel membuat Jake dengan cepat membukanya.

1 Pesan Baru dari Sunghoon.

Jake sedikit tersenyum melihat isi teks tersebut, lalu membuat panggilan dengan seseorang.

"Bro gua butuh bantuan lo." Ucap Jake kepada seseorang disebrang sana.









TBC.
Ps. Jangan tinggalkan jejakヾ(❀╹◡╹)ノ゙❀~

What About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang