WAU? 2

2.1K 410 38
                                    

Seorang laki-laki menarik kopernya dengan santai. Menghiraukan pandangan memuja dari beberapa orang yang melihatnya.

Dengan jaket denim yang menutupi tubuh, serta kacamata yang membingkai matanya membuat Jake tampak begitu sempurna.

Jake berdecak sebal ketika melihat sekeliling bandara namun tidak menemukan sosok kakaknya yang sudah berjanji akan menjemput.

Dengan langkah berat Jake memutuskan untuk duduk di salah satu kursi sambil menunggu nya datang. Tidak berselang lama sosok itu pun datang dengan satu orang pemuda manis di belakangnya.

"Jakeee!" Ucap Taehyung ketika pandangannya bertemu dengan Jake.

Jake yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh kesamping.

"Ck, lo kemana sih Bang lama banget jemputnya." Ucapnya sedikit kesal.

Taehyung yang melihat itu bukannya takut malah terkekeh gemas. Adiknya ini walaupun sudah remaja tetap saja sangat menggemaskan di mata Taehyung.

"Ahahaha sorry bro, Abang jemput pacar Abang dulu." Taehyung mengacak rambut Jake gemas.

"Maaf ya Jake, gara-gara aku Taehyung jadi terlambat menjemputmu." Ucap kekasih Taehyung dengan rasa bersalah.

"Ah gapapa Kak Kookie." Jake tersenyum manis diakhir kalimatnya.

"Ck, sudah-sudah ayo pulang." Taehyung menggenggam tangan kekasihnya dan berjalan meninggalkan Jake yang hanya memutar kedua bola matanya malas.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan bandara.

•••

Di waktu yang sama namun dengan tempat yang berbeda Sunghoon masih bergulung dengan selimutnya. Mengumpulkan niat untuk beranjak dari tempat tidur, tapi sulit sekali. Mata indahnya selalu ingin saling menutup.

Suara notifikasi handphone pun sudah terabaikan. Sumpah, sehari saja Sunghoon ingin bermalas-malasan mumpung ini hari sabtu dan tidak ada kegiatan sekolah.

Namun sepertinya semua tidak berpihak kepada Sunghoon, lihat saja cacing-cacing diperut sudah berdemo meminta makanan. Dengan berat hati Sunghoon bangun dari tempat tidurnya. Mata yang masih setengah terpejam itu tidak menjadi halangan dirinya berjalan menuruni tangga. Tapi sepertinya tangga terakhir ini mempunyai dendam kepada Sunghoon, karena tanpa ada aba-aba Sunghoon terjatuh tepat di tangga terakhir.

"Aww.." Sunghoon meringis memegangi tangan dan kaki yang tertimpa badannya sendiri.

"Aishh, siapa sih yang naro tangga disini." Ucapnya menyalahkan.

Sunghoon mencoba membangunkan badannya dengan sisa tenaga yang dimiliki. Dia butuh makan sekarang, cacing-cacing itu terus saja berdemo diperut.

•••

Soundtrack : Till We Meet Again - Alffy Rev, Little Linka

Jake memasuki kamarnya, kamar yang selalu dia rindukan semenjak di Aussie. Tidak banyak perubahan pada kamar nya hanya saja wangi pada ruangan ini berubah total. Entah parfum apa yang disemprotkan disini, tapi wangi ini sangat nyaman. Jake seperti benar-benar kembali kerumah.

Setelah menaruh kopernya disisi samping ranjang, Jake melepaskan jaket serta kacamatanya. Lalu membanting tubuhnya di kasur.

'Nyaman' itu yang selalu ada dipikiran Jake sejak memasuki kamarnya.

Namun, saat ingin memejamkan mata suara ribut dari balkon samping membuat fokusnya teralihkan. Siluet laki-laki yang terlihat dibalik tirai semakin membuat Jake ingin menghampiri.

Dengan perlahan Jake melangkah mendekati balkon kamar, dan membuka pintunya dengan hati-hati.

Siluet laki-laki itu semakin terlihat jelas dimata Jake. Seseorang yang selalu dia rindukan, seseorang yang selama ini menjadi penyemangat nya kini ada tepat disebrang sana. Dengan mata yang terfokus pada anjing kecil di kakinya, laki-laki itu tidak menyadari kehadiran Jake yang semakin mendekat ke arah pagar balkon.

Kemudian anjing kecil itu berlari menghampiri pagar balkon dan menggonggong seperti menyadari kehadiran Jake. Membuat Sunghoon yang sedang asik bermain dengannya pun mengalihkan pandangan mengikuti pandangan anjing kecil itu.

Sunghoon menoleh tepat saat Jake menatap matanya. Seperti suatu hal yang tidak mungkin, Sunghoon masih belum mempercayai apa yang ada di depannya.

Sunghoon berjalan mendekat kearah pagar balkon. Menatap tak percaya pada sosok yang berdiri tepat disebrang balkon nya. Jake tersenyum membuat Sunghoon tidak bisa menahan air matanya yang sudah membendung sedari tadi.

"Sunghoonie?"

Suara itu, suara Jake yang selalu Sunghoon rindukan. Terdengar sangat sopan memasuki gendang telinga.

"Hiks..." Sunghoon tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dirinya bingung sekaligus senang dengan apa yang dilihatnya sekarang.

"Hey, jangan menangis." Jake meraih tangan Sunghoon, mengelus nya lembut mencoba menenangkan.

Jake yang tersadar jarak antara balkon nya dengan balkon Sunghoon sangat dekat pun memutuskan untuk melompat kearah balkon Sunghoon.

"Sunghoonie, bisa minggir sedikit. Aku akan melompat kesana." Ucap Jake yang sudah tidak bisa melihat Sunghoon yang terus menangis. Sunghoon pun hanya menurut, memundurkan tubuhnya memberi jarak untuk Jake.

Dengan satu lompatan Jake sudah berada di balkon sebrang.

"Hey.." Jake langsung memeluk Sunghoon dengan erat. Melepaskan rindunya yang selama ini terpendam.

"Jangan menangis." Lanjut Jake sambil mengelus pucuk kepala Sunghoon.

"Hiks.. Jake.. Hiks.. Aku.. Kangen.. Hiks." Ucap Sunghoon terbata-bata.

Jake tersenyum, kemudian memeluk Sunghoon lebih erat yg dibalas oleh Sunghoon.

Langit siang kali ini menjadi saksi bagaimana kedua laki-laki itu melepas rindunya satu sama lain. Melupakan satu orang yang sedari tadi melihat kegiatan mereka dengan senyum diwajahnya.




TBC.
Ps. Jangan lupa tinggalkan jejakヾ(❀╹◡╹)ノ゙❀~

What About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang