WAU? 8

1.3K 226 45
                                    

Suara ketukan sepatu dan pantulan bola basket terdengar memenuhi aula.Butiran keringat pun menyapu sebagian wajahnya.

Lagi-lagi pemuda itu menghela nafas ketika bola itu masuk kedalam ring.
"Ck, berenti Jake."

Jake menoleh untuk melihat pemilik suara.
"Lo kalo cemburu mending samperin dia ke kantin. Jangan malah bola basket yang gak bersalah lu jadiin pelampiasan."

Jake berjalan mendekat ke arah Jay, lalu mengambil alih minuman yang digenggamnya. Meneguk habis minuman itu tanpa tersisa, membuat Jay menatapnya jengah.

"Gua balik ke kelas dulu." Ucapnya berjalan melewati Jay.

Namun lengannya lebih dulu ditahan, "Gua serius Jake. Kalo lo mau ambil milik lu lagi. Lo harus lebih berusaha."

Jake terdiam cukup lama-"Kantin sebelah mana?"

"Apanya?"

"Dia dikantin sebelah mana?"

Jay tersenyum, "samping lapangan."

"Gua cabut dulu."

"Good luck."

•••

"Mau makan apa?" Sunghoon kembali bertanya kepada dua orang yang sedari tadi hanya bersitatap .

Menghela nafas lelah, lalu Sunghoon bangkit dari duduknya. Tidak mau peduli lagi kepada dua orang yang masih saja tidak mendengarkan ucapannya.

"Duduk, aku aja yang beliin." Jake menahan lengan Sunghoon lalu bangkit dari duduknya. "Mau makan apa?"

"Gak usah gua aja yang beli sendiri."

"Hoon.." ada nada tidak suka diucapannya.

Sunghoon menghela nafasnya gusar. Sunghoon tau, baru saja dia membuat kesalahan. Maka dengan cepat dia meralat ucapannya. "Aku aja yang beli sendiri."

"Gapapa aku aja, kamu mau apa?"

Jake lalu melirik ke arah Yoona yang sedari tadi hanya diam. "Lo mau apa? Gua pesenin juga."

Sedikit terkejut dengan pertanyaan yang Jake lontarkan kepadanya, namun Yoona tetap menjawab-"Bakso aja, gua gak pake mie ya. Sunghoon juga bakso tapi gak pake bawang. Dia gak suka bawang."

Penjelasan yang Yoona berikan membuat suasananya sedikit canggung. Jake sedikit merasa kecewa pada dirinya yang tidak mengetahui apapun tentang Sunghoon, sedangkan Sunghoon merasa bersalah entah karena apa.

"Oke sebentar ya."

Sunghoon menahan lengannya ketika Jake ingin beranjak. "Aku bantu." dengan lembut Jake melepaskan genggaman Sunghoon, "aku bisa sendiri, kamu disini aja ya." senyuman Jake semakin membuat Sunghoon merasa bersalah.

Hening, tidak ada percakapan selain suara dentingan sendok. Seperti di dunia yang berbeda, disaat suasana kantin yang ramai dengan teriakan siswa/i, justru meja yang mereka tempati sangat sunyi.

Jake yang mulai bosan akhirnya memulai percakapan, "Hoon?"

"Ya?" Sunghoon mendengak untuk menatap Jake yang memanggilnya.

Namun, tidak ada kalimat lagi yang keluar dari kedua belah bibir itu. Hanya senyuman jail yang terlihat, membuat Sunghoon dengan sebal menunjukkan muka marahnya.

"Hoon?"

"Apaa?"

Lagi-lagi Jake hanya tersenyum ketika Sunghoon menatap matanya.

"Hoon?"

Tidak ada jawaban.

"Hoonie?"

Sunghoon masih bungkam.

What About Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang