Tiga✔

7 4 0
                                    

Kringg

Suara bel berbunyi, Semua murid berhamburan menuju gerbang untuk segera pulang. Tapi tidak dengan malvin dan alin karena mereka harus menjalankan tugas dari guru BK tadi pagi.

Di sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku malvin dan alin sekarang berada. Sudah setengah pekerjaan yang mereka lakukan disana yang diawasi oleh bu.nina yang sedang duduk dikursi.

" Alin malvin!!" Panggil bunin alias bu.nina

" Iya bu," Ucap mereka barengan.

Alin menampakkan wajah kesalnya pada malvin,begitu juga dia.

" Kalian gk papa kan ibu tinggal? Soalnya suami ibu udah jemput didepan dari tadi," Jelas bunin

" Gak papa bu," Balas alin dan malvin hanya mengangguk.

" Yasudah ibu duluan. kalian selesai pekerjaannya, jangan lupa nanti pintunya digembok!" Kata bunin dan mereka hanya mengangguk.

Sekarang hanya tersisa mereka berdua diperpus dan melanjutkan pekerjaan nya dengan tenang. Tapi pada saat alin ingin membersih rak buku dekat meja ia melihat malvin sedang duduk sambil memainkan ponselnya,disitu merasa geram dengannya ia pun menghampiri pria itu sambil membawa kemoceng.

" Woy saipul lo kok malah main hp sih!" Tegur alin sambil mengusap wajah malvin dengan kemoceng yang pastinya penuh debu.

Malvin yang sedang asik main handphone tersentak kaget karena sesuatu menyentuh wajahnya,dan membuat malvin bersin-bersin.

" Hachim, lo apaan sih itu kotor tau!" Ucap malvin sambil mengusap wajahnya.

" Rasain lo! Lo pikir gak capek apa bersihin perpus sendirian," Kata alin.

" Kan gue istirahat sebentar kali" Jawabnya.

" Ck,alesan lo! Nih, kerjaan gue udah beres sekarang gue mau balik! Bye," Ucap alin sambil menyodorkan sapu ke malvin.

" WOY GK BISA GITU, ALIN!!" teriak malvin yang melihat alin pergi keluar perpus tanpa mendengar teriakan malvin.

" Ck,untung sayang," Gumam malvin.

Ya,malvin memang menyukai alin entah sejak kapan perasaan itu muncul. Mungkin itu alasan malvin sering mengganggu alin.




                                               🍁




Dilain tempat, sedari tadi alin sedang menunggu taxi  tapi tidak ada satu yang lewat,mungkin sudah terlalu sore. Motor miliknya dibawa pulang oleh kembarannya karena motor nya rusak harus dibawa ke bengkel. Ia ingin menghubungi kembarannya tapi batrai hp nya habis.

" Duh gimana nih. Udah mau maghrib lagi. Nii hp kenapa abis batrai sih, trus gue pulang gimana?" Ucap alin sambil duduk dihalte.

Tiinnn...

Alin Terlonjak kaget karena suara klakson milik seseorang yaitu malvin.Tadi ia senang melihat motor itu menghampiri nya tapi kenapa harus cowo gila coba.

" Woy belum pulang lo?" Tanya malvin yang masih memakai helm fullface.

" Belum," Singkatnya dan pandangannya hanya lurus ke arah jalan.

" Yaudah bareng gue aja yok! " Ajak malvin.

" Gak. Gue nunggu taxi aja" Jawabnya.

" Yakin nunggu taxi. Ini udah sore loh mana ada taxi lewat sini," Kata malvin sambil membuka helmnya.
" Ya-yakin lah," Ucapnya sedikit ragu.

" Okeh. Gue duluan ya takut dicegat sama preman dijalan," Kata malvin sambil memakai helmnya.
Alin ingin sekali ikut dengan laki-laki itu tapi gengsi nya terlalu tinggi. Apalagi ia mendengar ucapan malvin tentang preman itu. Dan terpaksa alin melawan gengsinya.

my little friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang