— PROLOGUE : NEW MISSION MESSAGE —
Pagi itu, di musim gugur.
Toko buku yang berdiri di seberang SMA bersejarah Smart Arts High School sedang ramai pengunjung. Penulis Kim Valda yang misterius itu akhirnya mau membuka sedikit identitas diri saat perilisan novel ke-50-nya berjudul "Can't We Just Leave The Monster Alive?". Sempat membuat gempar dunia pernovelan nasional, khususnya untuk para pecinta fantasi ringan khasnya.
Setidaknya kejadian fenomenal itu sudah berlalu tiga tahun yang lalu.
Kini, si penulis dan keempat karakter cerita sudah lulus dari SMA dan menempuh pendidikan lebih lanjut di sebuah SNU (Seoul National University), perguruan tinggi paling bergengsi di Kota Seoul. Membuat sosoknya makin gencar jadi perbincangan di kalangan para pecinta novel.
"Ini dia! Karya Kim Valda ke-100!"
"Woah, tidak disangka, dalam kurun waktu tiga tahun, dia sudah menerbitkan 50 buku lagi."
"Ey, bukankah itu masuk akal? Imajinasi Kim Valda sudah tak bisa diragukan lagi. Dan semua karya dia tak ada yang mengecewakan!"
"Ah, aku menyesal baru menemukan bukunya dan baru bucin semua karyanya setahun belakangan ini."
"Hmm, berarti aku seniormu dalam kalangan pembaca setia Kim Valda! Aku sudah mengikuti dari karyanya ke-50, tiga tahun yang lalu!"
Banyak siswa SMA baik laki-laki dan perempuan ramai-ramai membicarakan perihal karya fenomenal itu. Tentunya setelah berjuang dalam perang adu badan dalam mendapatkan karya Kim Valda yang baru dirilis sebagai cetakan yang pertama dan masuk ke toko buku pagi ini. Sensaninya gila sekali! Malahan saking mencuri perhatian, beberapa yang awalnya tidak tertarik membaca novel pun jadi ikut-ikutan membeli juga. Tak bisa mengelak dari penasaran yang ditimbulkan oleh antusias semua orang.
"Can't We Just Leave The Monster With Me?" Beomin berucap, memandang pada sampul buku yang juga baru saja dia perjuangkan di toko buku itu. Lantas mengoceh lugas, "Dia betulan menerbitkannya? Apa isinya? Katanya ini serial lanjutan 'Can't We Just Leave The Monster Alive?' yang kita tulis tiga tahun lalu? Tapi 'kan yang itu berdasarkan kisah nyata."
Taehan angkat bahu tak acuh. Mereka berdua memang sudah merapatkan diri ke bagian kafe toko buku dan menghindari keramaian guna berbincang. "Aku juga tidak tahu," katanya, memandang pada buku miliknya. "Tapi lihat, Kak. Ini masih sebuah pre-quel dan preview. Mungkin novel utama akan dirilis setelahnya," jelasnya menunjuk pada tulisan yang dia maksud.
Sempat Beomin agak terbelalak. "Jadi, nanti akan keluar novel seri begini lagi? Woah, ckckck. Kurasa Author betulan sudah S3 Marketing tanpa kita ketahui sebelum ini."
"Eish, Kakak 'kan tahu Valda melakukannya bukan karena uang," timpal Taehan, menatap datar. "Tapi, soal novel utama masih hanya dugaanku. Aku penasaran, apakah Valda akan menuliskan seri ini sesuai kisah nyata juga."
"Tidak mungkin. 'CWJLTMA' hanya akan ditulis dengan enam tokoh utama, bukan? Satu guardian fairy dan lima monster. Menurutmu, bagaimana perasaan penggemar karakter Kim Jun nanti?"
"Ah, aku tidak tahu. Kita lihat saja apa yang sebenarnya dia rencanakan," balas Taehan sendu. Cukup lama mereka terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing sampai Taehan berucap pasca mengumpulkan keberanian. "Kak."
"Hm?"
"Sebenarnya dini hari tadi, Valda mendadak menelponku."
"Dini hari? Di tengah malam suntuk?"
Taehan mengangguk lambat, kemudian menatap lurus Beomin. "Dia bilang kalau mendapatkan mimpi aneh soal misi itu lagi."
• TO BE CONTINUED •
KAMU SEDANG MEMBACA
2. Can't We Just Leave The Monster With Me? | TXT
Fanfiction𝐂𝐀𝐍'𝐓 𝐖𝐄 𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐋𝐄𝐀𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 𝐀𝐋𝐈𝐕𝐄? (𝐒𝐄𝐀𝐒𝐎𝐍 𝟐) Tak pernah sekali pun Kim Valda menduganya. Pasca kembali ke kehidupan normal selama hampir tiga tahun, ia justru mendapatkan lagi mimpi soal misi misterius ters...