18 ; Sakit

221 21 5
                                    

maaf baru update, karena aku habis kehilangan niat nulis wkwk. mudahan masih ada yang nyimpen atau nungguin cerita ini ya! happy reading~

___

Suasana kelas 12 IPA 3 hari ini lumayan sepi. Lelaki pengheboh kelas memilih untuk diam, dia Haechan. Sedari awal datang, dia tidak ada mengucapkan sepatah kata pun.

Wajahnya sangat datar. Renjun dan Acha mulai bertanya-tanya, namun hanya dibalas dengan gelengan serta anggukan. "Lo tu kalau ada apa-apa cerita napa sih?! Jangan main diam gini dong, bukan lo banget," kesal Acha yang sudah geram.

"Dara kemana?" tanya Haechan singkat menatap mereka berdua.

"Nggak ada kabar. Njun, telepon Dara gih. Operator gue sama Dara beda, nanti pulsa gue bisa terkuras."

Renjun dan Acha sempat berdebat kecil karena masalah pulsa, tapi akhirnya Haechan mengirimkan pulsa kepada mereka berdua secara rata.

"Biar Renjun aja yang nelpon. Gue nggak mau pulsa gue habis," kata Acha tersenyum lebar. Mau tak mau, Renjun menelpon Dara menggunakan ponselnya.

"Terhubung nggak?" tanya Acha dan diangguki Renjun.  "Speaker, speaker, gue juga mau dengar," suruh Acha.

"Halo, Dar. Dimana lo? 5 menit lagi masuk."

"Iya, Njun. Hari ini gue nggak sekolah."

"LAH KENAPA?!"

"Buset, telinga gue bisa budek, Cha. Gue lagi masuk angin nih, kena karma kemarin."

"Mampus kan lo di doain beneran."

"Gue boleh jenguk lo nggak?" tanya Haechan yang tiba-tiba menimbrung.

"Nggak boleh. Hari ini ada ulangan harian matematika. Lo bolos gue rebus tu handphone!"

"Iya, iya, nggak bakal ke rumah lo kok."

"Nah bagus! Dah ya, gue mau tidur lagi. Jangan lupa bilangin ke gurunya kalau gue sakit."

Tit...

Tidak lama setelah itu, guru yang mengajar akhirnya datang. Semua murid balik ke tempat masing-masing lalu mengambil buku dari tasnya. Dan bapak guru pun memulai pelajaran.

Dari awal mulainya pelajaran, Haechan menangkupkan wajahnya di antara kedua tangan. Tiba-tiba saja badan Haechan menjadi panas. Alesya sudah merasa khawatir dan menyuruh Renjun untuk membawa Haechan ke UKS, tetapi ditolak mentah oleh Haechan.

"Chan, ke UKS yok. Nanti gue dimarahin emak lo lagi," bisik Alesya membujuk Haechan.

Sayangnya Haechan tetap kekeh, dia tidak mau dibawa ke UKS. Menurutnya, dia masih kuat beraktivitas seperti biasa, dia tidak selemah itu.

"Gue nggak kenapa-kenapa, Sya." Haechan mengangkat kepalanya lalu menatap Alesya yang duduk di sebelahnya.

Wajah Haechan sangat pucat, bibirnya tidak berwarna merah seperti biasanya, kantong mata yang menambah tebal dan setetes darah mengalir dari hidungnya.

"LO MIMISAN GILAAA!!"

- ᴍᴀꜱ ᴄʀᴜꜱʜ ; ɴᴀ ᴊᴀᴇᴍɪɴ -

"Jaem, Jaem, ini si Dara sakit tau." Jeno menghampiri Jaemin yang sedang tiduran diantara dua buah kursi sambil memainkan ponselnya.

"Tau darimana lo?"

"Renjun baru tadi kasih tau," jawab Jeno memperlihatkan isi chatnya dengan Renjun. "Si Haechan ngejenguk?"

MAS CRUSH ; JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang