3 ; Pulang bareng

441 43 11
                                    

Betapa terkejutnya Dara saat mengetahui kalau orang dibalik selimut itu adalah Jaemin. Dara sangat yakin kalau Jaemin sedang membolos. Dengan alasan yang sudah sering di dengar, yaitu membolos ke UKS dengan alasan sakit agar guru tidak curiga kepadanya.

"Nggak usah gangguin gue tidur!" tegur Jaemin, lalu melanjutkan tidurnya.

Dara menghembuskan nafas panjang, "Sorry, kalau gue bangunin lo tidur. Tapi, guna nya UKS hanya untuk orang-orang yang sakit, bukan tempat untuk membolos" jelas Dara dengan nada tegas.

Sebenarnya Dara tidak tega mengatakan itu, takut jika omongannya menyakiti hati Jaemin. Secara, sepanjang hari ini dia sudah merepotkan Jaemin.


Jaemin membuka selimutnya dengan terpaksa, kemudian duduk menatap Dara yang berdiri di depannya.

"Jadi lo ngusir gue gitu?" Jaemin menyimpulkan perkataan Dara.

"Iyap, benar sekali. Sekarang silahkan lo keluar, kalau mau bolos, cari tempat lain aja. Asalkan jangan disini" kata Dara sambil menunjuk pintu UKS.

Sejujurnya, Dara sangat tidak tega jika harus menyuruh Jaemin keluar. Kalau saja Bu Risa tidak memberikan amanat itu, pasti Dara sudah menjalankan aksi modus nya kepada Jaemin.

"Yang galak gini di jadiin ketua PMR." sindir Jaemin sangat pelan.

"Ngomong apa lo, Jaem?"

Jaemin menggeleng, "Gue bakal keluar, tapi ada satu syarat." ujar Jaemin sambil mengangkat jari telunjuknya.

Dara menghembuskan nafasnya kasar, "Apa? Kalau aneh-aneh gue---"

"Pulang bareng gue, gue tunggu di parkiran." Jaemin memotong perkataan Dara lalu keluar dari UKS.

Perkataan Jaemin barusan membuat Dara tambah kaget. Karena itu adalah salah satu impian Dara, pulang di anterin Jaemin. 

"Dek, gue pergi dulu ya. Kalau ada apa-apa, panggil gue di kelas aja." kata Dara berpesan kepada adik kelasnya, mereka mengacungkan jempolnya sebagai tanda mengerti.

Dari UKS hingga dalam kelas, Dara tidak henti-hentinya menampilkan wajah yang gembira dan senyum yang lebar. Teman-temannya saja melihatnya sampai bingung.

"Chan, temen lo satu ini kenapa deh?" tanya Acha menunjuk Dara.

"Habis ngepet dia." jawab Haechan santai yang membuat Dara melotot

"Nggak usah melotot juga kali. Kalau mata lo keluar, gue jual. Lumayan untung juga loh." ujar Acpha berpose mikir

"Serem amat."

"Ya habisnya lo senyum-senyum kaya orang gila gitu kenapa?" Renjun bertanya geram.

Dara tidak menjawab pertanyaan Renjun, tetapi malah melebarkan senyumnya.

"WOY! BANTUIN GUE NGANGKAT DARA KE PAK JUNAIDI DONG, BIAR DI RUQYAH AJA HABIS KESURUPAN KUNTILANAK!" teriak Haechan menggelegar keseluruh isi kelas.

"YANG ADA MAH KESURUPAN CINTA GUE KALI" balas salah satu murid cowok dari belakang yang juga ikut berteriak.

"Najis banget gue dapet cinta dari fakboi!" sahut Dara yang tidak kalah nyaring.

Dara menjewer telinga haechan, "Njun, tolongin gue, Njun." Haechan meringis kesakitan.

"Makanya kalau ngomong jangan sembarangan, gue kan yang malu. Gue senyum-senyum itu karena gue lagi seneng banget. Karena si Jaemin ngajak gue buat pulang bareng." cerita Dara singkat kepada teman-teman nya.

"Loh kok bisa?"

"Ah ngaco lo, jelmaan Jaemin kali." elak Haechan atas perkataan Dara.

"Kali ini gue nggak ngayal, ini seriusan. Mau lo pada percaya atau enggak ya terserah, tapi itu kenyataannya. Jadi, tadi kan gue dipanggil sama Bu Risa buat ke UKS, disitu gue disuruh bantuin mengecek suhu badan anak-anak yang ada di UKS, kalau ada yang ketahuan bolos suruh keluar aja."

MAS CRUSH ; JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang