16 ; Sebuah Tawaran

178 20 10
                                    

vomment dong beb :(
___

"Kita pulang sekarang!"

Haechan menarik tangan Dara kasar, dia membawa Dara turun ke parkiran. Amarah Haechan sudah menggebu-gebu, wajahnya berubah menjadi merah padam dan tatapannya tajam. Haechan menarik tangan Dara untuk segera meninggalkan Mall ini, dia membawa Dara turun ke parkiran. Haechan menyodorkan helm kepada Dara, lalu mengantarkannya pulang. 

Orang dibalik terai tersebut adalah Jaemin dan seorang wanita di sebelahnya. Wanita itu terlihat asing di mata Dara maupun Haechan. Namun, mereka yakin kalau wanita tersebut seumuran dengan mereka. 

Setelah sampai di depan rumahnya, Dara turun dari motor Haechan. "Jangan emosi, Chan." Dara mengelus lengan Haechan pelan. "Lo mau masuk dulu, nggak? Tenangin diri dulu," tawar Dara namun ditolak oleh Haechan.

Sebenarnya Dara bingung mengapa Haechan sangat emosi. Padahal Dara merasa itu wajar, meskipun hati Dara sakit saat melihat Jaemin tadi. Dalam hati Dara berdoa agar semuanya baik-baik saja. 

"Gue mau ngumpul sama anak-anak dulu," ujar Haechan yang menundukkan kepalanya.

"Chan..." Haechan menghembuskan napasnya kasar. "Masa mau ngumpul doang, nggak boleh?"

Kini giliran Dara yang menghembuskan napasnya, dia tidak yakin jika alasan yang dilontarkan Haechan itu benar. "Serius? Kalau sampai gue dengar lo berantem atau apa, gue bakal marah sama lo."  Dara menyodorkan jari kelingkingnya. "Janji?"

"Nggak janji." Haechan tersenyum tipis. "Dah sana masuk," suruh Haechan mendorong tubuh Dara.

"Iya, tapi inget kalau sampai gue dengar itu, nggak segan-segannya gue cuekin lo!" kata Dara menatap Haechan tajam.

Sesudah melihat Dara masuk ke dalam rumah, Haechan mengeluarkan ponselnya dan mengubungi teman-temannya untuk segera berkumpul. Sebelumnya Renjun memberitahu jika hari ini mereka dipulangkan lebih cepat.

calon papa muda (4)

Haechan :
Posisi?

Jeno :
kantin ni, mau nyusul?

Renjun :
sama kaya Jeno

Haechan :
Jaemin mana?

Jeno :
tadi bolos

Haechan :
@jaemin keluar lo.
kumpul di tempat biasa, sekarang.
renjun, bawain tas gue juga

Jeno : 

tumben, ada apa?

Renjun :
di kantin aja chan, gue males jalan

Haechan :
Gue bilang kumpul di tempat biasa, ya kumpul.

___

Haechan memasukan ponselnya lagi ke dalam sakunya. Dan menanjak gas menuju ke markas mereka. Selama di perjalanan Haechan berusaha untuk menahan amarahnya. Dia kesal kepada Jeno, apalagi dengan Jaemin yang terlihat mempermainkan perasaan sahabatnya.

Sesampainya Haechan di markas, dia langsung mematikan motornya dan melepaskan helm yang dikenakannya. Haechan mendobrak pintu kayu tersebut, hanya ada Jeno dan Renjun yang sedang bermain game sambil memakan snack.

Mata Haechan mengarah ke Jeno, dia menarik kerah baju Jeno kencang. "Gue bilang sama lo ya, jadi orang jangan suka ember. Jangan suka ngasih kode-kodean segala. Lo nggak tau seberapa malu Dara saat Jaemin bilang kalau dia tau orang  yang ngasih bekal itu Dara."

MAS CRUSH ; JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang