4 ; Roti Selai Coklat

381 41 10
                                    

Pagi ini Dara bangun lebih awal dari biasanya. Dengan mood yang sangat bagus, membuat pagi hari Dara semakin bewarna.

Gimana tidak senang, kalau kalian bayangin jadi Dara yang sudah suka bertahun-tahun dan baru kemarin bisa merasakan pulang bareng crush kalian sendiri?

Ya mungkin ini bisa dibilang lebay. Tapi, Dara memang sesenang itu. Karena Dara sangat jarang di notis oleh Jaemin, meskipun Jaemin adalah teman satu geng sahabat dekatnya.

Rencanya hari ini Dara ingin membuatkan bekal untuk Jaemin. Hitung-hitung balas budi karena di traktir kemaren dan sekalian modus.

Menu bekal hari ini adalah roti tawar yang di olesi rasa cokelat dan beberapa permen mint. Dara memasukkan semua makanannya ke dalam kotak makan bewarna orange.

"Semoga dia suka" Dara berdoa dalam hati.

"Tumben banget kamu bawa bekal? Biasanya juga makan di rumah"

Mamah Dara keluar dari toilet, lalu mendekati Dara dan mengelus pelan rambut anaknya itu. Sebenarnya Dara tidak ingin mamahnya tau kalau ia membuat bekal, karena Dara malu kalau ia harus mengatakan sebenarnya. Untung saja, Dara memiliki banyak alasan untuk menutupinya.

"Eh mamah, enggak ini Dara mau ngehemat, supaya nggak boros mulu. Makanya Dara bawa bekal." jawab Dara menatap mamahnya dengan senyuman

Mamah Dara mengangguk paham, "Bagus! Kalau gitu mah harus setiap hari. Biar mamah enggak ngasih kamu uang jajan banyak-banyak."

"Nggak bisa gitu dong, Mah. Dara aduin papah loh!" ancam Dara bercanda.

"Aduin aja sana. Mana berani papah mu sama mamah. Kan suami-suami takut istri."

Dara memilih untuk tidak membalas perkataan mamahnya, karena ia takut kalau uang bulanannya bakal dipotong. Baginya mending cari aman saja, dan Dara memilih kabur ke teras rumah sambil menunggu Haechan menjemputnya.

Memang sudah kebiasaan Haechan untuk mengantar jemput Dara. Bukan karena Dara menyuruh Haechan, tetapi Haechan nya sendiri yang berinisiatif.

Jalan rumah Dara dan Haechan itu searah, meskipun hanya beda RT saja. Terdengar suara motor yang semakin lama semakin nyaring dan mengarah ke rumahnya. Sepertinya itu adalah Haechan dan motor kesayangannya, yang bernama Pupoy.

"ASSALAMUALAIKUM CALON MERTUA DAN CALON ISTRIKU, PANGERAN HAECHAN DATANG!"

Dan ternyata dugaan Dara benar. Haechan datang dengan motornya dan teriakan nyaring tadi.

Dara sudah terbiasa dengan Haechan yang sering mengatakan kalau dia menyukai Dara atau bisa saja Haechan memanggil Dara dengan sebutan istrinya. Tapi, Dara hanya menganggapnya hanya sebatas candaan.

"Berangkat sekarang aja, Chan." kata Dara sambil memakai helm nya, lalu menaikki motor Haechan.

"Oke, tuan putri! Kita akan segera meluncur!"

"WAHAI CALON MERTUA KU, CALON MANTU MU DAN ANAKMU INI MAU BERANGKAT SEKOLAH DULU. ASSALAMUALAIKUM" teriak Haechan kemudian menjalankan motornya.

"WA'ALAIKUM SALAM, MANTUKU" balas papah Dara dari dalam rumah.

Selama perjalanan menuju sekolah, mereka diselimuti suasana tawa. Ya mungkin karena Haechan tipe orang yang gampang mencairkan suasana dengan segala tingkah lakunya.

"Dara, gue mau nanya dong,"
"Itu bekal yang lo bawa buat gue kan?" tanyanya dengan percaya diri.

Dara yang mendengarnya tertawa, "Ngarep banget sih lo, ya enggak lah. Ini buat Jaemin seorang."

MAS CRUSH ; JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang