20 ; Ganggu

400 31 29
                                    

"SELAMAT PAGI KAWAN-KAWANKU SEMUA!" teriakan Haechan yang menyeluruh seisi kelas. "Apakah kalian kangen dengan diriku ini?"

"Baru sehari lo nggak sekolah, udah minta dikangenin aja," sahut salah satu temannya yang suka julit.

"Gue nggak minta dikangenin sama elo!" Haechan menunjuk orang tersebut lalu berjalan ke bangkunya.

Di depan bangku Haechan ada Alesya yang bertaut dengan buku. Sepertinya ia sedang menyalin tugas yang akan dikumpul pagi ini. Sedangkan Renjun dan Acha belum kunjung datang.

"Sya, Dara mana?"

Alesya mengangkat kedua bahunya, "Mana gue tau, coba lo telepon deh."

Haechan pun mengikuti saran Alesya. Dia sudah berkali-kali menelpon Dara, namun tidak ada yang diangkat. Sebenarnya Haechan sudah menawari Dara untuk berangkat bersama, tapi sayangnya Dara menolak tawaran Haechan dengan alasan yang tidak masuk akal baginya.

Haechan :
Besok lo sekolah apa masih izin?

Dara :
masuk ko, knpe?

Haechan :
Mau nebeng ga?
Kasian tu jok belakang gue kosong

Dara :
ga ah, besok-besok aja

Haechan :
TUMBEEENNN
gue ada salah sama lo?

Dara :
hah, salah apaan? gadak njir
ya sekali-sekali lah ga bareng elu

Haechan :
Dih, alasan apa itu?
Bukannya lo gabisa tanpa gue

Dara :
makin lama makin ngadi-ngadi lo
dah lah gue mau pake skincare dulu, biar glowing kaya artis korea

Haechan :
Korea mulu pikiran lo, mikirin gue nya kapan?
/delete/
ya udah, gue juga mau tidur

"Ah, kenapa gue malah kepikiran yang enggak-enggak sih?" gumam Haechan menarik rambutnya sendiri.

"Kenapa dia nolak tawaran gue? Padahal selama ini nggak pernah nolak, malah dia senang kalau gue tebengin."

"Gue ada salah apa sama dia? Gue ngelakuin suatu hal yang bikin dia marah? Apa ada perkataan gue yang nyakitin dia? aahhh, pikiran gue kenapa sih?" Haechan menjambak-jambak rambutnya sendiri.

Alesya yang melihat sepupunya berperilaku aneh itu pun segera menegur. "Lo ngapain? Rontok tu rambut baru tau rasa."

"Ada masalah apa lo?" nimbrung Acha yang baru datang bersama Renjun.

"Nggak tau, aneh banget. Daritadi dia bicara sendiri terus jambak-jambakkin rambut. Lo baru aja kemarin sakit, jangan nambah sakit, bego!" omel Alesya menonyor kepala Haechan.

"Diam lo, nanti kepala gue tambah pusing." Haechan memegangi kepalanya dengan kedua tangan. Renjun langsung membantu memijat bahu Haechan.

"Dara udah datang?"

"Tuh, baru masuk... diantar sama Jaemin..." jawab Acha sambil menunjuk ke pintu depan kelas.

Terdengar jelas Haechan menghembuskan napasnya kasar. "Kenapa si ah?!"

"Sabar, Chan. Makanya banyak-banyakin nyebut nama Dara waktu lo berdoa di sepertiga malam." Renjun memberikan ceramah namun diabaikan oleh Haechan.

"Hai teman-temanku yang cantik dan yang ganteng," sapa Dara yang berjalan ke arah teman-temannya itu.

"Tumben banget muji-muji kaya gini," timpal Alesya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAS CRUSH ; JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang