*6🌻

2.2K 291 41
                                    

.
.
.
.
.

Besoknya tanpa aba aba, pada pagi harinya tepat saat Kageyama baru saja masuk kelas. Kageyama langsung di kelilingi oleh orang orang sekelasnya. Tepat di depan kelas saat ia baru saja melangkahkan satu langkah ke dalam kelas. Padahal Kageyama tidak pernah di kerumuni apalagi di dekati langsung seperti ini. Saat ia yang dekati, semuanya langsung merinding. Gemetar gak jelas dan mukanya sudah memucat kekurangan darah.

Kageyama menatap dalam diam. Ia menatap dengan wajah seram seperti biasanya tapi tidak membuat mereka menjauh. Malahan mereka saling tersipu dan terkekeh. Mereka saling berbisik kemudian mulai berjinjit di hadapan Kageyama. Kageyama sama sekali tidak berpengaruh. Ia hanya berwajah ketus seperti biasa. Kedua tangan nya memegang tali tas seperti biasa. Ia merasa cukup aneh. Tentu saja. Karena sebelumnya tidak pernah di kerumuni sampai seperti ini.

"Neh Kageyama, apa kau menaruh perasaan pada karma senpai?" tanya salah satu gadis itu penasaran. Kageyama menaikkan alisnya polos. Belum sempat ia menjawab. Salah satu gadis lain menyela dengan menyikut sikunya. "Ish gimana sih! Sudah jelas kan, karma senpai sudah menembak Kageyama!" Serunya keras. Mereka berdua kemudian terkikik geli membuat seseorang di depannya menatap polos.

"..."

"Kageyama~. Kau berpacaran dengan karma senpai kan?" Godanya. Ia bahkan tidak takut lagi dengan Kageyama itu semua tidak lain karena kejadian menggemparkan kemarin. Dimana karma, selaku kakak kelas mereka yang nakal dan tidak pernah tertarik dengan hal lain. Kini malah menembak Kageyama, yang selaku adik kelas yang seram dan pendiam. Itu terjadi kemarin. Begitu saja, tanpa di duga. Tentu saja itu sangat mengejutkan bukan.

Kageyama menatap polos. Dan hanya mengangguk kaku sebagai jawaban. Kedua matanya masih menatap tajam ke depan. Ia masih seperti biasa. Wajahnya bahkan sama sekali tidak berubah. Tapi langsung saja setelah itu ,anak anak sekelas berteriak histeris melihat tingkah laku Kageyama yang kelewat polos. Kageyama hanya memandang diam disana. Tenang di tengah keramaian itu. Tidak mengerti apa yang terjadi. Pacaran?. Iya sih. Itu seperti biasa saja kan. Kenapa mereka pada heboh seperti ini?.

"Ara ara~~. Aku gak nyangka loh kalau Kageyama itu imut!" Seru salah seorang itu berteriak histeris. Sedangkan Kageyama lagi lagi hanya diam disana. Seperti biasa. Menatap tajam tapi sebenernya polos ke arah sekitar. Jujur. Ia sedikit merasa aneh saja. Dan lagi kenapa mereka menatapnya seperti itu?.
Apa ia sudah berbuat sesuatu yang salah?. Perasaan tidak ada.

"Kageyama~~. Ayo dong coba kau agar imut lagi seperti kemarin" seru teman sekelasnya menatap penuh binar. Imut?. Dirinya?. kapan?. Kageyama tidak mengerti. Ia tanpa sadar memiringkan kepalanya polos. Sehingga surai hitamnya sedikit jatuh ke arah kiri. Menatap dengan wajah polos dan kedua matanya menatap tajam ke sana. Sedikit mengerut tapi jika di sadari lebih jauh itu imut!.

"Imut?...aku tidak imut" elak Kageyama pelan, tidak mengerti. Kedua matanya menatap polos. Dengan kedua rona merah di pipinya itu, semakin menambah kemanisan sosok yang dari luar saja terlihat begitu seram. Mereka yang sudah tau tidak lagi ketakutan melainkan histeris gembira ketika melihat betapa polos dan imutnya sosok yang selalu mereka pandang sebagai preman atau seseorang yang sangat menyeramkan itu.

"Imut!!!"

"Eh?"

"Kau imut Kageyama-chan!"

"Aku...laki laki loh" seru Kageyama mengerjapkan manis kedua matanya sehingga tanpa sadar Membuat dirinya begitu manis dan untuk sekali lagi mereka berteriak histeria. Termasuk dua wanita yang ada di belakang kerumunan.

.
.
.
.
.

Sementara disisi lain. Sosok yang melabeli sebagai ketua OSIS di sekolah itu merasa terganggu. Ia duduk tepat di depan kelas. Tidak lain karena ia ingin fokus belajar. Aktifitas belajar hariannya terganggu oleh suara berisik anak anak lain. Dengan kesal, ia melirik ke arah lain. Kedua matanya menatap sinis ke arah samping. Satu tangannya memangku pipi kanannya dan satu tangannya mengetuk ngetuk permukaan meja. Ugh, ini sangat menyebalkan. Ia jadi tidak bisa belajar tau!. Menyebalkan!.

Seniors!, Notice Me...Please? [OiKage, KaruAsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang