Pagi Hari Revan datang dengan sudah banyak pegawai lainya yang harus datang lebih awal dari dirinya.Saat memasuki Ruangannya ia sempat kaget karna ada ayahnya yang duduk di meja Ten.
"Ayah,jika ingin bertemu,kau bisa menelponku,dan kenapa kau duduk di situ ayo masuk"
"Ayah hanya ingin mengobrol denganmu"Ucapnya mengikuti langkah revan.
Namun saat ingin mendorong pintu kaca miliknya itu revan terdiam,melihat orang yang memanggilnya dengan ucapan "Tuan"
"Aku akan memanggilmu nanti"ucap revan sambil memegang pintu namun langkahnya kembali di hentikan oleh elin.
"Ini tuan dokumennya ternyata anda yang menyelesaikanya maaf tuan semal...."ucapan elin di hentikan oleh revan dengan mengucapkan kata"sudahlah banyak omong sekali kau ini"Saat mengucapkan itu matanya terus melirik ayahnya karna saat itu ayahnya terus memandang elin dari atas sampai bawah.
"kenapa kau membentaknya"Ucap simpati pak gelard memandang elin.
"Dia bekerja saja tidak becus,Dan itu pantas aku marahi"Semuanya hening,elin yang menunduk dan gelard yang trus memandang elin,dan revan trus mengartikan apa pandangan ayahnya pada elin,Sedangkan ten,,,diam,,,melihat dengan pikiran yang bingung.
Tidak ingin terlalu lama ayahnya memandang /ber pikir jika gadis yang dia maksud itu elin,revan pun segera memecahkan keheningan.
"Tunggu apa lagi,,,,,Terus berdiri menunggu aku memecatmu atau duduk dan bekerja"bentaknya lagi pada elin.
Sontak elin duduk di bangkunya yang bersebelahan dengan ten.Tak lama laki2 tua itu masuk pada ruangan anaknya.Berpikir bahwa gadis yang melakukan adegan panas semalam dengan anaknya itu ternyata skertaris anaknya sendiri,Jelas saja laki" tua ini mencurigai Elin karna tertampak tas yang semalam iya lihat.
"ada apa ayah"Memecahkan pikiran gelard"sebentar lagi aku miting"
"Ayah ingin kopi dulu"
tak menunggu lama revan menelpon pada meja ten tapi ia sedikit menengokan kepala melihat siapa yang mengangkat telpon ten itu.
"Dimana ten"
"emm kok tuan bisa tau kalo saya bukan ten"
"Aku bertanya dan kau membalikan pertanyaan?"Suara amarah revan membuat gelard mendekat,melihat ke samping dan kemudian kembali memandang anaknya itu.
"JAWAB"Teriak revan kemudian teriakanya langsung di balas oleh ayahnya dengan menyebut"REVAN"
Sontak elin yang di luar mendengar triakan itu langsung mengakhiri telponya.
"Kau setelah ber puas dengan badanya,,itu lah balasanmu?"Nada yang kecil namun menekan.
Elin sangat ingin tahu apa yang di ucapkan keluarga bos nya itu,namun tidak mau terkena masalah kemudian ia pun kembali bekerja.
"Apa maksudmu?"
"Aku bertanya kenapa kau balik bertanya"ucapan gelard yang menyindir ucapan anaknya tadi saat pada elin.
"Aku memegang tanganya saja tidak pernah,, ayah"
"kau sudah berdosa tapi tidak mau mengakuinya hah,Dimana tatak Rama yang keluarga ajarkan padamu nak"
Revan memegang keningnya,dengan perlahan memandang sinis elin "Cih"menarik bibir kirinya sambil tertawa"sampai Kapan pun aku tidak akan sudi jika anak ku di kandung oleh dia"menunjuk pada elin yang saat itu bekerja dengan tidak tau menau apa yang terjadi.
"Baik lah baiklah putraku,,,,mari dengarkan aku"kembali duduk dengan nyaman membuang emosional yang sudah memuncak"Kalau kau tidak mau menikahinya jangan harap aku memberikan perusahaan ini padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN TUAN MUDA
RomanceKetika Laki-Laki kaya Bernama Revan pemilik perusahaan terbesar di neragara Sudah mencintai seorang skertaris nya yang bernama elin namun berbeda dengan elin yang tidak mencintai bos yang kasar itu.Revan kesal dan tidak pernah menunjukan rasa sukan...