PERMULAAN

91 3 0
                                    

Tengah malam tepat jam 00:00 Elin terbangun tapi dia lebih diam memandang Laki-Laki yang tertidur di sofa dengan refleks elin berjalan mendekat,menarik slimutnya kemudian iya letakan di atas tubuh Laki-Laki yang tertidur itu.

"Bos ini....."Batinnya.Ia memandang polos wajah bosnya yang tertidur,"Wajah yang tampan dan elegan ini sangat lah menakjubkan,dia saat tidur saja alisnya naik apakah sebegitu banyak pikirankah dia"Begitulah batin elin yang terus memandang jawah bosnya itu.

"Apa yang kau lihat"

"hah"elin terkaget dengan suara revan yang masih menutup matanya.

Revan perlahan membuka matanya,Ia senang karna yang pertama ia pandang adalah mata elin yang baru bangun nan indah itu.

"kau tidak tidur?"membuang muka menyadarkan elin atas lamunanya itu.

"Tuan,,,,Kau tidak makan siang dan tidak makan malam apa kau tidak merasa lapar"

"Bilang saja kalau kau lapar"Ucap dinginya

"Tidak,saya kan hanya menawarkanmu,s saya sa saya hanya menawarkan mu,lagi pula bagai mana kalou kau sakit dan pasti sa...."Elin yang banyak basa basi membuat revan geram dan berhasil memotong perkataan elin yang menerutnya tidak penting itu dengan kata2"Ikuti aku"

Dengan cepat elin mengikuti revan yang berjalan ke bawah dan menuju dapur.

"Duduklah aku kan memasak kan"Ucapanya berhenti saat melihat elin yang hanya memakai tengtop ia mengingat kejadian itu dimana ia melihat 2 gundukan besar dan kini terhalang oleh tengtop.
"Apa yang kau lakukan?"

"Aku?kau menyuruhku diam bukan,,tuan"

"Bajumu"Ucap dinginya

"Maaftuan"dengan sangat malu ia terburu2 berjalan ke atas,memakai bajunya dan mencuci wajahnya,Kemudian ia turuh dan tersadar bahwa kepergianya tadi ke kamar sangatlah lama sampai membuat tuanya itu selesai masak dan duduk memandang nasi yang ia buat.

"M mmaaf t ttuan"

"Duduklah,Makanlah sesukamu"

"Kau saja yang makan tuan"menundukan kepalanya lagi

"Cepat duduk dan makanlah"

"Tapi tuan saya sangat tidak sopan memakan dari hasil bos saya,Seharusnya saya yang menyiapkanya"

"Kuucapkan makan ya makan kenapa kau selalu membantahnya?Kau tidak malu dengan selalu membantahku?Jangan bawa perasaan aku hanya membantu karna kita sama2 lapar dan kau tidak makan karna ulahku"Ucapnya sedikit menekan

Elin hanya menunduk setelah ucapan bosnya itu keluar hingga akhirnya bosnya mengeluarkan kata2 nya lagi dan sontak elin duduk dan memekan makanannya dengan gugup.Revan yang mengetahuinya pun hanya diam dengan keheningan yang hanya tercipta suara sendok dan piring saja.

Selesai makan elin mengikuti langkah revan yang menuju kamar,rasanya ia gugup sekali.

"Tidurlah"Perintah nya sambil menuju kamar mandi,

elin mendengar decakan air memikirkan sedang apa tuannya di dalam kamar mandi itu,Kemudian ia memutuskan tidur di sofa yang tadi tuanya tiduri,karna sangat tidak sofan Jika elin tidur di tempat yang seharusnya pemiliknya yang menempatinya.

Revan keluar dari kamar mandi ia melihat skertaris nya itu di sofa tanpa ada rasa manusia revan pun malah pergi mengambil laptopnya Ke ruangan kerjanya membiarkan gadis itu di sofa.

Ia mengerjakan nya dengan serius dan tanpa sadar jam trus berputar sampai pada saat jam 5 ia nampak penat kemudian membawa laptopnya ke ruangan tv,ia duduk kemudian menyelesaikan yang blom selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PERNIKAHAN TUAN MUDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang