3. f.r.i.e.n.d.s?

30 6 0
                                    

"kalau mau loncat, ya loncat aja. Gak ada yang peduli kok."

++++

Sudah 12 menit angkasa tetap diam dimeja makan, ia tidak menyentuh makanan nya yang terbilang langka---karena angkasa hanya boleh makan jika ia berbuat sedikit baik kepada bibi dan paman nya. Angkasa terus menerus mengacak acak makanannya sambil bengong hingga membuat rama menatapnya tajam.

"Kalau lo gak mau makan, sana ke atas. Dasar gak beryukur."Rama mencibir, angkasa menatap rama balik, ia menilai tubuh rama makin kesini makin besar karena terlalu banyak makan, ia balik mencibir.

"udah obsesitas tapi masih mau ngambil punya angkasa juga?"Tanya nya sinis sambil menatap rama setengah jijik. Angkasa benar, rama mungkin berbobot 90kilo gram saat ini.

Rama langsung bangkit, mengambil piring milik angkasa dan melemparkan nya ke tempat cuci piring. Angkasa muak, bibi dan pamannya sama sekali tidak membantu memecahkan rahasia siapa dia sebenarnya.

Angkasa bangkit dari meja makan dan naik ke kamarnya, ia sebenarnya bertaruh bibi dan pamannya tidak tahu siapa dia dan siapa orang tuanya.

Angkasa duduk dikasurnya, ia menopang dagunya dengan tangan, ia mencoba berfikir.

"Arrgh."Angkasa mengacak rambutnya, dia yakin sebentar lagi akan sakit jiwa karena memikirkan semua ini.

"Lo siapa? Apa lo ada hubungan sama gue? Dan gue siapa? Kenapa gue ngerasa kalau gue itu aneh?"Angkasa bergumam sendiri, ia kesal karena tidak mendapat jawaban dari semua pertanyaan nya. Angkasa akhirnya keluar rumah, berjalan menuju rumah kosong diblok C, berusaha mengademkan fikirannya.

Dahi angkasa mengerut saat melihat perempuan sedang  berdiri dirooftop yang biasa angkasa jadikan tempat persembunyian nya. Perempuan itu berdiri terlalu pinggir hingga angkasa mengira ia akan lompat dan bunuh diri. Yah, sebenarnya dia akan mati kalau lompat dari situ karena rumah ini cukup tinggi.

Angkasa sudah pernah mencoba lompat dari gedung lantai 20, anehnya, angkasa hanya merasa dirinya pingsan lalu tiba dibawah dengan mulus tanpa luka. Lalu angkasa mencoba lagi sebanyak 3 kali dan hasilnya nihil, semua orang yang melihat aksi angkasa juga malah ikut kebingungan. Aksi bunuh diri angkasa yang ke-4 adalah menggantungkan dirinya, tapi yang terjadi malah atas rumah bibinya jatuh dan akhirnya bocor. Angkasa terpaksa kehujanan selama tidur karena atapnya yang bolong. Sisa dari percobaan bunuh diri angkasa adalah dengan memakai cutter, tapi ketika menyentuh kulit angkasa---cutter itu patah.

"Kalau mau lompat, lompat aja. Gak ada yang peduli kok."Suara angkasa yang dingin dan sarkas membuat perempuan itu berjengit kaget.

"Astaga! Siapa yang mau lompat? Lo fikir gue udah gila gitu pake mau bunuh diri segala?!"Angkasa kenal siapa perempuan itu, ia perempuan yang kemarin angkasa temui bersama 2.orang laki laki.

"Lo...."Perempuan tadi juga sadar siapa angkasa, ia menunjuk nunjuk angkasa dengan telunjuknya.

"Lo yang kemarin nyelamatin ian kan?"Tanya si cewe memastikan, angkasa mengangguk kecil.

Si cewe kini menatap angkasa lekat lekat, ah angkasa tahu. Cewe ini akan mencoba mendekatinya seperti orang lain.

"Lo beneran gak mati?"Angkasa terdiam. gila, dari sekian banyaknya pertanyaan, cewe itu hanya menanyakan pertanyaan bodoh itu.

 POWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang