Kulewati jalan jalan biru
Jalan yang penuh lika-liku
Jalan biru
Yang dahulu ku tapaki bersamamuSejenak langkah kaki ini berhenti
Tatkala melewati sepi
Selalu menghantui hati
Mengingat engkau, yang kukasihiMasih di jalan biru
Masih
Masih
dan mungkin akan selaluKucoba untuk sejenak mengelak
Dari penat yang selalu menyayat
Teringat aku saat kau berteriak
Karena gelap yang mulai menyengatKu utari jalan searah
Berharap akan ada sesuatu yang merekah
Juga bahagia yang selalu menyapa
Dikala ada maupun tiadaKebingungan pun mulai merasuki ku
Ketika aku sudah mulai bosan dengan aku
Yang melulu merindumu
Namun, berarti semuLangit pun tahu
Tentang rindu rinduku
Tentang cerita ceritaku
Yang itu tentangmuMungkin lebah juga tahu
Hingga ia pun malu
Malu untuk berkata padaku
Tentang kamu, yang sebenarnya juga mau.***
Oleh : Arina Hasbana
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Biru
PoésieKejenuhan yang menerpa manisnya tawa, kebosanan yang mengundang nestapa, dan rasa yang terombang-ambingkan oleh pahitnya kata percaya dan setia.