Chapter 9

3.5K 192 5
                                    

            ──────────────
                 - ̀ Chapter 9 ́-
            ──────────────

Ledakan terjadi dimana-mana, para warga berlari untuk menyelamatkan diri, mereka tidak punya waktu untuk menyelamatkan orang yang tidak dikenal. Diantara para warga yang berlari berhamburan, Kurenai keluar dari apartemennya karena ledakan disekitar lingkungannya. "berhenti! Kau tidak boleh pergi ke luar!" teriak seorang jounin seraya berlari ke arah Kurenai.

"Shikamaru, apa yang terjadi?" Kurenai bertanya, "akatsuki telah memasuki wilayah kita" tutur Shikamaru, tiba-tiba ada sebuah hewan kuchiyose berbentuk lipan yang menghancurkan gedung-gedung disekitar mereka. Lipan tersebut bergerak ke arah mereka, Shikamaru bersiaga di depan Kurenai dan menggunakan jurusnya untuk menghentikan pergerakan hewan tersebut.

Bayangan-bayangan mencuat ke atas menusuk lipan tersebut, "Kurenai-sensei, dapatkah kau mundur sebentar?" kata Shikamaru masih dengan posisi melakukan segel tangan dan tidak mengalihkan pandangannya. Setelah Kurenai pergi ke tempat yang aman, Shikamaru menundukkan sedikit kepalanya dan bayangannya mengambil kunai-kunai dengan kertas peledak, "mati kau!", kunai-kunai peledak tersebut menancap ke seluruh tubuh lipan tersebut. Setelah Shikamaru melepas jurusnya, dia berlari kebelakang untuk melindungi Kurenai.

"Tiarap!" kata Shikamaru, lipan tersebut meledak dan hancur. "apakah kau baik-baik saja?" Kurenai berbalik untuk bertanya, "aku baik-baik saja. Tapi sensei, silahkan gunakan lorong bawah tanah... Dan pergi ke tempat evakuasi. Aku akan melindungi jalanmu. Jika sesuatu terjadi padamu atau bayimu, aku akan malu dengan Asuma" setelah Shikamaru mengatakan hal tersebut, muncul seseorang dengan jubah hokage melancarkan sebuah genjutsu.

Shikamaru dan Kurenai yang kemudian tersadar lalu pergi setelah sosok tersebut menjauh agar tidak terlihat. Tidak jauh dari tempat tersebut, Sakura terlihat untuk menghindari puing-puing bangunan yang jatuh, sosok tersebut datang dan melancarkan sebuah genjutsu. Setelah Sakura tersadar, dia memandangi warga-warga Konoha yang tewas tertimpa puing-puing bangunan, sosok tersebut kembali menghilang sebelum Sakura menyadarinya. Sakura berlari ke arah rumah sakit.

Sosok tersebut ternyata menghampiri Ino, Sai, Tenten sebelumnya. Dan disinilah sosok tersebut berdiri, memandangi empat orang genin dengan tatapan sayu. "Kaa-chan, apa kau baik-baik saja?" ucap putrinya yang bersurai sepertinya tapi mempunyai wajah manis seperti suaminya, "aku tidak percaya tou-chan memberikan jubah hokagenya" ujar putra sulungnya yang sangat mirip suaminya. "Boruto, Himawari, Sarada, Inojin, apapun yang terjadi saling melindungilah!!" setelah Hinata berkata seperti itu, dia melesat pergi, masih dengan jubah suaminya.

꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒷꒦꒷

"baiklah. Aku akan memanggil kembali Naruto" kata seorang katak, "aku mengandalkanmu!" tutur sang Godaime. "berhenti!", Koharu dan Homura berdiri didepan pintu, "biarkan Naruto tetap berada di Gunung Myoboku" sambungnya. "Apa?!" Godaime berteriak kepada dua orang tua tersebut.

"kami telah mengetahuinya, bahwa pemimpin Akatsuki... Yang telah menyerang desa kita." Homura menanggapi, "bagaimana kau bisa tahu" tanya Tsunade sang Godaime. "kami mendengarnya dari Danzo", "selain itu, mereka juga memburu kekuatan jinchuriki, Naruto" ujar mereka berdua.

"jadi apa maksunya?" tanya Tsunade dengan nada tegas. "terakhir kali, kami memberikanmu kesempatan dari keraguan. Tapi kali ini tidak. Naruto masih anak-anak, ini adalah penyerang yang telah mengalahkan Jiraiya! Jika Naruto dipanggil dan Kyubi jatuh ketangan mereka-" belum selesai Koharu mengatakannya, syalnya dan Homura diangkat oleh Tsunade.

"apa?! Apa yang kau lakukan?!" teriak Koharu marah. Tsunade menatap mereka bergantian dengan tatapan marah. "k-kau... Lepaskan kami, Tsunade!" teriak Homura lagi, "beraninya kau mengangkat tanganmu melawan kami, kami para petinggi" Koharu tidak terima dengan perlakuan dari Tsunade. "kalian pikir kalian ini siapa?! Berapa lama kalian berniat memperlakukannya seperti anak kecil?!" Tsunade membentak mereka dan menatap mereka secara bergantian.

Terjebak di Masa Lalu (Naru-Boru Fanfict)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang