Sekolah kembali berjalan seperti biasa lagi. Donghyuck tidak masuk karena kemarin kelamaan diluar saat mengantar Renjun dan Harvey untuk menunggu jemputan sopir mereka di depan rumah, padahal sedang hujan saat itu.
Renjun merasa agak bersalah karena sudah membuat Donghyuck sakit, terlebih lagi Hendery memberitahunya kalau Donghyuck tidak bisa bangun dari kasur karena lemas, jadi dia memutuskan untuk menjenguk Donghyuck hari itu juga.
Selepas pulang sekolah Renjun dan Jaemin bertandang kembali ke rumah Donghyuck dengan membawa kue cokelat buatan mama Jaemin. Harvey menitipkan sebuah novel romansa, kesukaan Donghyuck sebagai permintaan maaf.
Donghyuck terlihat senang saat Jaemin dan Renjun menjenguknya, terlepas dari keadaannya yang sedang sakit. Jaemin dan Renjun banyak bercerita tentang bagaimana hebohnya satu kelas saat ayah Donghyuck datang membawakan surat sakit kepada Ryujin, ketua kelas mereka.
"Tadi ada praktek nyanyi lho, kasian si Hyunjin bingung soalnya gaada yang mau nemenin dia nyanyi duet," ujar Jaemin sambil memperagakan wajah bingung Hyunjin saat menyanyikan bagiannya dan bagian Donghyuck sekaligus yang kontan membuat Donghyuck tertawa terbahak-bahak.
Mereka bertiga bercerita satu sama lain, sesekali Renjun meminta maaf pada Donghyuck karena sudah membuatnya sakit.
"Bantuin aku jalan ke bawah dong, mau nonton," pinta Donghyuck dengan wajah memelas.
Karena wajah memelas Donghyuck adalah kelemahan besar bagi semua orang yang dekat dengannya, Jaemin dan Renjun akhirnya memapah Donghyuck untuk berjalan ke ruang tengah dan menyalakan tv untuknya. Tapi tak lama berselang setelah mereka menonton tv, Jaemin harus pulang karena teringat belum menjemput adiknya dari tempat penitipan anak. Renjun pun ikut pulang, jadilah Donghyuck sendirian di rumah lagi.
Mae-nya Donghyuck baru saja pulang kerja dari butiknya membawakan Donghyuck bubur untuk dimakan, pasalnya Donghyuck belum makan apa-apa dari pagi. "Hyuck, makan dulu ini mumpung buburnya masih hangat," ujar Mae sambil menyodorkan semangkuk bubur ke hadapan Donghyuck.
"Nda mauuuu, Mae kan tau kalau Hyuck ga suka mamam bubur..."
"Tapi Hyuck kan belum makan," ujar Mae sambil mengelus pipi buntal anaknya dengan sayang.
"Yaudah deh Hyuck makan, tapi mau disuapin.."
"Mae suapin deh," Mae Donghyuck tertawa kecil melihat kelakuan anak bungsunya. Donghyuck menggeleng, lalu memeluk bantal sofa erat-erat. "Ga mau disuapin Mae!"
Mae Donghyuck menggaruk tengkuk, "Terus mau disuapin siapa?"
Donghyuck tampak berpikir sejenak sambil merenung, dan kemudian tersenyum lebar pada Mae-nya. "Mau disuapin Kak Mark!"
⇱—Pemuja Rahasia—⇲
Kak Mark, si subjek yang Donghyuck inginkan untuk jadi orang yang menyuapinya bubur, datang ke rumah dengan wajah terkejut.
Sudah jarang dia mengunjungi rumah Donghyuck sejak dia naik kelas 12, waktu kelulusan sudah dekat dan Mark harus siap sedia untuk memasuki masa dewasa. Sedikit catatan, Mark adalah teman masa kecil Donghyuck sedari masih bayi sampai besar sekarang ini.
Mark satu sekolah dengan Donghyuck, tapi terpisahkan oleh jabatan dan umur. Donghyuck kelas 11 dan Mark kelas 12, Donghyuck siswa biasa dan Mark ketua OSIS sekolah.
Meski satu sekolah pun, Mark tidak pernah mengajak Donghyuck bicara di sekolah karena Donghyuck selalu terlihat berjalan bertiga dengan dua sahabatnya. Begitu pun dengan Donghyuck, segan untuk berbicara dengan Mark karena Mark adalah kakak kelasnya sekaligus ketua OSIS yang lumayan dinilai tegas oleh orang-orang di sekolah.
Donghyuck senang melihat Mark datang ke rumahnya, setelah sekian lama akhirnya mereka bisa berbicara lagi.
"Kak Mark gimana?"
"Ya gak kenapa-napa, ini masih berwujud kok," timpal Mark, tangannya mengaduk bubur yang sudah mulai agak mendingin karena ditelantarkan.
"Ga gituuuu, maksudnya belajarnya kakak gimana gitu atau apa," Donghyuck menggembungkan pipinya.
"Kalau belajar sih kakak masih agak santai, tapi kata guru nanti bulan depan bakalan mulai pendampingan tambahan." Mark menyuapi Donghyuck sesendok bubur, yang diterima dengan senang hati.
Donghyuck melanjutkan makannya sampai habis dengan disuapi oleh Mark. Sesekali mereka bercakap-cakap tentang keadaan mereka selama ini entah di sekolah atai di rumah. Beberapa kali Mark melontarkan candaan garing tapi Donghyuck tetap menanggapi dengan senyuman manis.
⇱—Pemuja Rahasia—⇲
"Mark, diluar mendung lho nak, pulang dulu sana bentar Taeyong nyariin kamu," tegur Mae sambil mengangkat jemuran dari luar. Langit memang sudah terlihat abu-abu, pertanda hujan akan segera turun.
Rumah Mark memang tidak jauh dari sana tapi tetap saja Mae khawatir jika nanti sahabatnya mencari anaknya yang hilang entah kemana.
"Iya deh, Mark pulang soalnya tadi juga ga izin sama Mama. Hyuck, kakak izin pulang dulu ya. Jangan lupa makan, bentar sakit lagi."
Mark berdiri, merapikan bajunya kemudian mengusak rambut Donghyuck dan menyalami Mae. Donghyuck mengantarkannya keluar rumah dan dengan segera Mark berlari pergi ke rumahnya sambil melambaikan tangan ke arah Donghyuck.
Donghyuck tersenyum kecil, kemudian berbalik untuk masuk ke rumah lagi sebelum menyadari ada sesuatu yang jatuh dari saku jaket Mark.
Donghyuck mendekat, mengambilnya dan bermaksud untuk memanggil Mark tapi lelaki itu sudah keburu masuk ke dalam rumahnya. Udara semakin dingin, akhirnya Donghyuck memutuskan untuk membawa barang tersebut masuk ke rumah dan akan mengembalikannya besok.
⇱—Pemuja Rahasia—⇲
Di dalam kamar, Donghyuck melihat-lihat isi dari barang Mark yang terjatuh, rupanya barang itu adalah sebuah kotak. Ada sebuah boneka beruang dari rajutan berukuran kecil dengan sebuah choker berliontin di leher boneka itu. Juga, ada secarik sticky note yang terselip di chokernya.
Karena penasaran, Donghyuck pun membuka sticky note itu dan menyadari bahwa kertas berwarna putih polos itu terlihat familiar.
Donghyuck mengambil dompet miliknya dan mengeluarkan beberapa carik sticky note berwarna serupa dan menjejerkannya di kasur.
Setelah memperhatikan semua sticky note tersebut, Donghyuck menyadari satu hal. Semuanya memiliki tulisan tangan yang sama, dengan tanda kutip tebal yang selalu ada di ujung dan akhir kalimat, serta dua angka terpisahkan oleh sebuah titik di bawah setiap pesan.
13 dan 9.
Donghyuck penasaran apa artinya.
❛Hai malaikat tak bersayap, aku hanya manusia berdosa yang menambah daftar dosanya dengan berani mengirimkanmu hadiah yang tak seberapa.❜
—13.9
⇱—Pemuja Rahasia, TBC—⇲
shotaro and sungchan was kinda looking-good.... jisungie bye youre not the only one maknae anymore JAHAJAJAHA.ora
tapi serius deh mereka ganteng banget meski cuman kualitas live ig 180p doang....
KAMU SEDANG MEMBACA
pemuja rahasia, markhyuck
Fanfictionkisah klasik antara dua insan, satunya ketua osis dan satunya murid yang agak berandalan, yang diam-diam jatuh cinta satu sama lain.