❥︎𝗕𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝘂 𝗣𝗼𝗲 B𝗶𝗱𝗮𝘂 G𝘂𝘀𝘁𝗮𝗻𝗴!

946 264 129
                                    


|•|•

"IZINKAN AKU IKUT UJIAN JUGA!"

Anne mendelik, dia terkejut akan kehadiran Rachel yang masih bisa berdiri.

"Aku juga layak! Aku selalu bermimpi untuk melalui jalan ini dalam waktu yang lama! Aku juga yang membawa orang itu kesini! Orang ini hanya seorang pencuri yang berusaha mencuri sesuatu yang seharusnya milikku! Jadi, kurasa aku lah yang seharusnya lebih pantas memiliki jarum!"

"Bedebah ini.. Sembarangan berbicara." Anne menatap tajam, namun tanpa di sangka, Baam malah membantu perempuan berbintik itu.

"Kurasa dia juga pantas mengikuti ujiannya, Tuan De Jah. Jika bukan karena dia, aku takkan datang sejauh ini. Kumohon, izinkan kami mengikuti ujiannya."

"Baiklah! Aku akan mengizinkan kalian ikut ujian! Ujian yang akan kuberikan pada kalian adalah..Menghukum musuhku, Hell Joe! Dan menyelamatkan tawanannya, adikku. Grand De Sah!"

Rachel dan Baam pergi begitu bawahan De Jah membawa mereka untuk membicarakan ujiannya lebih lanjut. Sedangkan Anne, dia menunggu di luar sambil mengelilingi kastil De Jah tersebut.

Anne meletakkan tangannya di dinding, lalu berjalan sambil menyapukan telapak tangannya disana.

Kini sampai lah ia di depan pintu besar yang tertutup, lalu gadis itu mengerutkan dahi ketika menatap ke telapak tangannya. Dari awal dia samar samar merasakan aliran shinsu dari dalam dinding itu.

Anne menoleh ke belakang, melirik sekitarnya, jika saja nanti ada orang yang akan mencegahnya masuk. Baam masih belum kembali, sedangkan De Jah masih asyik menonton pertarungan Hell Joe dan Yuri. Saat dirasa aman, Anne lalu membuka pintunya dengan hati-hati. Berjalan miring memasuki pintu yang dibuka sedikit itu, dan kembali menutupnya.

Dia dapat merasakan, di sana lah asal semua shinsu itu. Anne lalu berjalan mendekat, tampak sekumpulan jiwa orang-orang yang telah menyatu dan membentuk seperti bola biru besar. Anne lalu mengulurkan tangannya, mencoba menggapai bola besar itu. Awalnya ragu, karena jiwa-jiwa itu diikat oleh mantra yang bisa saja malah mencelakai dirinya.

*Krrrkkkk*

"H-hah..?"

Gadis itu terkejut begitu sekumpulan jiwa itu bereaksi pada shinsunya. Bola besar itu berputar, perlahan terlihat perubahan warna diiringi dengan getaran pada dindingnya. Karena tak ingin terjadi hal buruk, Anne lalu menarik tangannya dengan cepat. Berbalik ke pintu berniat keluar bertemu yang lainnya.

*Kriett*

Sampai di luar, Anne lalu melirik sekitar. De jah masih setia menonton pertarungan. Ia memutuskan untuk kembali mencari teman-temannya tadi, dan ketika sudah mengelilingi tempat itu dua kali, Anne kemudian sadar.

"......"

Ia ditinggalkan. Sepertinya ia terlalu lama berada di ruangan tadi.

Anne menghelakan nafas, lalu berjalan ke pintu masuk berniat menyusul Baam ke kota selatan dimana Hell Joe berada. Walau tak tau jalan, Anne tetap nekat.

Barangkali akan ada yang membuatnya tertarik lagi?

Anne berjalan menginjit, melewati De Jah yang sedang teriak-teriak.
Ketika sampai di depan pintu, Anne kembali memeriksa ke belakang, berharap mereka kembali untuk menjemputnya. Yah, mana mungkin.

Anne mengidikkan bahunya sekali, lalu berbalik meraih gagang pintu.

*Krieett*

Anne mendelik, matanya melebar begitu pintunya terbuka sendiri. Di depannya kini berdiri dua orang dengan satunya terlihat seperti bola yang melayang.

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang