❥︎𝗝𝗮𝗿𝘂𝗺 𝗽𝗲𝗺𝗮𝗻𝘁𝗶𝗸

1.1K 300 75
                                    

•|•|•

Saat mereka telah tiba kembali di dalam kapal archimedes, Hon melirik gadis yang terkapar kesakitan karena terhunuskan pedangnya. Ia berjalan mendekat lalu mengangkat gadis itu untuk diletakkan kembali di ruang tunggu. 

Hon kemudian keluar, berjalan menelusuri kapal besar itu tanpa tujuan.

"Sepertinya ada suatu hal yang menarik hingga si kepala keluarga Arie sampai muncul di sebuah turnamen bergengsi seperti ini," Seorang laki-laki bersender di dinding sambil menghisap rokoknya.

Hon melirik orang yang memanggilnya, lalu mengernyit tak suka, "Oh, kau sendiri ada penelitian penting ya, disini? Poe Bidau Gustang?"

____________
 


Wangnan berhasil memanggil anggota tim yang lainnya. Mereka telah berkumpul disana, bersiap-siap untuk pergi ke area tunggu untuk para peserta perempatan final.

"Khun! apalagi? kita sudah boleh pergi, kan?!" Wangnan bertanya, Khun pun memegang dagunya,

"Tunggu, coba panggil Anne lagi!"

"Tapi tadi tidak bisa, kan?"

"Itu aneh, semua yang terjadi disini sudah membuatku pusing, ditambah lagi dia yang entah kemana sehingga tak dapat dipanggil. Panggil saja,"

"A-ah oke."

"Loading, memanggil rekan tim."

*Wushhh*

Tiba-tiba cahaya muncul dari langit lalu menghilang setelahnya, membawa Anne yang tak sadarkan diri dengan luka di perutnya yang telah menutup.

"Astaga! Kenapa dia?!" Wangnan berlari kecil menuju Anne, membaringkan tubuhnya dengan benar lalu menopang kepalanya, "Apa ada obat disini? Perban?! Eh tapi..lukanya tidak ada tuh?" Ucapnya panik sendiri.

"Anne! dia kenapa?!"

"Aku tak tau! dia berdarah tapi tak mempunyai luka sama sekali!"

Khun lalu mengacak rambut blonde yang dicat nya karena kesal, "Wangnan, tolong bawa dia dengan hati-hati," Wangnan lalu mengangkat Anne di punggungnya, membawanya sepanjang jalan menuju area tunggu untuk para peserta perempatan final.

______________


"UWAAHHHH!! Aku benci serangga!" Ehwa berlari keluar dari kamarnya menuju Wangnan dan yang lain di luar. Pria bersurai orange itu menoleh dan mendekat untuk memeriksa gadis itu, "Ada apa?" 

"Di kamarku, ada serangga berukuran manusia, dan laki-laki yang tidur memakai selimut di sebelah Anne!" Panik Ehwa. Wangnan dan yang lain dengan segera lari ke kamar Ehwa lalu membanting pintunya dengan keras.

*Brakkk*

Mereka menelusuri seisi ruangan, si surai orange termundur beberapa langkah ketika menatap penampakan tak masuk akal seekor lebah yang sangat besar.

"S-serangga apa sebesar ini? ngengatnya..besar sekali!!" Teriak mereka bersamaan. Wangnan mengambil alat pemukul lalat lalu mengancam lebah besar itu,

𝗧𝗢𝗚 » Something Lost : ArrivalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang