08

4.3K 443 27
                                    



Kerajaan Uzu yang mendapat giliran terakhir, yang di laksanakan esok hari karena hari yang telah sore, para pemimpin kerajaan kembali pada rempat peristirahatan yang telah di sediakan.


Naruto yang saat ini menuju ruang peristirahatan sang ibunda, berpapasan dengan selir Saara dan kedua Putrinya Naruko dan Shion.

Selir Saara yang berjalan dengan angkuh dan Naruto yang tak acuh hanya melirik sekilas tanpa menghentikan langkahnya.

Melihat itu Selir Saara merasa geram sontak saja, menarik lengan Naruto dengan sedikit mengalirkan energi spiritual, hingga Naruto berhenti tapi tak tertarik sama sekali, akibat bobot, beban pemberat yang ia gunakan telah mencapai ribuan.

Merasa tak berefek sama sekali Selir Saara memasang wajah sinis, sedangkan Naruko dan Shion yang melihatnya sedikit terkejut, tapi langsung tergantikan dengan wajah geram.

"Beraninya kau melewatiku tanpa membungkuk" Geram Selir Saara melihat Naruto dengan wajah yang angkuh

"Emm.... " Naruto memegang dagunya berfikir, ralat berpura-pura berfikir.

"Apakah Tou-sama membuat peraturan, Anak dari permaisuri harus membungkuk jika melewati seorang Selir." Ucap Naruto Polos menatap wajah Selir Saara dan kedua anaknya yang memasang wajah geram.

"K.. KAU.. " Saat akan mengangkat tangan menampar wajah ayu Naruto. Suara Kurama menginstrupsi

"Apa yang kau lakukan pada adikku?" Tanya Kurama tajam memandang ketiga wanita itu datar

"Nii-sama" panggil Naruko dan Shion, mendengar itu kurama hanya melirik keduanya datar

"Hanya mengajarkan perilaku yang tepat saat bertemu pandang denganku" Ucapnya angkuh

"Hal apa yang selir ajarkan pada Naru?, apakah bagaimana caranya membungkuk? " Tanya Naruto polos

"Kau! Hmm tentu saja aku adalah selir tingkat tinggi"
Geram Swlir Saara menunjuk Naruto

"Turunkan tanganmu pada adikku Selir Saara,  Kaisar tak pernah menwtapkan peraturan bahwa putra dari seorang Permaisuri harus tunduk padamu,  jadi sadari tempatmu yang hanya seorang Selir" tekan Kurama berbalik membawa adiknya menuju ruang peristirahatan sang ibunda.

*****


Kurama dan Naruto baru saja memasuki ruang peristirahatan Permaisuri Khusina, Deidara yang melihat itu segera menghampiri adiknya dengan wajah yang di buat semelas mungkin.

"Naru-chan tolong bantu Nii-chanmu yang tampan ini" Rengek Deidara memasang wajah memelas hampir menangis

Melihat itu Naruto menjadi gugup, ditatapnya wajah Sang kakak yang sangat dekat, kalau dilihat-lihat wajah kakaknya ini tak ada tampannya sama sekali tapi yah sudahlah, lalu Naruto menghela nafas mengusir rasa gugupnya

"Ada apa Nii-chan? " Tanyanya setelah berhasil duduk dengan nyaman,  mendengar itu Deidara memasang wajah cerah dengan antusias ia memeluk adiknya erat

"Le.. p.. leppas,  aku tidak bisa bernafas" Wajah sudah membiru akibat kesulitan bernafas melihat itu Deidara melwpaskan pelukannya.

"Ma.. Maaf" Ucap Deidara Kikuk

Kurama,  Kyuubi, Khusina dan Minato yang melihat itu hanya menghela Nafas pusing sendiri melihat kelakuan anak ketiga mereka yang kelewat aktif.

"Jadi, bantuan apa yang Nii-san butuhkan? " Tanya Naruto lagi setelah berhasil menstabilkan nafasnya

"Emm.. Apakah kau masih mempunyai pill itu,  aku membutuhkannya untuk meningkatkan Kultivasiku, aku ingin mengejutkan Kyuu-Nii dan Kurama Nii-sama, mereka pasti iri melihatku menembus Kultivasiku lagi dalam seminggu" Bisik Deidara takut di dengar yang ia sebutkan namanya lalu melirik sedikit pada keduanya

Naruto menimang apakah harus memberikan atau tidak,  bukannya pelit ia punya banyak ia juga masih bisa membuatnya lagi, kalau di pikir-pikir pasti akan seru melihat wajah terkejut mereka berdua.

"Hmm...  Baiklah Nii-san, kau boleh mengambilnya nanti malam setelah makan malam selesai, aku juga akan membantumu bagaimana? " Tawar Naruto masih dengan berbisik

"Aku setuju baiklah aku tunggu di taman nanti malam" Deidara mulai tersenyum lebar mengetahui rencananya akan berhasil

Melihat kelakuan kedua adiknya Kurama dan Kyuubi memasang wajah curiga pless penasaran, apa yang di rencanakan oleh dua anak hiperaktif itu, pikir mereka

****

Makan malam telah selesai Deidara sudah meninggalkan Aula tempat makan malam keluarga kerajaan sejak 10 menit yang lalu di susul Naruto yang baru saja bangkit sambil memegang Jeruk di tangannya, ia masih berdiri di depan meja makan sambil memandangi jeruk di tangannya dan jeruk di meja makan.

Keluarga kerajaan dari berbagai negara menatapnya heran dan penasaran ada apa dengan Pangeran keempat dari Negara Uzu tersebut.

Lama memandangi Jeruk yang ada di tangannya ia mulai menimang, 'Aku ambil satu, tapi nanti aku mau lagi, hmm..  Aku ambil semuanya saja ahh,  lalu bagaimana aku membawanya,  ini terlalu banyak' setelag menimang-nimang ia memutuskan mengambil semua jeruk yang tersedia di meja makan lalu mengumpulkannya menjadi satu di depannya, semua mata masih menatapnya bingung, heran dengan perilaku ajaib bocah pirang itu,  Setelah terkumpul semua Naruto lalu mengaktifkan kaligrafi yang berada di pergelangan tangannya hingga menyala dan menghisap semua jeruk yang ada di depannya setelah itu bertepuk tangan seolah telah menyelesaikan sesuatu yang sangat sulit

"Selesai" gumamnya lalu pergi dengan satu jeruk di tangannya

'Teknik apa itu?,  tapi sepertinya aku juga bisa memasukkan apel apelku agar tak ada yang mengganggunya hahah kau harus mengajariku autotoku" Gumam Kyuubi senang

****

Deidara sudah menunggu sedari tadi dengan tidak sabar, ia ingin cepat cepat untuk meningkatkan kultivasinya

"Kenapa lama sekali,  kalau kutau gini aku seret saja dia tadi" Gumam Deidara cemberut

"Maaf Nii-san menunggu lama,  Naru tadi habis makan jeruk dulu" ucap Naruto setelah sampai di belakang Deidara masih dengan jeruk di mulut dan tangannya

"Hmm,  baiklah apakah bisa kita mulai sekarang? " Tanya Deidara samangat

"Ini" setelah mengeluarkan satu botol Pill yang bisa menerobos Kultivasi lalu melemparkannya pada Deidara yang di tangkap dengan antusias

"Wahhh banyak sekali"

"Nii-san bisa menyimpannya aku masih punya banyak" Jawab Naruto tak acuh Deidara hanya Sweetdrop mendengarnya

Deidara mengambil satu Pill dari botol lalu memakannya, setelahnya ia merasakan energi internalnya mulai beetambah dan mulai bersemedi, dan fokus untuk menerobos Kultivasinya dengan Naruto yang mengarahkan hingga ia bisa menerobos tiga sekaligus





Tbc..
****

Gak aku edit,  soalnya kalau edit dulu bisa minggu depan aku updatenya, sibuk banget sihh soalnya












 Trevel Dimension UZUMAKI NARUTO. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang