Chapter 2

3.8K 363 8
                                    

Sensei!!

Desclaimer by Masasshi Kishimoto

Pair : Uchiha Madara x Uzumaki Naruto

Story by Zein_Lee

***

Naruto menghela nafas pelan ketika bel istirahat berbunyi. Banyak murid yang keluar untuk mendapatkan makan siang di kantin dan ada beberapa yang memilih berada di kelas untuk memakan bekal yang dibawanya.

Naruto merasa dirinya harus keluar dan melakukan sesuatu karena perasaan jengkel akan guru baru itu terus melingkupinya dan itu benar-benar sangat menganggu. Ia merasa lain kali dirinya harus melakukan sesuatu untuk membuatnya menyesal karena melakukan hal itu padanya. Walau banyak guru yang sudah berani menentang akan sikapnya tapi tetap saja jika guru baru itu yang melakukannya akan membuatnya jengkel apalagi harus ditegaskan jika pria bersurai raven yang digerai itu adalah pengajar baru bukan pengajar lama.

Seakan-akan pria itu mencoba menghentikan tingkah lakunya yang sudah sangat sering ia lakukan. Maka dari itu ia harus memikirkan rencana yang bagus. Tapi tak Naruto pungkiri ada perasaan aneh dihatinya selain perasaan jengkel, apalagi ketika melihat tatapan pria itu padanya yang terlihat seakan-akan ia kesepian dan merasa hampa. Sepertinya guru itu tidak mampu menyembunyikan perasaannya, walau guru itu menatap Naruto dengan dingin tetap saja akan terasa aneh jika melihat jauh kedalam mata hitam jelaga miliknya.

Naruto sesungguhnya juga merupakan orang yang berada di dalam siklus kesepian, walau memiliki teman dan orang-orang yang berada disekitarnya dan mereka yang selalu melakukan tindakan baik dan perhatian untuknya itu tidak membuatnya merasa bahwa semua akan baik-baik saja. Naruto membutuhkan seseorang untuk mengisi hatinya yang kosong, karena setelah kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan, tidak ada lagi hal yang perlu dilakukannya selain tetap hidup dan melanjutkan hidup sebagaimana yang pasti sangat diinginkan kedua orang tua Naruto.

Naruto tahu kedua orang tuanya pasti sangat sedih karena harus meninggalkannya diwaktu ia masih berada di usia sepuluh tahun, dimana dirinya masih membutuhkan kehangatan dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Naruto merasa ia akan terus sendiri tanpa ada orang yang akan mendampinginya. Walau dirinya sadar jika ia selalu nakal dan melakukan tindakan yang sangat buruk pada setiap orang, tapi Naruto akan selalu melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang murid hingga ia lulus nanti dan membiarkan masalah perusahaan milik Ayahnya diambil alih oleh Menma, sepupu jauhnya.

Karena bagaimanapun setelah lulus Naruto tidak ingin mengambil alih perusahaan sang Ayah dan lebih memilih bekerja seperti yang orang biasa lakukan.

Naruto menatap malas jendela kaca yang menampakkan beberapa murid yang sedang asik bermain bola. Tapi pandangannya terhenti ketika melihat guru baru itu berada di lapangan bersama seorang wanita cantik dengan surai indigonya yang dikuncir kuda. Tampaknya mereka sedang asik berbincang apalagi ketika melihat raut wajah guru itu yang terkadang tertawa dan tersenyum, bahkan ekspresi itu tidak pernah tampak saat ia mengajar di kelas. Dan wanita itu juga terlihat menikmati perbincangannya, itu dapat terlihat ketika wanita itu tersenyum dengan pipi yang memerah entah karena malu atau apa.

Hal itu bukannya membuat Naruto memikirkan rencana apa yang harus dilakukannya, ia malah merasa jengkel dan ingin mengusir pasangan itu jauh-jauh dari jarak pandangannya.

Tanpa sadar Naruto mendecih dan berujar dengan tangan yang mengucek kedua matanya.
"Benar-benar..mereka membuat kedua mataku mengalami iritasi berkepanjangan."

Naruto melirik teman sebangkunya, Inuzuka Kiba yang asik makan bekal bersama dengan Aburame Shino. Ketika melihat bekal yang dibawanya seketika membuat Naruto lapar dan melupakan semua yang dipikirkannya.

Sensei!! (MadaNaru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang