Sensei!! (MadaNaru)

Chapter 3

Sensei!!

Desclaimer by Masasshi Kishimoto

Pair : Uchiha Madara x Uzumaki Naruto

Story by Zein_Lee

***

"Tidak mungkin ini cinta' kan?!! Walau pun benar sesungguhnya aku tidak ingin bersama pria sepertinya!"

Batin Naruto selalu berteriak dan mengumpat selama dirinya berpura-pura pingsan didalam dekapan hangat Madara. Madara juga seperti menyadari jika bocah ini memang berpura-puran tak sadarkan diri, seharusnya ia jatuhkan saja bocah ini di koridor sekolah, tapi entah kenapa ia malah melakukan yang sebaliknya.

Madara memilih menggendong Naruto dan membawanya ke UKS, mengikuti seperti apa alur yang akan Naruto buat selanjutnya. Madara menyadari bocah ini memang sangat licik jadi ia harus ekstra berhati-hati. Ia menendang pintu UKS dengan kasar hingga terbuka, Naruto sedikit terkejut dengan tingkah Madara. Ya mau bagaimana lagi, saat ini kedua tangan Madara membawa tubuh Naruto dan tidak mampu untuk sekedar menarik pintu ataupun melepas Naruto begitu saja.

Dan setelahnya, Madara segera menaruh tubuh Naruto di ranjang berukuran sedang dengan sedikit keras hingga mampu membuat ranjang UKS itu bergeser sedikit dan membuat Naruto sedikit meringis. Karena bagaimanapun ranjang UKS tidaklah selembut dan senyaman ranjang miliknya di rumah, ini keras sampai Naruto berfikir mungkin bantalannya diisi dengan batu.

Dengan mempertahankan aktingnya, Naruto masih memejamkan mata dan menunggu apa yang akan dilakukan Madara setelahnya.

Tapi tidak ada tanda-tanda suara ataupun pintu UKS yang tertutup maupun terbuka, bahkan suara nafas lelah yang seharusnya Madara keluarkan tidak terdengar sama sekali. Benar-benar hening, dengan terpaksa ia membuka sedikit matanya dan seketika saat itu juga nafasnya terhenti dan kedua matanya membola terkejut.

Madara ada disana, berdiri dengan kedua tangan terlipat dan menatap dirinya dengan tajam hingga membuat Naruto bergidik ngeri. Naruto tidak setakut ini dengan guru yang lain tapi jika dengan Madara suasananya sangat mencekam dan benar-benar menekan dirinya. Seakan-akan dirinya tidak diperbolehkan melakukan perlawanan sedikit pun.

Tapi yang membuat Naruto kesal adalah tatapan pria itu yang terlihat memandang rendah dirinya dan penuh akan kebencian. Walau ia sudah terbiasa ditatap begitu dengan beberapa murid yang tidak menyukainya tapi tetap saja..itu membuatnya kesal dan tidak suka.

Madara mendecih dan menatap dingin Naruto.
"Sudah selesai drama yang kau buat? Apa masih ingin berpura-pura lagi? Aku akan meladenimu kapanpun."

Naruto menundukkan kepalanya, ia tidak suka tatapan itu. Dengan suara sedikit bergetar ia berujar.
"Kenapa kau tidak tinggalkan aku sendiri? Kau sudah tahu aku berpura-pura tapi kau masih mau meladeniku."

Madara terdiam, ia juga tidak tahu kenapa ia dengan bodohnya masih melakukan itu padahal dirinya tahu Naruto hanya berpura-pura.

Naruto menatap tajam dan dengan sinis kembali berkata.
"Aku tahu tujuanmu dengan kepala sekolah, kalian ingin menghentikan tingkahku yang tidak jelas ini. Tapi, kuberitahu kau. Tanpa harus kau melalukan ini, aku bisa merubah dan mengurus diriku sendiri."

Itu adalah perkataan yang tidak sopan untuk didengar, beruntung Hashirama belum datang, jika bisa Madara mungkin akan melakukan tindakan kasar untuk mendisiplinkan Naruto yang berkata dengan tidak sopan, tapi Madara tidak melakukan itu. Ia terdiam, mungkin beberapa orang memiliki cara sendiri untuk bisa melakukan kesenangan. Kebebasan seseorang itu yang penting, melarangnya sama saja dengan mengekangnya di sangkar neraka.