Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebelum baca ceritanya Skuy Vote and comen sebanyak-banyaknya yaaaa ...... ><
Kornea mata berwarna hitam, mulai membuka matanya dengan perlahan-lahan, sambil menyesuaikan cahaya yang masuk diruangan bernuansa hitam.
Gadis tersebut heran, dimana dia berada?. Dikamar berwarna hitam lekat, bau maskulin juga merasuk kedalam indra penciumannya, suara langkah kaki yang terdengar dari arah belakang. Sekarang posisi Zee terikat bangku kayu berwarna coklat. tetapi Zee heran, logikanya bergini, jika Zee diculik kenapa dibawa kekamar yang terlihat megah dan juga bersih.
"Kau membuat ku menunggu sayang!" suara briton seorang pria yang terlihat tampan, bak seperti pria keturunan dewa saja.
Tentu saja, suara itu membuat Zee sangat terkejut, pikirannya mulai meliar. Bagaimana jika Zee akan dibunuh atau diPERKOSA.
"Maksudnya? Harusnya gue yang nanya!, kenapa gue ada disini dan kenapa juga gue ada dikamar lo?!" tanya Zee dengan heran bernada tinggi.
Pria tersebut menghampiri Zee dengan mata tajam. Rambutnya yang basah membuat Zee menelan salvianya dengan kasar.
"MAU APA LO!" Bentak Zee
Bentakan itu tidak mengubis pria berparas tampan untuk tidak memperhatikan Zee dengan lekat dan tajam.
'Plis siapapun tolong gue'
"Gue gak suka dibentak apalagi gak ngejawab pertanyaan gue, baby" suara mulai melembut dan rendah.
"You are mine Zee!"
"Sarap!"
"JAGA UCAPAN LO ZEE!! GUE CALON SUAMI LO!!"
Mata hitam milik Zee membulat, apa maksudnya coba?! Dia datang lalu menculiknya dengan tiba-tiba mengucapkan dia calon SUAMI! Perlu digaris bawahi SUAMI.
***
Zee sedang memainkan ponsel berwarna unggu seperti keinginannya yakni ponsel Apple. Zee tidak mengerti kenapa Kenzy memberikan sebuah ponsel padahal Zee tidak memintanya, sekarang Zee sedang mencoba menghubungi orang tuanya agar tidak cemas. Itu pun ada syaratnya, Zee tidak boleh menceritakan kebenaran bahwa Zee diculik dan dibius oleh seorang pria bernama Kenzy.
"Waktu bermain ponsel habis, sekarang waktunya bermain dengan Kenzy!" kata Kenzy, Zee heran kenapa bermain ponsel harus dijadwal.
"Maksudnya?"
"Kita tidur atau menonton tv bersama ku! Tidak ada bantahan, kamu milikku Zee"
Okeh fine, Zee menurti perintah Kenzy. Dengan perasaan was-was, takut jika hal yang tidak diinginkan terjadi atau menimpa dirinya.
