( 7 ) Insiden

8 3 2
                                    


Selamat membaca
Jangan lupa vote and comen
*
*
*
*
Thanks dah mau baca sampe sini

Hari kini telah berganti menjadi pagi, dan sama seperti biasanya naura melakukan rutinasinya dengan bersiap untuk bekerja.

Setelah acara bersiap siap nya telah usai. Naura segera melangkahkannya ke ruang makan yang kini sudah terdapat ibu dan adik nya.

Dan usai lah sarapan pagi kali ini yang di penuhi dengan keheningan saat makan, dan itu lah yang menjadi kebiasaan keluarga naura.

Ibu naura segera membereskan piring piring nya dan berniat tuk mencuci nya, namun Naura segera mencegah sang ibu yang akan mencuci piring.

Sedikit paksaan sih memang,
Jadi kini naura lah mengambil alih piring piringnya, dan mencucinya.

Setelah selesai, naura dan
adiknya pamit pada buk Ratih.
Sampailah kini Naura dan adiknya ardan di depan gerbang sekolah.

Skip_

"Eh ra tumben kemarin kamu izin kaya gak biasanya". tanya Diana yang kini tiba tiba sudah ada di belakan Naura, hingga Naura terlonjok kaget, pasal nya Naura sedang serius menyusun makana

"Ihhh...kakak ngagetin aja deh, untung aku gak punya riwayat penyakit jantung". Kesel Naura sambil memegang dadanya akibat merasa kaget.

"Aduhh maafin kakak hehehe, lagian kamu kok serius amat sih. Jan serius serius amat napa sehh di bikin santuy aja". Diana pun  menyengir kuda.

"Hmm serah kakak Diana
aja deh". Pasrah Diana, yang menanggapi sikap terlalu
santai si Diana.

"Heh ra tadi kakak nanya loh tadi, ngapa kemaren gak masuk coba".

"ada urusan kemaren jadi gak bisa masuk, lagian aku dah bilang kan sama kakak kalo aku izin dulu, buat sampein ke pan manajernya".

"Eh yah sih, yah udah deh kalo gitu, ouh yah kakak mau ajak kamu nge mall nih nanti weekend sekali kali gitu buat revresing, kakak tuh dah suntuk banget tau gara gara akhir akhir ini banyak tugas. Mau gak ra??". Ajak Diana pada Naura.

"Gak deh kak, lain kali ajah". Naura merasa tak enak hati sebenarnya menolak tawaran Diana.

"Ok gak masalah nanti kakak masih bisa sama yang lain kok, kalo gitu kakak mau kesana
dulu". Diana pergi mengerjakan tugas yang lainnya, setelah tadi meng anggukan kepala, tanda di setujui Naura.

Pekerjaan semua selesai
waktu nya istirahan bagi
para karyawan. Kini rombongan Naura dan karyawan yang lain sedang menikmati waktu istirahat mereka masing masing.

Selesai dengan makan siangnya Naura pergi menuju loker, berniat tuk mengambil handphone yang tadi sempat tertinggal di dalam tasnya.

Karena loker Naura yang tak terlalu tinggi jadi memudahkannya tuk, menaruh atau pun mengambil barang barangnya.

Dan handpone kini sudah berada di dalam genggaman Naura. Lalu Naura mengunci loker nya

Naura segera berbalik dan berjalan kembali ke tempat semula ia dan yang lain berada, tapi di tengah jalan Naura berpapasan dengan Zahra dan menghentikan langkah Naura.

"Ra tunggu". Cegah Zahra pada naura.

"ada apa kak.??" refleks Naura menghentikan langkahnya.

"Kamu dah ketemu belum sama
pak Revan atau minta maaf semacamnya gitu Ra??".

"Ouh soal itu, udah kok, dan allhamdulillahnya aku gak di pecat sama pak Revan". Seketika Naura mengingat kejadian kemarin bahkan rasanya entah agak sulit tuk di lupakan.

****

Di dalam rumah yang bisa di bilang cukup sederhana, terdapat seorang kakak beradik yang sedang asik bercanda gurau. Dengan suara gelak tawa yang memenuhi ruang tamu, entah apa yang membuat keduanya, bisa tertawa selepas itu?.

"Aduh hahaha...udah ah kakak
gak kuat lagi ketawanya hufff."
Naura sampai mengeluarkan air matanya, akibat tertawa yang terlalu lepas.

"...yah kak aku juga ga kuat lagi rasanya buat ketawa lagi." Ardan yang meningpali ucapan Naura.

Ibu Naura yang melihat kelakuan sang anak hanya bisa menggelengkan kepalanya, beliau pun menghampiri keduanya "Gimana udah puas nih ketawanya...??".

"Ehhh hehe ibu, ngagetin aja deh, udah kok buk, puas banget malah sampe perut kakak rasanya sakit". Dengan andalan senyuman Naura yang lebar, saat sedang berinteraksi dengan orang orang terdekatnya.

"Berarti kalo udah, ibu mau
minta tolong sama kakak,
tolong belikan bahan sayuran, soalnya persedian nya udah abis".

"Yah udah buk, aku mau siap
siap dulu...?"

"Yah"

Naura sudah siap dengan pakaian yang cukup sederhana, dengan kaos yang berwarna navi kesukaannya, dan juga celana jins hitamnya, dengan rambut yang di ikat kuncir kudanya.

Sampailah kini Naura di tempat parkiran depan pasar, setelah tadi memakan waktu beberapa menit di perjalanan.

Selesai sudah semua yang di butuhkannya sudah ia beli, "akhirnya selesai, sekarang waktunya pulang". Naura berjalan beberapa langkah menuju parkiran motor, tapi dia merasa mulupakan sesuatu.

"Eh kok aku seperti melupakan sesuatu yah, tapi apa...?" Naura mencoba mengingat ingat nya.

"Ouh yah udah beberapa hari ini aku belum sempat ke tempat anak anak, pasti mereka cari cari aku". Naura berniat untuk kembali ke pasar dan membeli beberapa makanan untuk anak jalanan, Yang sudah sering dia datangi.

Naura kembali ke arah pasar, tapi ia melihat ada seorang ibu yang akan tertabrak sebuah mobil, hingga Naura berlali, dan menjatuhkan kantung belanjaannya.

"BU AWASSSS...!!!"

Naura mendorong ibu itu ke pinggir jalan, tapi naas Naura lah yang  tertabrak, hingga ia terlempar beberapa meter, di karenakan mobil truk yang kebetulan sedang melaju  cukup kencang.

****



Maaf baru bisa update
Sekarang🙏
soalnya aku bener bener kehabisan ide belakangan ini.
Di tambah lagi ada masalah masalah yang mengganggu pikiran
Jadi susah buat mikirnya.

Bahkan aku seperti tidak ada keniatan buat lanjut lagi  cerita ini, gara gara gak ada ide sama sekali.

Biar aku semangat dan juga bisa tetap bisa berimajinasi, jangan lupa kasih vote biar tambah semangat dong aku nya❤

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang