𝓕𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝔰𝔢𝔟𝔢𝔩𝔲𝔪 𝔪𝔢𝔪𝔟𝔞𝔠𝔞💕
Andai saja aku dapat berucap tiga kata kepadanya akan ku lakukan sekarang juga.
"Aku menyukai senyummu"
Mustahil bila tiga kata itu ku ucapkan kepada seseorang yang belum ku kenal sama sekali.
𝐿𝑒𝑒 𝐽�...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
★᭄ꦿ᭄ꦿ𝔎𝔲𝔯𝔞𝔰𝔞 𝔎𝔞𝔪𝔲 ℭ𝔦𝔫𝔱𝔞 𝔓𝔢𝔯𝔱𝔞𝔪𝔞 𝔎𝔲࿐
𝕿ak biasanya di tengah hujan deras ini aku tersenyum sendiri memandangi payung berwarna pink pastel di tangan ku sembari membolak-balikkannya berkali-kali seperti orang gila.
Senyumku kembali terukir ketika mendapati pemuda itu tengah berlari ke arah halte yang biasa kami singgahi.
Ia tersenyum sembari menutup payungnya.
"Kau akan pulang?" Tanyanya padaku. Aku mengangguk.
"Ini jaket dan payungnya terimakasih sudah meminjamkanya padaku" Ujarku sembari memberikan paper bag dan payung pink pastel itu kepadanya.
Pemuda itu hanya mengambil paper bag berisi jaket dan menolak payung pink pastel miliknya.
"Sudah ku bilang payung itu untukmu" Ujarnya kemudian.
"Hah?" ini untukku? Dia memberikannya secara cuma-cuma?
"Payung itu untuk mu" Ujarnya lagi.
"Terimakasih"Finalku dan pemuda itu mengangguk.
"Maaf sebelumnya, Bolehkah aku mengetahui namamu? Kita saling berbicara tapi tak mengetahui nama satu sama lain" Berani sekali seorang gadis mengajak seorang pemuda berkenalan, Gadis macam apa aku ini?
"Ah iya kita belum berkenalan" Ujarnya sembari menggaruk-garuk kepalanya entah kepalanya terasa gatal atau memang reflek.
"Aku Lee Jeno, Namamu?"
"Aku Park Jina"
"Ku rasa busnya sudah datang" Ujarku melihat bus yang jauhnya sekitar lima meter dari keberadaan kami.
Bus berhenti tepat di hadapan kami. Pemuda itu, Jeno namanya ia mempersilahkanku untuk masuk ke dalam bus itu dahulu lalu ia mengikutiku dari belakang.
Saat itu kursi penumpang yang kosong terletak di belakang aku pun bergegas untuk kesana dan menempatinya.
Jeno masih mengikutiku. Tidak, Ia tak mengikutiku melainkan kursi kosong hanya terletak di belakang saja mungkin ia bergegas ke sana.
Pemuda itu mendudukkan diri tepat di samping kiriku. Aku terkejut ketika lengan kami bersentuhan rasanya sama seperti pertama kali ia menggenggam tanganku dan mengarahkannya menuju handle grip waktu itu.
Tiba-tiba kupu-kupu dalam perutku membuncah, Pipiku tiba-tiba merona. Rasa apakah ini? Strawberry, coklat, keju atau cinta.
Belum pernah aku merasakan hal seperti ini kepada para lelaki sebelumnya.
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.