DAY 17 - Heart Break

76 25 29
                                    

Motor dan mobil tampak begitu ramai berbondong-bondong memasuki gerbang dengan cepat sebelum gerbang sekolah di tutup. Tersisa waktu 10 menit sebelum bel masuk berbunyi.

Felix langsung berlari ke salah satu kelas  setelah memastikan Aca sudah masuk ke kelas. "Seungmin!" teriaknya dengan suara beratnya. Seketika kelas jadi hening, berasa kedatengan om-om pedo yang lagi nyari mangsa. G.

Nampak Seungmin berjalan santai ke arah Felix. "Apa?" sahut Seungmin.

"Yang kamaren, lo gak bohong kan?" tanya Felix memastikan sekali lagi, takut di bohongin lagi. "Ya beneran lah! Faedahnya gue bohong apa? Kan nama gue juga keseret rumor itu."

Felix berdecak frustasi. "Tapi gak mungkin dia, Min. Selama ini dia deket kok sama Aca."

Seungmin menepuk pundak Felix. "Kadang orang yang paling dekat sama kita yang justru berpotensi besar buat ngehancurin kita. Jadi 80% memang bener dia," ujar Seungmin meyakinkan.

"Tapi kenapa dia kaya gitu? Setau gue Aca gak pernah ada salah sama dia? Eh tapi dia pernah nembak gue masa. Jijay gurinjay," gidik Felix yang justru ditertawakan oleh Seungmin.

"Dia cantik sih sebenernya."

Siapa?

"Gih! Sana ambil. Gue diskon 100%."

"Gak deh. Lebih tertarik dapet diskon adek lo. Sekali-kali lah baik sama gue," kata Seungmin. Felix mendelik kesal kemudian melengos pergi dari situ.

Felix kembali ke parkiran, memasuki mobilnya untuk pulang. Hari ini Felix sudah izin, begitupun dengan Aca. Tidak lupa kan?  Hari ini hari bahagianya Mayuka.

Felix melajukan mobilnya cukup cepat ke tempat pernikahan. Niatnya hari ini ia selalu temenin Aca biar dia gak ngerasa sendiri.

"Ca!" panggil Felix pada Aca yang sudah mengenakan dress. "Duh, cantik banget Ipin," kata Felix sambil menangkup pipi Aca.

"Kok Ipin sih?!"

"Kamu kan adek," jawab Felix layaknya Upin. Aca mendengus kesal. Masa dia di sama-samain dengan bocah pendek berkepala botak, plus sehelai rambut di kepala.

"Mau kemana? Kok turun? Acaranya belum mulai kan?" tanya Felix. Aca mengangguk. "Disuruh mama buat cek Hyunjin."

Njir, gak berperikehatian ni emak satu, batin Felix kesal.

"Gak usah lah. Mending temenin Mayuka aja. Gak usah dipaksa, Aca," ujar Felix dengan lembut sambil mengambil beberapa helai rambut Aca kemudian di kedepankan di pundak.

"Aku gapapa kok. Lagian Hyunjin sendirian di ruang rias. Tante Airin sama Om Suho lagi ditempat Mayuka. Kamu ganti baju gih sana!" pinta Aca begitu sadar Felix masih mengenakan kemeja putih.

"Ck, batu! Yaudah nanti aku ke tempat Hyunjin juga ya kalo dah ganti baju." Aca mengangguk kemudian mereka berpencar. Aca dengan tenang dan santai mengetuk pintu kemudian masuk ke ruang rias Hyunjin.

"Ciee mau nikah," ujar Aca begitu mendapati Hyunjin sedang duduk didepan kaca besar dengan pandangan kosong. Hyunjin menoleh pada Aca kemudian memanyunkan bibirnya.

"Peluk," rengeknya. Aca terkekeh kamudian memeluk leher Hyunjin. "Berasa punya bayi besar gue," ujar Aca dengan gemas.

"Gue bukan bayi!"

"Lah emang bukan."

"Tadi lo bilang."

"Kan gue bilangnya 'berasa punya bayi'."

"Haaa mau nangis lagi tapi mager di make up in lagi," katanya.

"Yaudah jangan nangis. Ngapain nangis?"

My Drality Prince || HHJ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang