Truth Or Dare

525 55 11
                                    

Eunbi baru saja selesai mengajar les privat untuk anak-anak SMA di asrama. Harusnya Doyoung atau Yoshi yang menggantikannya, tapi untungnya kedua orangtua Eunbi sembuh lebih cepat sehingga ia bisa mengajar kembali di asrama.

Les dimulai saat malam tiba sekitar pukul jam 8 sampai 11 malam. Dihadiri anak-anak SMA squad yaitu Wonyoung, Yujin, Yedam, Doyoung, Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan. Meski mereka berada di tingkat berbeda, tapi Eunbi mampu mengampu semua pelajaran dari SMA kelas 1-3.

Tadi adalah pertemuan pertama Junghwan dengan Eunbi. Sejak diawal perkenalan, ia sudah mati gaya karena malu dengan Eunbi. Sebab, kejadian di depan gerbang asrama tempo hari. Selama itu, setiap bertemu Eunbi di asrama ia berusaha menghindar karena merasa malu.

Untuk kesan pertama Junghwan diajarkan oleh Eunbi, ia pribadi merasakan ada yang aneh di perut dan pipinya, seperti panas setiap Eunbi menatapnya atau fokus padanya. Bahkan hatinya juga berubah menjadi berdegup lebih kencang. Entahlah, sejauh ini ia memang mengekori gerak-gerik Eunbi, itu karena dia sungkan dan masih merasa malu saja.

"Semuanya boleh istirahat yaa, kelas kita sudah berakhir. Oh iya, untuk Yedam tetap berlatih soal masuk perguruan tinggi, nanti dipantau sama Yoshi," seru Eunbi.

"Iya, siap!" serentak kata anak SMA squad.

Wonyoung dan Yujin berlalu masuk kamar di lantai dua, begitu pun dengan Jeongwoo yang memutuskan tidur lebih awal. Sementara Doyoung dan Haruto pergi ke cafe rooftop untuk mabar sampe jam 12 bareng kakak-kakak mahasiswa baru yaitu Jaehyuk dan Mashiho. Tinggal Junghwan yang sedang memberanikan diri untuk minta maaf ke Eunbi di tengah Yedam dan Yoshi yang sedang fokus kegiatan belajar mengajar.

"Eunbi Songsaenim," panggil Junghwan ragu.

Eunbi yang mau beranjak langsung menoleh, "Iya, Junghwan-ssi? Wae?"

"Eumm anu, eumm soal tempo hari, eumm di gerbang asrama, itu waktu guru baru sampai—" seru Junghwan kaku dan menggantung.

"Iyaa, kenapa?"

"Saya mau minta maaf,"

"Oh iya, yaudah ngga apa-apa," Eunbi tersenyum seraya menepuk-nepuk pundak Junghwan.

Junghwan yang menunduk terkejut dan pipinya semakin memerah, "Eumm eumm anu guruu," Junghwan masih tertatih.

Yedam dan Yoshi yang memerhatikan Junghwan saling melirik satu sama lain, lalu menahan tawa. Yoshi sempat membisikkan sesuatu ke Yedam melihat pemandangan di depan mereka, "Kiyowooo," dan diafirmasi oleh Yedam sendiri.

"Iya, kenapa lagi??"

"Terima kasih sudah menerima saya,"

Eunbi terkekeh, "Iyaa Junghwan, terima kasih kembali yaa,"

"Sebagai permintaan maaf dan rasa terima kasih saya, saya akan menraktir guru di cafe rooftop,"

Yoshi dan Yedam menunggu jawaban Eunbi dengan perasaan yang cemas, sama halnya seperti perasaan Junghwan saat ini.

"Udah, gak usah, uangnya untuk ditabung aja yaa," seru Eunbi menolak.

Mendengar jawaban Eunbi, Junghwan dan dua pria yang menguping dari tadi kecewa.

"Yaah," seru Yedam, lalu direspon oleh Eunbi dengan menoleh padanya.

"Kenapa, Yedam?"

"Ahh ngga apa-apa, ini salah jawaban hehehe,"

"Yoshi ajarin dong," seru Eunbi.

"Siaap,"

"Hehehe, makasih Yoshi. Oh iya Junghwan, gimana kalau saya yang traktir kamu, yuk?" ajak Eunbi.

Our Rooftop House (TREASURE X IZONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang