Desiran ombak menyentuh permukaan kulit dingin milik naurah, perlahan-lahan membangunkannya dari tidur panjangnya
Owaaa~ owaaa~ hik hik hik
Tubuh kurusnya mulai ia tegakkan, punggungnya sudah terasa nyeri seolah olah ia tertidur selama berpuluh-puluhan tahun
Dengan mata berkaca-kaca ia melihat sesosok bayi perempuan mungil yang menangis kedinginan diantara kedua pahanya, tanpa pikir panjang iapun menggendong bayi itu dan memeluknya serta mengecupinya
Bayi merah yang ia yakini baru saja lahir beberapa waktu lalu tanpa ia sadari.
"Cantik sekali" pujinya dengan nada lirih penuh haru, telunjuknya memainkan hidung panjang milik si bayi
Paris ,
Seorang gadis membanting pintu kebesaran milik Tn.perto dengan sangat keras, terlihat jelas ada api yang menyala-nyala dikedua matanya
"DIMANA IBUKU?!" tangannya hendak meraih menjambak rambut Alex, namun gagal saat dihalangi oleh para bodyguard
Alex masih berdiri tenang.
"Ckckck, ibu dan anak sama saja" memicingkan mata sambil menghelus-helus dagunya sendiri
"Apa maksudmu keparat?" geram
"Bagaimana aku bisa begitu bodoh? selama ini aku membiarkan kalian bersembunyi ditempatku-memainkan rambut saera-ibunya pelacur, dan putrinya bekerja sebagai pelayan pelacur HAHAHAHAHAHA"
"Singkirkan tangan kotormu itu" hembusan nafas saera seperti seekor banteng, yang seperti tidak sabar ingin menyeruduk sasaran
"Aku salut dengan keberanianmu menyembunyikan identitas ibumu. kau patut di apresiasi-menghela nafas-15 tahun naurah membesarkanmu sendirian, tidakkah kau butuh seorang ayah? atau mungkin kau menginginkan seorang suami untuk bisa menjagamu?-tersenyum miring-aku bersedia menjadi keduanya"
"Cuih! aku tidak sudi melibatkan dirimu dalam kegidupanku dan ibuku. enyahlah kau pria brengsek"
Alex menyeka liur saera yang menempel di pipinya, sambil tersenyum namun sorot matanya seperti ingin membunuh
"Bawa bocah ini ke apartemenku! akan kusiksa dia disana"
Mata saera membulat sempurna, dia meronta-ronta namun tubuh mungilnya tentu tidak dapat melawan dua orang berbadan kekar sekaligus. alhasil ia hanya menghabiskan seluruh tenaganya dengan sia-sia sambil terus mengumpat pada Alex
Bar,
"où est saera?" mencengkeram kedua bahu teman se-profesinya itu
[dimana saera?]
"elle est partie"
[dia sudah pergi]
"Quand? Où? avec qui?"
[kapan? kemana? dengan siapa?]