Betapa hancurnya hati ibu dari dua orang anak itu. jiwa dan hatinya seolah runtuh secara bersamaan. airmatanya mengalir lembut membasahi pipi, dan kakinya lemas tak berdaya; berlutut
Tangan lucas tak lagi kokoh mencengkeram kerah leher alex, begitupun taehyung yang tatapannya berubah menunjukkan sebuah kesedihan
"Jon sae ra" ucap naurah dengan nada lirih sambil menutup mulutnya tak percaya
Irene Sanderz, wanita berbibir merah merekah itu berdiri dengan cambuk ditangan kirinya, menatap penuh ketakutan ketika melihat mereka sampai diruangan menjijikan itu
"Eomma—" ucap saera dengan nada samar-samar
"Putriku, putriku yang cantik" naurah menangis terisak-isak melihat keadaan putrinya yang memprihatinkan
"alex, pourquoi les avez-vous amenés ici?" tanya Irene katakutan
(Alex, kenapa kau bawa dia kemari?)Alex sudah tidak mampu bicara lagi. tubuhnya lemah dan matanya mulai sayu. bagaimana tidak? lucas mencengkeram kerahnya dengan erat membuatnya sulit bernafas
"BERANINYA KAUUUUUUU!!!" Teriak taehyung bergema seisi ruangan
Cambuk yang dipegang Irene terlepas seketika, jantungnya hampir copot. untuk pertama kalinya ia melihat pemandangan yang mustahil, pertama kali dalam hidupnya ia melihat kemarahan seorang vampire
Taehyung berlari secepat kilat dan mencekik Irene dengan kuku tajamnya. Irene hanyalah mucikari biasa, tidak punya kekuatan special, hingga ia tidak dapat melawan
Naurah sudah tidak perduli lagi. ia hanya bisa menangis sambil menatap putrinya yang terendam didalam bak kaca berisi air es
Lucas tidak mau diam saja. ia berlari secepat kilat dan berusaha memecahkan bak setinggi 3 meter itu dengan tangannya. lucas memukul bak kaca itu dengan kekuatan penuh, hingga perlahan-lahan kaca itu mulai retak
Tapi itu terlalu lama. lucas tidak sabar menunggu, ia lompat dan masuk kedalam bak dan melepaskan rantai yang membelenggu kedua kaki dan tangan saera, setelah itu ia membopong dan membawa saera ke pangkuan naurah
Terdapat banyak bekas cambukan ditubuh bugil saera, naurah menghelusnya perlahan-lahan.
"Eomma, apa" menangis
(Ibu, sakit)"Tubuhnya sangat dingin" naurah panik
"Dingin?" lucas bingung
"Taehyung, kita harus segera membawa saera ke per-apian. dia harus di hangatkan" ujar naurah
"Di hangatkan?" taehyung mengernyitkan dahi
"Pali"
(Cepat)Taehyung melepaskan cengkeramannya dan membiarkan irene yang sudah sekarat. ia menghampiri naurah, saera, dan lucas, kemudian membopong saera dan membawanya kesuatu tempat sambil berlari secepat kilat. sementara lucas, ia menggendong naurah dan menyusul taehyung
Dengan setengah kesadaran, alex berusaha menghampiri irene yang sudah kejang-kejang berlumuran darah
Taehyung membuat perapian besar di tebing tertinggi di hutan Compiègne. ia meletakkan saera diatas sebuah batu besar didekat perapian sambil berharap bahwa saera akan baik-baik saja