Puk puk puk, tidurlah anaku sayang.. jangan menangis, tersenyumlah..
Ibu disini dan tak kan pernah pergi🎶-ibu-
Naurah,
Wanita malang itu harus menyusuri jalan dengan kaki lecet dan keadaan setengah sadar, ditambah heelsnya yang membuatnya sulit menyeimbangkan badan
Saat dia hampir rubuh, seseorang menangkapnya dengan cepat. sangat cepat;
Hari berikutnya,
Naurah membuka mata dan mendapati dirinya tengah berada di sebuah ruangan yang biasa disebut, kamar
"Que ressentez vous? Avez-vous le vertige?" kata pria yang baru saja datang sambil menyentuh kepala naurah
[Apa yang kamu rasakan? apakah kamu merasa pusing?]
"ne pas" memalingkan wajah
[tidak]
"Berapa banyak yang kau minum?"
"Bukan urusanmu" masih tidak mau menatap
Tiba-tiba pria itu menjadi sedikit geram, dengan paksa dia menarik tangan naurah agar menatapnya
"Kau sangat kasar" naurah mulai meneteskan airmata karena kesakitan
"Jangan kau pikir aku pria baik karena telah menolongmu. aku ini monster nona, jadi jangan main main denganku" ucapnya dengan penekanan penuh
Naurah diam tak bergeming, dan berusaha menahan airmatanya agar tak keluar lebih banyak supaya tidak terlihat lemah
"Kenapa aku selalu dipertemukan dengan monster?"
Tanpa diduga, pria itu langsung melepas cengkeramannya dan memasang tatapan aneh. seolah dia baru saja mendengar isi hati naurah. dan benar saja,
"Monster mana yang pernah kau temui?" mengernyitkan alis
"Bukan urusanmu"
PLAK!!!
Pipinya memerah, kali ini naurah benar benar menumpahkan bendungannya
"Apapun itu, akan kucari tahu sendiri. dan dapat kupastikan bahwa aku lebih buruk dari monster monster yang pernah kau temui sebelumnya"
Pria itu kemudian pergi,
"Apakah dia baru saja membaca pikiranku?" batinnya
Kediaman perto,
Wanita berusia 33 tahun itu berjalan menyusuri setiap ruangan dirumah itu. dia tidak menemukan siapapun, bahkan pria itu juga
"Kurasa dia keluar setelah menamparku-mengelus pipinya-dia kuat sekali, bahkan perihnya masih terasa sampai sekarang"