Hampir kebanyakan orang dewasa berpikir menyenangkan kalau bisa kembali jadi anak kecil atau selamanya jadi anak kecil saja. Pikiran random saat bertanya kemana kucing hilang setelah dikubur karena mati? Pikiran ajaib ketika bisa membayangkan jadi tokoh utama yang keren dalam suatu dongeng. Atau menangis ketika jatuh dari sepeda roda dua, atau senang bukan main sewaktu mendapat mainan yang diinginkan.
Itu jauh lebih baik dibanding harus memutar otak demi keberlangsungan hidup.
Nara meringis. kenapa waktu ia kecil, bisa-bisanya berdoa ingin cepat-cepat jadi besar? katakanlah mungkin umur nara sekarang yang masih sembilan belas tahun ini belum sepenuhnya bisa dibilang dewasa.
tapi sebagai remaja yang satu langkah lagi menginjak usia dua puluh tahun itu merasa sudah semestinya ngga main-main lagi dan serius dengan kehidupan, dengan masa depannya.
Ia ngga tahu langkah yang diambilnya sekarang akan berpengaruh seperti apa di kemudian hari, di tahun berikutnya, atau saat masa remajanya telah habis. Apakah dampak dari keputusan yang dia anggap baik ini akan benar-benar baik untuk dirinya nanti? ada banyak kemungkinan, bisa itu positif atau negatif. Manusiawi. Nara selalu takut terhadap kemungkinan terburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diorama Kontinuitas
Short Story"kadang tuhan pilih hancurin rencana kita sebelum rencana itu ngehancurin diri kita sendiri. life doesn't give what you want, bukan karena kamu ngga pantas untuk itu. tapi karena, you deserve so much more. Ra. more and more than anything." -- Percay...