Bakugou sedang berlari kecil menuju perpustakaan. Ia kelupa jika kemarin seharusnya ia mengembalikan buku yang ia pinjam dari perpustakaan sekolah, jika ia tidak segera mengembalikannya maka ia akan menerima denda sangsi yang bisa dibilang tidak murah.
Saat Bakugou membuka pintu perpustakaan, ia segera mencari keberadaan sosok sang penjaga perpustakaan. Bakugou terus mencari di setiap rak - rak buku yang besar sambil memegang erat buku tentang Kimia yang ingin ia kembalikan.
"Bakugou?" Panggil seseorang dari arah belakang Bakugou. Bakugou segera menengok kearah belakang penasaran dengan siapa yang memanggil namanya.
"Ada apa, setengah - setengah?" Tanya Bakugou sinis.
"Hey hey, apa - apaan dengan reaksi mu itu?" Ucap Todoroki sedikit kesal.
"Cih. Aku tanya sekali lagi, mau apa kau?" Tanya Bakugou sekali lagi.
"Hmm... mau apa ya. Aku juga tidak tahu," jawab Todoroki dengan santai.
"Pergi sana!" Usir Bakugou sambil menatap Todoroki sinis.
"Memangnya ini tempat nenek moyang mu?" Tanya Todoroki tak kalah sinis.
"Cih. Sudahlah aku saja yang pergi," ucap Bakugou sambil beranjak pergi meninggal Todoroki.
Sedang Todoroki hanya menatap punggung Bakugou yang berjalan menjauh dengan bingung.
Apa aku melakukan sesuatu yang salah ya? Batin Todoroki.
Kembali ke Bakugou yang masih mencari keberadaan si penjaga perpustakaan.
"Bakugou, sedang cari apa?" Tanya seseorang mengagetkan Bakugou.
"Apa lag-" Bakugou tidak melanjutkan kalimatnya saat melihat siapa yang memanggil namanya itu.
"Huh? Pak penjaga, saya sedang mencari bapak. Saya ingin mengembalikan buku ini," ujar Bakugou sedikit sopan yang malah terdengar dibuat - buat.
"Ohhh. Baiklah ikut Bapak!" Perintah si Bapak itu sambil memimpin jalan menuju tempat duduknya.
"Jadi kamu telat sehari mengumpulkan buku itu?" Tanya Penjaga perpustakaan itu sekali lagi.
"Iya," jawab Bakugou.
"Baiklah, kamu tidak perlu membayar denda. Lagi pula kamu hanya lupa bukan?"
"Iya, terimakasih."
"Taruh saja buku itu disana!" Perintah si penjaga perpustakaan sambil menunjuk kearah salah satu rak buku dibagian depan, membuat Bakugou menjadi jengkel padanya.
"Ya ya," ujar Bakugou malas menanggapi perintah dari penjaga perpustakaan itu.
Bakugou berjalan menuju rak yang ditunjuk oleh penjaga perpustakaan itu dan lagi - lagi ia bertemu lagi dengan Todoroki.
"Mau apa?" Tanya Bakugou jutek.
"Hmm... mau apa ya..." ucap Todoroki mengganggu Bakugou.
"Cih. Sudahlah," ucap Bakugou acuh, sambil menaruh buku yang dipegangnya ke rak bagian atas.
"Kenapa? Tidak sampai?" Tanya Todoroki saat melihat Bakugou seperti kesulitan untuk menaruh buku itu di rak atas.
"Tidak," elak Bakugou takut ditertawakan oleh Todoroki.
"Jangan seperti itu, sini ku bantu." Tanpa seizin Bakugou, Todoroki langsung mengambil buku itu dari tangannya dan meletakkannya di rak paling atas.
"Cih."
"Mudah, bukan? Ya udah selamat tinggal Bakugou. Aku masih banyak buku pelajaran yang harus ku baca," pamit Todoroki sambil melambaikan tangan dan berjalan meninggal Bakugou.
"Cih. Apa - apaan orang itu?!"
"Seenaknya membantuku lalu pergi tanpa diizinkan olehku," gumam Bakugou sedikit kesal.
'Tapi hey! Aku punya ide bagus.' Bakugou mulai memikirkan cara untuk menaklukkan Todoroki dan sekarang Bakugou sedang mengembangkan senyum licik khas miliknya.
'Target ku yang kedua... pintar dan juga pengertian. Kau akan menjadi target yang bagus setelah Kirishima.' Batin Bakugou senang.
'✩ ˙¡¿ ◎˙ ✩' ˙»
Maaf ya klo jarang up, terlalu fokus ama draf nih... jadi egk konsisten sm cerita yang lainnya:/
KAMU SEDANG MEMBACA
My L♡vely School ♪END♪
Historia CortaBiasakan follow dulu sebelum membaca:v Cover by : Me Jika kedua insan yang saling mencintai itu sudah biasa tapi bagaimana jadinya jika seorang insan memperebutkan tiga orang pria sekaligus? Apa yang dipikiran oleh kalian? Serakah? Atau aneh? Siapa...