NUEVE✒

19 4 5
                                    

Air kamar mandi terdengar mengalir keluar. Seseorang sedang asik mengguyur kepalanya dini hari ini. Siapa lagi kalau bukan si manusia rajin sholat, Kun. Dia sudah bangun lebih awal, karena kaki Yangyang bertengger di bahunya.

"Ayo bangun, kita harus ikut joging pagi ini" Kun menepuk pipi semua anggota karang Taruna yang tertidur di ruang tengah.

Jika kalian berpikir Nara ikut tertidur diruang tengah, kalian salah. Nara tertidur di kamar Johnny, makanya sang pemilik kamar harus rela tidur di luar demi Nara.

"Masih jam berapa sih sekarang?" Jungwoo mencari dimana letak ponselnya berada. Dan menemukannya di atas meja dekat tv.

"Ambilin dong Mark" titah Jungwoo pada Mark yang baru bangun dari tidurnya.

"Ayo mandi gais..." Ten mendorong tubuh besar Lucas menjauh darinya.

"Doy! Kamu mau keluar bukan hari ini? Kita pulang duluan aja yuk" ajak Tara menarik Delio yang tengah membaca suasana pagi ini.

"Iya juga. Yaudah kita cuci muka dulu aja, habis itu pulang" Doy merapihkan barangnya masuk ke dalam tas.

"Kalian mau kemana?" Tanya Jaemin mencekal Tara untuk berdiri.

"Balik lah Na. Kita semua mau balik, emang lu mau disini? Itung-itung kalo lo disini mah jadi beban keluarga pak rt doang" cibir Jeno menarik tangan Jaemin lepas dari lengan Tara.

"Nara... ayo pulang" Haechan mengetuk pelan pintu kamar Johnny, lalu membuka pintunya. Dan mengangkat tubuh mungil sang gadis.

---
Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela kamar gadis cantik yang masih bergelud dengan selimut. Iya, Lita masih tidur pagi ini walaupun di ruang tengah berisik kamar Lita selalu sunyi dan sepi.

Lita terbangun dari tidurnya saat mendengar alarm digitalnya yang berbunyi suara Haechan NCT. 'HAECHANNIE WATTAYO!' Ia menjadi kesal setelah mendengar suara Haechan yang mengganggu mimpi indahnya.

Ia mengacak rambutnya asal. Ia masih belum mengerti mengapa ada jaket baseball Doyoung ditubuhnya. Lalu mengingat bahwa semalam Doyoung yang mengangkat tubuh mungilnya itu ke dalam kamar, ia pun mengusak rambut secara brutal.

"Shit! I gonna die" umpat Lita saat mengingat kejadian semalam.

"Bisa-bisanya aku ketiduran waktu kak Doy lagi cerita, bego banget diriku ini" Lita bermonolog pada dirinya sendiri, lalu berjalan pergi keluar kamar.
---

Sekarang sudah pagi, pukul 06:10. Katanya sih anak karang taruna sudah pada pulang tadi subuh. Lita berlari membuka semua ruangan mencari dimanakah Doyoung berada, padahal tadi Johnny sudah bilang kalau 'semua' anak karang taruna sudah pulang. Mungkin Litanya saja yang masih berharap kalau Doy menetap sampai dia terbangun dari tidurnya.

"Kamu cari siapa?" Tanya papa saat melihat gadis kecilnya mencari sesosok pria dengan paras mirip seperti seekor kelinci.

"Doy" jawab Lita singkat.

Pak RT hanya menatap aneh pada putri kecilnya itu, bukannya tadi Delio pulang dengan Tara. Mengapa gadis kecilnya ini mencari sesuatu yang tidak ada dirumah.

"Delio sudah pulang tadi, Ta. Katanya dia mau pergi keluar hari ini, mungkin ke kampus atau pergi keluar kota" ujar Pak RT menyeruput kopinya.

"Pah... Aku mau jalan hari ini sama Doy"

"Iya tau" serempak jawaban semua penghuni rumah, kecuali Lita.

"Terus kalo tau kenapa gak bilang ke dia-

"Suruh tunggu kamu sampe kamu bangun tidur, gitu?" Potong mama Suh saat memasuki kawasan ruang tengah.

Lita mengangguk kecil, saat mendengar ucapan sang mama. "Iya lah, kan dia ajaknya aku. Harusnya nunggu aku siap" Lita mendengus kesal dan membantung pintu kamar mandi dengan keras.

Karang TarunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang