Part 11 nih gaiiss...
Ada typo? Pliss beneriinn😁
****
"Tawamu mengalihkan duniaku. Membuat situasi seolah-olah bumi memang berporos kepadamu, sehingga berpaling sedikitpun aku tak mampu."
-RoyAskapitaCole
👑-oOo-
Lets go reading!!!
"Lilis, udah nyampe sekolah nih" ucap Roy membuyarkan lamunan orang yg ada disampingnya.
"Eh iya iya"
"Lo kenapa? Kok bengong?"
"Gak mungkin kan gue cerita sama Roy tentang orang tua gue lagi. Gue gak mau dia terlalu pusing sama urusan gue. Kasihan."
"Malah bengong."
"Ehh iya iya. Gue gapapa kok"
"Yakin?"
"Iyaa" sembari mencoba tersenyum semringah.
"Cantik."
"Walau paksaan?"
"Iya hehehe" Roy tertawa cengengesan.
"Makasih" sembari menunjukkan pupy eyes nya.
"Tolong, gak ketahan nih imut nya"--batin Roy.
"Ya ya aku tau aku imut."
"Lo jin?"
"Manusia seperti yg lo lihat"
"Kenapa sok bisa baca pikiran"
"Oh salah ya berarti hehehe"
"Maybe."
"Udah yuk masuk ntar keburu gelar juara rajin aku direbut orang lain."
"Hahaha bisa aja"
"Iya dong. Yuk jalan"
"Aku senang belum ada yang sampe sekolah duluan nih."
"Aku?"
"Gapapa lah. Suka gak jelas soalnya aku ngomong. Semood nya aku aja gitu, mau aku-kamu apa gue-lo." ungkapnya.
"Ngomong aja belepotan kayak e'ek bayi huhh."
"Hey jaga ucapan ya"
"Oh iya maaf,hahaha" Roy minta maaf tetapi dengan mutados.
"Okeh" sembari mengacungkan jempolnya ke dahi Roy.
"Sakit woy"
"Gak apa lah aku suka."
"Yaudah kalau kamu suka gapapa"
"Bener nih"
"Iya."
"Makasihh"
"O---"
"Pacaran aja teross" ucap Peter yg tiba-tiba datang ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
EFEMERAL
Teen FictionMenceritakan seorang perempuan yang mengalami banyak sekali masalah dan cobaan dalam hidupnya.... "Sungguh aku sudah sangat bersabar dalam penderitaan ini, tetapi mengapa semua ini tidak ada habisnya? Semua kenyataan itu, kenyataan pahit yg terjadi...