Part 7. Surat?

4 1 0
                                    

Part 7 gaiiss...
Ada typo? Pliiss beneriinn😁
*****

Langsung triple up nihh:)
Ini yang ketiga ya, yg pertama sama kedua ada diatass!!*_*
Seneng ga? Seneng ga? Kagak kalii yahh hehehe😞
Udah ahh langsung lanjut aja yu😊

Lets go readingg!!!

"Aaarrgghhhh!!!! Kenapa sihh? Ada aja masalahnyaa" kesal Roy pada dirinya sendiri. Jangan tanya alasannya!!

"Cabut ahh gw capek" lanjutnya.

*****

Dari luar, sangat jelas terdengar suara teriakan juga lemparan setiap benda-benda. Rumah Lysa lumayan besar, namun karna terjadi pertengkaran yang hebat maka terdengar sampai luar walaupun tidak terlalu jelas.

"Diaamm kamu Paa!!! Udah tau salah masih gk mau ngaku juga???
'Prangg!piring hias pun jatuh ke lantai sebab terlempar oleh Dika, SENGAJA!!
"Suka-suka saya lahh... hidup juga urusan saya bukan urusan kamuu"
"Keterlaluan! Saya ini istrimu dan saya berhak mengatur kamu"
"Kamu lancang yaa!!!"
"Iya. Emang gk boleh?"
Satu tamparan pun hampir mendarat di pipi mulus Tia, sang istrinya. Namun?? Tangan mungil Lysa segera menahannya agar Papanya tidak menampar Mamanya.

"Cukup Paa!!!" bentak Lysa sambil menurunkan tangan Dika agak kasar.

"Sejak kapan Papa kasar? Apa sebabnya Papa mau tampar Mama? Kali ini apa masalahnya? Kenapa Papa sekasar ini hahh?" ucapnya berbondong sambil menahan isak tangisnya.

"Papa kamu se---" jwb Tia namun Dika memotongnya.

"Pa--pa--papa menyesal nak" jwb Dika

"Menyesal? Udahlah, kamu gausah pura-pura depan anak kamu" sambar Tia

"Udahh Cukup! Lysaa...  Lysa gamau ngomong sama Papa sebelum Papa bertekuklutut dan minta maaf sama Mama!!!" bentak Lysa.

"Kamu ini apa-apan sih nak. Ya gam---" ucap Dika.

"Ohh gamau?"

"Iya lah"

"Lysa benci Papa!!! Papa kasar!!!Maafin Lysa"

"Tap---"

Lysa pun berlari menyusuri anak tangga lebar berlantaikan putih untuk menuju kamarnya. Ia menghiraukan teriakan papanya ataupun mamanya. Yang ia inginkan sekarang adalah kedamaian. Sendiri.

Sesampainya di kamar ia membanting pintu, menangis sejadi-jadinya, berteriak, mengacak-acak  tempat tidurnya karna satu hal. Kecewa. Itulah yg ia rasakan saat ini, baru kali ini ia kecewa karna orangtuanya bertengkar, biasanya itu menjadi hal yang biasa dan sekarang ia tak menyangka Papanya sekasar dan sekeras ini.

*****

05.20 am,,,,

"Hooaaammm" seketika kantuknya pun hilang dan bangun dari tempat tidurnya.

"Yaampun, kamar guee. Astaga berantakan bnget tempat tidurnyaa. Jdi semalem, gw ketiduran dalam posisi kamar berantakan?"

Sepuluh menit sudah Lysa membersihkan tempat tidurnya lalu ia pun segera mandi untuk bersiap berangkat sekolah.

"Lysa... sarapan dulu ya nak" ajak Tia

"Gausah Ma, ntar Lysa sarapannya dikantin aja ya"

"Kenapa begitu?"

"Maless... ada Papa" jelasnya terang-terangan.

"Kamu gk boleh gitu ya!" ucap Dika

"Udahlah. Ma, Lysa berangkat ya" lalu ia pun menyalim tangan ibundanya dan berlalu sambil melewati Papanya.

EFEMERALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang