"Sukiatte kudasai, Nico-san..!" Pemuda itu membungkuk di hadapan Robin.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Robin pergi meninggalkan pemuda tersebut.
"Tunggu! Apa jawaban mu?"
Robin menoleh. "Kau sudah membuang waktuku yang berharga.. Sekarang masih berani bertanya?!!"
"Nico Robin, siswi terpopuler karena kecantikannya yang sudah menolak 90% siswa dari sekolah ini. Ya, mungkin dia tipe pemilih.." tutur Tashigi.
"Dari hari pertama sekolah pun aku sudah tidak suka dengan sifatnya yang angkuh!" ujar Zoro.
"Menyingkir!" titah Robin yang berada di depan Zoro.
Zoro pun bergeser.
"Kaichou payah~" bisik Robin sambil berlalu."Apa kau bilang?!!!" Perempatan urat muncul di dahi Zoro. "TUNGGU OII!!!"
"Sudahlah, Kaichou.." Tashigi berusaha menenangkan Zoro.
((Skip time))
"Kaichou, kau belum pulang?" tanya Tashigi.
"Tidak, kau duluan saja"
"Pasti karena persiapan festival, kan?"
"Ya, begitulah.."
"Kalau begitu aku duluan ya, Jaa~"
"Jaa.."
-
Zoro mulai membereskan tasnya untuk segera pulang.
Namun ketika diperjalanan, ia tiba - tiba dikepung oleh tiga orang pemuda yang merupakan kakak kelasnya."Menyingkir kalian bertiga!" Tegas Zoro.
"Bagaimana jika kami tidak mau?"
"Kau pikir dengan menjadi ketua OSIS, kau bisa berbuat seenaknya?!!"
"Hentikan! Atau aku akan melaporkan kalian pada guru!!" ancam Zoro.
"Kau pikir kami takut dengan ancaman mu?!!"
Buaaagh.. salah seorang dari tiga pemuda tersebut memukul wajah Zoro hingga kacamata yang dikenakannya retak.
"Menyebalkan!" Zoro berusaha membalas serangan mereka.
Namun dengan cepat kedua orang itu mengunci pergerakan Zoro dengan mencengkeram kedua tangan Zoro."Sekarang kau tidak bisa melawan!!"
Mengambil ancang - ancang, orang itu sudah siap memukul Zoro lagi.Namun, seseorang misterius muncul menyerang ketiga orang yang baru saja menghajar Zoro.
Orang tersebut mengenakan jubah hitam, dengan tudung yang menutupi hampir seluruh wajahnya.
"Lepaskan dia!" Ujar sosok misterius tersebut.
"Si - siapa Kau?!"
"Ah, jadi tidak mau ya?" Sosok itu menendang ketiga pemuda tersebut secara bergantian dengan kaki lenjangnya.
"Lariiii...!!!" Ketiga pemuda tersebut berlari tertatih - tatih penuh ketakutan.
"Terima kasih, kau sudah menyelamatkanku.." ujar Zoro.
Sosok itu menurunkan tudung jubahnya. "Lain kali jangan pulang sendirian, Kaichou!"
"Robin?!" Pekik Zoro terkejut ketika melihat sosok asli penyelamatnya tersebut.
"Ya, ini aku. Memangnya kenapa?"
"Ah tidak, aku hanya tidak menyangka kalau kau ternyata pandai bela diri"
"Oh.." Robin pun pergi.
"Bagaimana mungkin tiga pemuda bisa dikalahkan hanya dengan satu gadis sepertinya? Apa mungkin dia itu...." batin Zoro.
*bayangan Zoro*
"Berlututlah kalian semua dihadapan Ku!!" Robin dengan angkuhnya menunjuk semua pria yang berdiri di depannya.
"Ha'i, Oujo-sama!" Ujar mereka serempak sambil berlutut.
"HAHAHA..." Robin tertawa jahat layaknya seorang mafia.
*balik ke kenyataan*
"Mengerikan! Jangan sampai aku terlibat dengannya"
Namun pada akhirnya, Zoro malah mengikuti Robin secara diam - diam.
-
Beberapa saat kemudian, Robin memasuki sebuah Cafe.
Tak lama setelahnya, Zoro pun ikut memasuki Cafe tersebut."Irasaimasse .. Ouji-sama~" sambut Robin sambil tersenyum ramah.
"Robin, kau..?!""K - Kaichou?!!"
Tbc
Vomen~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaichou
Fiksi PenggemarRoronoa Zoro: Ketua OSIS di New World High School, siswa teladan yang sangat berprestasi dan aktif di hampir setiap kegiatan club sekolah. Nico Robin: Siswi terpopuler di sekolah, mendapat julukan 'The Queen of High School' karena pesonanya yang mem...