Kaichou

5. Pass

Zoro sekarang sudah pulang ke rumahnya, ia di sambut oleh adiknya Luffy.

"Tumben baru pulang, kak"

"Aku tadi kecelakaan"

"Kecelakaan?? Tapi kakak kelihatannya baik - baik saja"

"Bukan kecelakaan yang seperti itu... Ah sudahlah, aku mau tidur" Zoro masuk ke dalam kamarnya yang berada tidak jauh dari imakutsu.

Luffy hanya menatap bingung pada kakaknya yang berambut lumut tersebut.

~~~~{iklan dulu}~~~~

Kuis buat Readers, kenapa Robin ingin bekerja jadi maid di Cafe?

"Untuk membantu ekonomi keluarga"

SAlAH! Robin disini di ceritakan sebagai anak orang kaya, dan ibunya Olvia adalah seorang Arkeolog sekaligus pewaris tahta kerajaan Germa(?)
Ya intinya Robin itu orang yang berada, sedangkan Zoro sebaliknya ia hanya orang sederhana dan pas - pasan. Dia bisa masuk SMA saja karena beasiswa.
Pengen tahu alasannya apa?
Kalau penasaran, kita flashback dulu ceritanya.

~~~{Kembali ke laptop}~~~

[Flash back]

10 tahun yang lalu...

"Robin-sama, tolong peganglah tangan saya dan jangan jauh - jauh ya.."

"Tch! Kenapa aku harus mendengarkan perkataan maid seperti mu?!" Robin langsung berlari secepat mungkin, sang maid yang di ketahui bernama Baby 5 tersebut pun langsung mengejar Robin yang ketika itu baru berusia delapan tahun.

Robin terlalu lincah bagi maid tersebut, saat ini ia sudah kehilangan Robin yang berlari cukup jauh.
"Celaka! Olvia-sama pasti akan marah jika aku tidak menemukan anaknya yang angkuh itu..!" Baby 5 berusaha mengatur nafasnya yang kelelahan berlari.

Sementara itu, Robin kini masih berlari ia menengok ke belakang untuk memastikan apa Baby 5 masih mengejarnya atau tidak. Namun di saat yang sama, dirinya malah tidak sengaja menabrak seorang bocah laki - laki yang seumur dengannya namun lebih pendek 1cm.
"Awh!" Robin terjatuh bersamaan dengan laki - laki tersebut setelah mereka saling bertabrakan.

"Hei! Kalau jalan pake kaki sama mata dong!!" Bentak Robin marah, padahal ia sendiri yang menabrak duluan.

Laki - laki dengan surai rumput tersebut langsung berdiri lalu menjitak kepala Robin cukup keras.
"Harusnya aku yang bilang begitu! Dasar bodoh!!"

"Sakit..~" Robin memegangi kepalanya berdenyut kesakitan. "Baru kali ini ada yang berani padaku.." batinnya.

"Kalau masih kurang aku bisa tambahkan dengan ini!" Zoro menunjukkan pedang kayu yang di pegangnya.

"Apa kau seorang pangeran yang membawa pedang?" Robin bertanya dengan mata bintang.

"Bukan! Aku pendekar pedang, Roronoa Zoro" Zoro membusungkan dada.

"Izinkan aku menjadi pengikut mu, Roronoa-sama.." Robin membungkuk.

"Tidak semudah itu, perempuan!"

Tak lama kemudian, Baby 5 akhirnya bisa berhasil menemukan Robin yang tengah bersama Zoro.

"Robin-sama, akhirnya ketemu juga!" Baby 5 langsung menggenggam lengan Robin.

"Hai Maid, apa kau punya kertas dan pulpen?" Tanya Robin.

"Tentu" Baby 5 langsung mengambil buku catatan kecil dan pulpen di saku apronnya. "Untuk apa?"

"Berikan saja!" Robin langsung merebut buku dan pulpen tersebut, ia pun langsung menuliskan sesuatu setelah selesai ia menyobek kertasnya lalu memberikannya pada Zoro.

"Ini Apa?" Tanya Zoro sambil berusaha membaca tulisan tersebut.

"Baca saja" Robin tersenyum.

"Aku tidak bisa baca huruf kanji"

"Kalau begitu kau harus belajar, setelah bisa membacanya jangan lupa untuk membalasnya!" Robin menarik tangan Baby 5 yang masih setia menggenggam lengannya. "Ayo pulang!"

"Akhirnya, baik Robin-sama.." Baby 5 menggandeng tangan Robin untuk mengajaknya pulang.

"Sampai jumpa tuan pendekar pedang, semoga kita bisa bertemu lagi~" Robin melambaikan tangannya namun Zoro hanya memperhatikannya dengan tatapan tidak mengerti.

[Flashback off]

"Sampai sekarang, semenjak kejadian itu aku masih belum bisa mengingat pengirim surat ini" gumam Zoro.

"Apa ini nama pengirimnya, kak?" Luffy menunjukkan tulisan kecil disudut kertas kecil yang usang itu.

Zoro melihat ke arah yang di tunjuk Luffy lalu membacanya. "ニコーロビン ?"

Tbc