***
Felix menghela nafas lega karena bisa menghindari kakak kelasnya yang menjengkelkan itu. Ia berjalan melewati parkiran yang sepi.
'Apa kak Anna sudah pulang ya?'
Saat hendak mengambil motornya, Felix tiba-tiba mendengar teriakan minta tolong yang berasal dari kamar mandi.
"Suara siapa udah jam segini." Felix mengira itu adalah suara penunggu sekolah ini.
"Jangan-jangan setan lagi hiii...tapi kalau orang beneran gimana?"
Perlahan kakinya berjalan untuk mendatangi sumber suara tersebut. Suaranya semakin terdengar jelas.
"Kayak suara Kak Anna." tebaknya.
Sorot matanya tertuju pada ruangan kamar mandi yang ditulisi dengan 'Toilet Rusak'
Felix ragu-ragu untuk masuk namun ia akhirnya masuk ke dalam. Ia melihat tas yang ia kenali, yaitu tas milik Anna.
"Ga salah lagi yang di dalam pasti kak Anna."
"Kak Anna, kakak di dalam?" tanya Felix di depan pintu kamar mandi perempuan dengan suara tinggi.
Bagai mendapat hadiah, Anna berbinar mendengar suara orang yang ia kenal "Felix? Felix tolong bukain! Pintunya ga bisa dibuka." Di dalam batinnya Anna bersyukur ternyata ada orang yang menolongnya.
Felix lalu membuka pengait kunci pintu kamar mandi itu. Pintu terbuka, mereka saling bertatap muka kemudian berpelukan.
"Kak Anna, kenapa bisa sampe kekunci? Siapa yang ngunciin?" Felix menampilkan raut wajah khawatir.
Anna melepaskan pelukannya "Gatau Fel, tapi untung aja kamu dateng kalau nggak hufftt gabisa bayangin aku harus nginep di kamar mandi sekolah." ucap Anna lega.
"Yaudah ayo kita segera pulang." ajak Felix seraya menggandeng tangan gadis itu. Anna mengangguk sebagai jawaban.
Felix mengajak Anna untuk ke tempat motornya terparkir. Ia memakaikan helm pada gadis itu.
"Siap?"
"Yapp."
Felix melajukan motornya keluar sekolah. Ia melambaikan tangan pada teman se timnya. Arin yang sedang menunggu Felix keluar terkejut melihat gadis cupu itu melewatinya dan apa-apaan dia dibonceng dengan FELIX?! Lihat saja dirinya akan membuat perhitungan pada anak itu secepatnya.
Felix memacu kecepatan sedang karena sedang membonceng seorang gadis di belakangnya. Motornya membelah keramaian kota di malam hari yang dingin. Anna memegang bagian belakang motor Felix karena tidak terbiasa. Felix yang menyadarinya langsung memegang tangan Anna dan melingkarkannya pada perutnya.
Jika dilihat mereka seperti sepasang kekasih. Bagai Felix, Anna sudah seperti sosok kakak yang diinginkannya. Karena dulu mereka pernah tinggal di sebuah Panti Asuhan yang sama sejak kecil. Namun kemudian Felix diadopsi oleh Pengusaha kaya raya yang menginginkan seorang Penerus karena dia tidak bisa memiliki anak. Awalnya Felix terus menangis karena tidak mau berpisah dengan Anna, namun gadis itu selalu menenangkan dan meyakinkan hatinya bahwa semua akan baik-baik saja dan ia bisa mengunjunginya kapan saja saat merasa rindu.
**Flashback
"Kak, Felix gamau pergi hiks." pinta Felix menggenggam tangan Anna erat.
"Nak ayo berangkat, nanti di rumah banyak mainan yang bagus, makanan juga enak-enak." ucap Pak Baron selaku orang yang ingin mengadopsi Felix.
"Nggakkk. Felix tetap disini bareng kak Anna aja."
"Felix, jangan gitu nak. Pak Baron sudah nunggu lama dari tadi." kata Bu Eli mencoba mmbujuk anak asuhnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal With The Vampire
FantasiaArthanna bukan siapa-siapa, hanya gadis yatim piatu yang tidak memiliki semangat hidup. Suatu hari ia malah ketiban sial karena tidak sengaja bertemu dengan vampir gila bernama Alejandro dalam perjalanan pulangnya dari sekolah. Alejandro mengancam A...