**
Hari yang masih terlalu pagi, Anna sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah meskipun dirinya sangat malas bertemu para betina di sana. Ia sedikit memoles bedak bayi di wajahnya dan lipbalm di bibirnya.
"Selesai." ucap Anna puas melihat wajahnya di cermin.
"Cantik banget sih kak aku jadi iri." ujar Icha anak yang sekamar dengannya.
Sedangkan Anna hanya tersenyum malu. "Hush jangan gitu aku jadi terharu. Yaudah aku berangkat dulu ya."
"Iya duluan aja aku masih ngerjain PR nih semalem ketiduran." Icha menampilkan raut wajah panik. Anna lalu keluar dari kamarnya.
"Bu Anna berangkat ya." pamitnya.
Bu Eli tersenyum lembut, "Iya, kebetulan ada nak Felix udah nungguin tuh diluar."
"Felix? Padahal Anna sengaja berangkat pagi buta biar ga di anter sama dia." kesal Anna mengerucutkan bibirnya.
"Dia udah kayak supir pribadi kamu aja." tawa Bu Eli.
Anna melihat keluar dan benar saja sudah ada anak itu sedang menstater motor gedenya. Ia berjalan menghampirinya. "Felix, sudah kubilang gausah repot-repot nganterin aku."
Felix hanya tersenyum jahil, "Kenapa? Kan tidak ada larangan yang ga bolehin aku antar jemput kak Anna."
"Tapi kan-"
"Udah ayo naik, atau perlu aku gendong kak Anna aja kalau gitu." godanya.
Merasa tak terima, Anna tetap memalingkan mukanya dan berjalan melewati Felix dengan santai. Tiba-tiba Anna terpekik kaget saat tubuhnya terangkat. "Felix! Apa yang kau lakukan turunin aku!"
"Kak Anna kan gamau naik ya sudah ku gendong sampai sekolah saja." kekehnya.
Muncul semburat merah di pipi Anna, Ya Tuhan kenapa Felix bisa jadi setampan ini?! batinnya.
"Iya-iya aku mau naik turunin aku! Malu tahu dilihat sama orang." Anna menangkup wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus. Felix yang masih terkikik dengan pelan menurunkan Anna yang terlihat sangat malu.
"Good girl." ucap Felix membuat Anna melotot, "Hei itu kata-kata ku!"
"Tidak lagi sekarang." balas Felix dengan seringai manis.
"Siap?" tanya Felix saat gadis itu sudah naik ke motornya, Anna hanya mengangguk dan berdehem kecil. "Oke pegangan." Awalnya Anna tidak mau tapi anak itu langsung memacu kencang motornya membuat tangannya refleks melingkar di pinggang Felix.
"Felix pelan-pelan!" pekik Anna mengeratkan lingkaran tangannya. Felix justru menyeringai jahil karena jika motornya melaju cepat maka semakin erat pelukan gadis itu.
Setelah 25 menit mereka sampai di tujuan mereka. Sekolah elit yang hanya bisa di masuki oleh orang-orang pintar, atau berduit. Awalnya Anna bersekolah di sekolah biasa namun entah mengapa Pak Baron secara khusus menyekolahkannya di sini bertemu dengan Felix.
"Sudah sampai nona, sesuai aplikasi kan ya." kata Felix menirukan suara bang ojol.
Anna mengerucutkan bibirnya, ia turun dari motor anak itu dan membuka helm. "Iya bang nanti saya transfer ya ongkosnya." Felix sedikit terkikik gemas melihat rambut Anna yang terurai berantakan.
Felix menyelipkan beberapa helai anak rambut Anna ke belakang telinga dan juga mengikat rambut gadis itu. Tubuh Anna tersentak menerima perlakuan Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal With The Vampire
FantasiaArthanna bukan siapa-siapa, hanya gadis yatim piatu yang tidak memiliki semangat hidup. Suatu hari ia malah ketiban sial karena tidak sengaja bertemu dengan vampir gila bernama Alejandro dalam perjalanan pulangnya dari sekolah. Alejandro mengancam A...