Jingga

12 1 0
                                    

"Dorr!!" Teriak Alenna

"Ngelamun aja lo" Cibir Wilda

"Lo mikirin apa ra? Ngelamun aja daritadi gw liatin" lanjut Azela

"Kepo lo" jawabnya singkat lalu memakan siomay yang sudah sedikit dingin karena didiamkan oleh sang empu nya

Ia cuek. Sangat cuek. Namanya Jingga Azara. Memilih dipanggil Zara oleh teman-temannya karena ia merasa dirinya tak seindah Jingga. Ia adalah orang yang terbilang cukup cuek untuk tidak ikut campur urusan oranglain. Bahkan untuk orang-orang yang tidak suka dengan nya selalu ia abaikan begitu saja. Ia tidak akan memulai pembicaraan jika tidak ada yang memulai duluan sehingga dirinya terlihat jutek. Padahal aslinya gabisa diem dan sangat friendly.

Dengan senyum yang ramah dan matanya yang sedikit sayu berhasil menyihir Azel, Wilda dan Alen untuk berteman dengan dirinya.

"Jutek amat si lo Ra"

"Tau lo! Gaada yang deketin tau rasa lo" lanjut Wilda tak kalah jutek

"AHAHAHA sorry sorry gw laper tau!" Ucapnya

*****

Pikirannya kali ini adalah Senja. Apakah laki-laki yang ia lihat di lapangan saat itu adalah seorang Senja? Senja yang selalu menjaganya dan menemani hari harinya.

Flashback on

Upacara Bendera pada hari Senin membuat seluruh siswa berkumpul dilapangan. Upacara diwajibkan untuk diikuti seluruh murid dan para guru. Setelah sesi upacara selesai, murid yang tidak mengikuti upacara karena telat, bolos dan yang lainnya akan dikumpulkan di depan, diberi peringatan juga hukuman agar tidak mengulangi nya. Walaupun sedikit yang tidak mengulangi nya lagi.

Saat itu, saat Jingga melihat Senja. Mata hazel yang minimalis dan lentikan bulu mata khas miliknya berhasil mengingatkan dirinya pada senja. Ia ingat sekali bagaimana wajah Senja yang pernah menemani hari-hari nya dulu. Ia ingat, akan Senja yang pernah ada dalam cerita hidupnya.

Tetapi, ia melihat laki-laki itu sangat berbeda. Senja yang ia lihat pertama kali saat itu seperti bukan Senja yang ia kenal.

Flashback off

Akhirnya! Akhirnya jingga menemukan Senja, teman kecilnya. Senja yang selalu menjadi pendengar untuknya. Tetapi, ia tidak menyangka akan di pertemukan kembali dengan Senja

"Kamu! Mikirin apa kamu? Tidak mendengarkan materi yang saya berikan ya?"
Tanya bu Sekar

Seluruh murid menatap Jingga. Ia pun tersadar dari lamunan nya

"Lo diomelin tuh" bisik Alenna

"Saya?" Ucap Jingga polos

"Iya kamu! Jingga Azara" jawab Bu Sekar

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran bu Sekar sudah habis. Jingga yang merasa lega karena tidak mendapat omelan dari bu Sekar, mengusap dadanya yang berdegup kencang. Bagaimana tidak jika Bu Sekar yang notabene nya guru tergalak sekaligus kesiswaan itu menyebut namanya dengan lantang.

*****

"Ah males banget gw mungutin sampah kaya gini" oceh Alvin

"Muka lo sampah" jawab Andre

Disisi lain, Senja dan ke lima temannya sedang dihukum karena telat mengikuti upacara.

Senja dan ke lima temannya tertawa melihat dua orang sahabatnya itu selalu adu bacot

"Makanya, Jangan telat terus. Dihukum kan jadinya" ucap Zayan
Laki-laki itu tidak kena hukuman karena mengikuti upacara. Sebenarnya Ia hanya disuruh mengawasi sabahatnya itu oleh Pak Iyan.

Even if I lost youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang