Hari ini cuaca memang sedang panas-panasnya,kalau keadaanya seperti ini,kebanyakan orang lebih memilih diam di rumah dengan meminum minuman dingin,atau sekeder meneduh di tempat yang sejuk,itu lebih baik dari pada harus membersihkan lapangan sekolah.
Tentunya dengan cuaca panas seperti ini mana ada orang yang mau melakukan pekerjaan dibawah teriknya matahari.
Sama seperti Yoongi,siswa menengah atas yang sering kali menerima hukuman karena kelakuannya yang membuat para guru kesal.
Tangannya yang putih sibuk menyapu dedauan yang berserakan di lapangan,belum lagi karena tiupan angin yang membuat dedaunan yang sudah dikumpulkan kembali berserakan,membuatnya berdecak kesal kemudian membanting sapu ke lantai lapangan dengan keras.
"Yak!,Min Yoongi kerjakan dengan benar!"seseorang berseru menegur Yoongi.Yang tentu saja dibalas tatapan tajam oleh sang empu.
Sapu yang sempat ia banting,diambil kembali dan melajutkan pekerjaannya yang tertunda.Ia ingin cepat-cepat selesai dan langsung pulang,sunguh karena badannya sudah sangat lelah,tapi ya,mau cepat selesai bagaimana kalau ia saja menyapu dengan asal-asalan.
"Yoongi,sudah ku bilang bukan?,kerjakan dengan benar,itu tidak akan mempercepat pekerjaanmu,justru kau malah memperlambat pekerjaanmu kekekeke"Seru namja yang tadi sempat menegur Yoongi.
"Diamlah,daripada kau berdiri disitu lebih baik bantu aku!"
"Untuk apa membantumu,itu kan pekerjaanmu,jadi kau yang harus menyelesaikannya sendiri"kekeh nya pelan,kemudian tangannya mengambil sebuah plastik putih dari dalam tas.
"Istirahat dulu saja Yoongi,kau bisa melanjutkan tugas menyapumu nanti,ini,aku bawakan kau makanan dan minuman,aku tahu kau lapar"
"Ck"
Tangannya langsung menyambar bungkusan plastik yang diberikan sahabatnya.
"Kau mau kemana hyung?"
"Tidak kemana-mana"
"Kenapa kau membawa tas?'
"Memangnya tidak boleh?"Seokjin menaikan satu alisnya,bingung dengan ucapan Yoongi.
"Ah,lupakan saja lah"kekehan Seokjin terdengar sebelum akhirnya Yoongi melanjutkan acara makannya yang tertunda.
"Kau dihukum lagi?"mulai Seokjin.
"Menurutmu?"
"Oh,ayolah Yoongi,kenapa kau selalu saja membuat masalah,kau tak bosan dengan semua itu?,maksudku dengan nasihat guru dan hukumanmu?"tanya Seokjin penasaran.
"Bosan.Mungkin?"Kemudian Yoongi mengendikan bahunya tak perduli dan kembali memasukan rotinya ke dalam mulut.
"Kalau kau bosan,kenapa kau masih membuat masalah Yoongi"
"Tidak tahu hyung"
"Ah,sudahlah,lupakan saja"
"Mau kemana?"tanya Yoongi begitu melihat Seokjin yang beranjak dari duduknya.
"Ada urusan,bay"
"Terima kasih makanannya"teriak Yoongi yang hanya dijawab Seokjin dengan tangan membentuk tanda Ok.
Yoongi kembali menikmati makanannya dengan tenang,hingga akhirnya ia ingat,
"Bodoh,aku belum menyelesaikan hukumanku"Buru-buru Yoongi membuka air mineralnya dan meneguknya dengan rakus.
Ia harus segera menyelesaikan hukumannya,ia ingat dirinya ada kegiatan setelahnya.
Kini sudah pukul 2 siang,Yoongi bergegas merapikan penampilannya yang berantakan.
Bukan,bukan karena hukuman yang tadi pagi,tapi Yoongi sudah terlambat untuk pergi melatih basket.
Iya,Yoongi pandai bermain basket.Ia sudah menjadi guru bakset,bahkan sudah mempunyai satu club yang cukup tenar.
Hei,disekolah memang Yoongi sering mendapatkan hukuman karena ulahnya.Tapi siapa sangka bahkan ulahnya yang lain pun bisa berguna.
Yoongi sudah menjadi pelatih basket sejak 6 bulan yang lalu.
Awalnya Yoongi tidak minat menjadi pelatih basket,tapi entah karena apa,tiba-tiba saja, saat menonton pertadingan bakset.Yoongi menghampiri sekelompok pemuda yang baru saja kalah dalam perlombaan basket.
Hati Yoongi bergerak untuk membantu mereka,dirinya tahu,club mereka tidak mempunyai pelatih.
Dan mereka tentu saja tidak menolak tawaran Yoongi,pada akhirnya sampai sekarang Yoongi masih menjadi pelatih basket.
Setelah dua jam melatih,akhirnya latihan tersebut telah usai.
Yoongi membereskan barang-barangnya,dan bersiap untuk pulang.
"Hyung,kita pulang dulu ya,terima kasih latihan hari ini"
"Ya sama-sama,berhati-hatilah saat pulang"
"Ne"
"Lelah sekali"bulir-bulir keringat menetes dari dahi Yoongi yang kemudian membuatnya harus menyeka keringat tersebut dengan lengannya.
Tak ingin berlama-lama,Yoongi langsung menuju mobilnya berada.
Membuka pintu mobil kemudian mendudukan dirinya dikursi kemudi.
Setelahnya ia menjalankan mobilnya kearah rumah.
Terlihat sebuah rumah yang cukup besar,dindingnya yang di cat putih,terlihat juga kebun yang berisi bunga dan pepohonan hias membuat mata segar memandang.
Terdengar suara pagar yang dibuka,disusul suara deru mobil yang mulai memasuki area perumahan tersebut.
Itu Yoongi,yang kemudian turun dari mobilnya dengan menenteng tas dipundaknya.
Tanpa menyadari ada sesuatu yang ganjal.
Malam hari tiba,Yoongi yang memang sudah mandi sedang berduduk santai dibalon kamarnya.
Bermain ponsel ditemani secangkir kopi.
Nyaman sekali Yoongi.
Kadang tertawa entah karena apa.
Gerakan tangan yang lihai menggesekan spons pada dinding mobil dialiri busa dan air yang menetes.
Si supir Yoongi sedang menyuci mobil sang majikan dengan ria.
Bernyanyi senang dengan tangannya yang tak berhenti menggosok spons kekanan dan kiri.
Memebilasnya berulang hingga bersih.
"Baiklah,sudah bersih"
Si supir yang bernama Han